RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 9
menjadi fokus penanganan kebijakan kesehatan. Dan diharapkan Payakumbuh Sehat mulai tercapai pada tahun 2010.
c. Sistem pelayanan kesehatan setidaknya telah berjalan sebagai mana mestinya mulai tahun 2012
dan sistem tersebut dipertahankan dan diperbaiki setiap periode pembangunan
kesehatan. Mulai tahun 2009, sistem pelayanan kesehatan sudah menjangkau pada seluruh segmen masyarakat. Sistem pelayanan
juga mampu melayani penduduk sesuai dengan segmen usia dan karakter kemampuan.
d. Rumah sakit di Kota Payakumbuh mempersiapkan dan memilih pelayanan pada level kepada pelayanan yang spesifik. Pelayanan
manajemen rumah sakit yang dimaksud mesti sudah mampu memperoleh sertifikasi ISO pada tahun 2015 dan pada periode
selanjutnya pada tahun 2025 seluruh pelayanan rumah sakit dan rujukan sudah mampu bertarafkan internasional sesuai dengan
spesifik pelayanan yang diberikan.
e. Pembangunan sub sektor kesehatan lingkungan perlu menjamin kebutuhan akan sanitasi dan air minum kepada masyarakat. Tahun
2015 diharapkan rumah tangga akses pada air minum dan sanitasi setidaknya mencapai 80. Sedangkan pembangunan sektor gizi
keluarga dimulai dengan memperbaiki tingkah laku gizi dengan mendorong agar sistem sanitasi dan air minum dapat mendorong
perbaikan status gizi, khususnya anak balita. Selanjutnya fokus penanganan
diberikan pada
kelompok keluarga
miskin. Pembangunan kesehatan disertai dengan penguatan kelembagaan
dan lokasi, termasuk sistem yang dalam jangka panjang handal dalam pelayanan penyakit tertentu. Hingga dapat tercapai pada
tahun 2025.
4.4 PREDIKSI TATA RUANG, PRASARANA DAN SARANA
1. Pengembangan Tata Ruang Kota
a. Pengembangan Tata Ruang Kota Payakumbuh secara umum dalam jangka panjang 2005-2025 diarahkan kepada terwujudnya ruang
wilayah Kota Payakumbuh yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan yang dapat menciptakan keharmonisan antara
lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan
memperhatikan sumber daya manusia, dan perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang.
b. Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka pengembangan tata ruang wilayah Kota
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 10
Payakumbuh terbagi atas struktur ruang, pola ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang dan ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang.
c. Kebijakan utama struktur ruang Kota Payakumbuh adalah sebagai
berikut : 1 Membagi
kawasan perkotaan
menjadi dua
wilayah pengembangan yang terdiri dari Pusat Pelayanan Kota PPK
dan Sub Pusat Pelayanan Kota SPPK. 2 Mengembangkan 6 enam SPPK dengan arahan pemanfaatan
ruang yang lebih spesifik sesuai potensi masing-masing wilayah pelayanan.
3 Mengembangkan pusat-pusat kegiatan sebagai orientasi kegiatan
masing-masing wilayah
sesuai dengan
skala pelayanannya serta menata fungsi dan struktur jaringan jalan
yang serasi dengan sebaran fungsi kegiatan primer dan sekunder.
Sub pusat Wilayah Pelayanan Kota Payakumbuh tersebut adalah sebagai berikut :
a Sub Pusat Pelayanan Pusat Kota Payakumbuh SPPK I terdapat di Kawasan Pusat Kota, yang juga berfungsi sebagai
Pusat Pelayanan Kota PPK. b Sub Pusat Pelayanan Kota Payakumbuh SPPK II terdapat di
Kawasan Payobadar. c Sub Pusat Pelayanan Timur Kota Payakumbuh SPPK III
dengan pusat pelayanan terdapat di Payobasung. d Sub Pusat Pelayanan Utara Kota Payakumbuh SPPK IV
dengan pusat terletak di Payolinyam.
e
Sub Pusat Pelayanan Barat Kota Payakumbuh SPPK V dengan pusat terletak di Parit Muko Aia
. f
Sub Pusat Pelayanan Selatan Kota Payakumbuh SPPK VI dengan pusat terletak di Pakan Sinayan Koto Nan Ampek
.
Hierarki atau tata jenjang pusat-pusat kegiatan kota yang akan dikembangkan di wilayah Kota Payakumbuh sampai akhir masa
perencanaan tahun 2030 sebagai berikut :
1 Pusat Pelayanan Kota PPK, dengan skala pelayanan kota dan regional Pusat Primer. Pusat kota yang ada saat ini di Kota
Payakumbuh, dengan fungsi pengembangan sebagai pusat perdagangan dan jasa, yang juga berfungsi sebagai SPPK I.
2 Sub Pusat Pelayanan Kota SPPK I, SPPK II, SPPK III, SPPK IV, SPPK V dan SPPK VI, dengan skala sub pusat pelayanan kota
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 11
yang mencakup beberapa kelurahan, baik yang berada pada kecamatan yang sama maupun di beberapa kecamatan yang
berbatasan.
a Pusat Pelayanan KotaSub Pusat Pelayanan Kota I dengan fungsi utama sebagai Pusat Pemerintahan dan pusat
perdagangan dan jasa regional Kota Payakumbuh CBD. Merupakan kawasan yang merupakan pusat kegiatan utama
perkotaan Kota Payakumbuh. Kawasan ini merupakan jantung kegiatan utama Kota Payakumbuh dengan tingkat
pelayanan regional. Kawasan ini memiliki karakteristik :
Memiliki tingkat perkembangan penduduk, ekonomi dan guna lahan yang tinggi.
Ketersediaan daya dukung lahan yang terbatas. Memiliki potensi ekonomi yang tinggi.
Pusat aktivitas perkotaan. Simpul transportasi regional.
PPKSPPK I ini mencakup seluruh kawasan pusat kota dengan radius 2 km dari pusat kota yang dibatasi oleh
jaringan jalan arteri sekunder lingkar dalam kota Koridor Jalan Imam Bonjol - Jalan Prof. Hamka - Arah Timur berupa
kawasan Balai Gurun - Balai Gadang - Pasir - Ranah - Labuh Basilang dan Koridor Jalan Pahlawan sampai dengan
kawasan Tanjung Pauh. Fungsi utama SPPK I ini adalah sebagai pusat kegiatan utama CBDPPK dengan fungsi-
fungsi pendukung adalah Perdagangan dan jasa regional, pariwisata perkampungan tradisional, pelayanan umum dan
sosial serta permukiman kepadatan tinggi. Didalam kawasan ini terdapat pusat-pusat kegiatan yaitu :
Pusat Kegiatan Primer yang mencakup wilayah pasar Payakumbuh dan Pasar Ibuh.
Pusat Kegiatan Sekunder yaitu pusat pemerintahan Eks Kantor Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota yang
berfungsi sebagai pusat pelayanan umum dan sosial pendukung Kantor Walikota dan SKPD dan Islamic
Center yang berada di Kawasan Lapangan Poliko serta kawasan Kubu Gadang yang merupakan pusat pelayanan
Kota.
PPKSPPK I meliputi UL 1-1, UL 1-2, UL 1-3, dan UL 1-4. UL 1-1 : Parit Rantang, Nunang, Labuh Baru, Parak
Betung, Bunian, Koto Baru Balai Janggo,
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 12
Kubu Gadang, Ranah, Daya Bangun dan Tanah Mati.
UL 1-2 : Tarok, Balai Gadang, Balai Baru, Balai Kaliki, Balai Gurun dan Balai Cancang.
UL 1-3 : Piliang, Padang Tangah, Padang Tinggi, Balai Nan Duo, Sungai Pinago dan Tanjung
Gadang. UL 1-4 : Ibuh, Labuh Basilang dan Tanjung Pauh.
b SPPK II Kawasan Barat Kota Payakumbuh dengan fungsi utamanya sebagai salah satu kawasan perkantoran dan jasa
serta pengembangan Kawasan Pendidikan. SPPK II ini meliputi :
UL 2-1 : Padang Tangah, Payobadar, Padang Tiakar Hilir, dan Balai Nan Tuo.
UL 2-2 : Sicincin Hilir dan Balai Jaring UL 2-3 : Sicincin Mudik, Padang Tiakar Mudik dan
Sawah Padang UL 2-4 : Aur Kuning, Kapalo Koto dan Kawasan
Ampangan. c SPPK III Kawasan Timur Kota Payakumbuh merupakan
kawasan pengembangan Bagian Timur Kota Payakumbuh sebagai fungsi pengembangan pertanian lahan basah,
pengembangan kawasan perdagangan serta dengan fungsi utama sebagai Pusat Pengembangan Sentra Peternakan
Terpadu, SPPK III ini meliputi wilayah :
UL 3-1 : Payobasung, Koto Panjang, Koto Baru dan Taruko.
UL 3-2 : Balai Batimah, Padang Alai dan Bodi d SPPK IV Kawasan Utara Kota Payakumbuh merupakan
kawasan pengembangan Bagian Utara Kota Payakumbuh dengan fungsi Pengembangan Pertanian Lahan Basah,
Pengembangan Kawasan perdagangan, serta dengan fungsi utama sebagai Pusat Pengembangan Tanaman Lahan
KeringPerkebunan, SPPK IV ini meliputi wilayah :
UL 4-1 : Payolinyam, Balai Batuang, Tanjung Anau. UL 4-2 : Balai Jaring, Nan Kodok, Pasir, Muaro, Balai
Cacang dan Kaning Bukik, UL 4-3 : Payonibung dan Talawi
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 13
UL 4-4 : Tambago, Cubadak Air dan Padang Kaduduk. e SPPK V dengan pusat pertumbuhan pada kawasan Parik
Muko Aie dengan fungsi sebagai kawasan pengembangan pertanian lahan kering dan lahan basah dengan fungsi utama
sebagai kawasan perindustrian Kota Payakumbuh :
UL 5-1 : Sungai Durian, Parambahan, Parik Muko Aie dan Kawasan Padang Sikabu.
UL 5-2 : Koto Panjang Padang dan Kawasan Koto Panjang Dalam
UL 5-3 : Talang dan Koto Tangah UL 5-4 : Padang Datar, Seberang Betung dan Napar
f SPPK VI merupakan Urban Gate Kota Payakumbuh dari Kota Bukittinggi, pusat pertumbuhan Kota Payakumbuh Bagian
Selatan dengan fungsi sebagai pusat perkantoran dan jasa, pengembangan kawasan pertanian dengan fungsi utama
sebagai kawasan pengembangan agrowisata Rest Area, yang akan dijadikan sebagai pusat pengembangan agribisnis
Kota Payakumbuh, SPPK VI ini meliputi :
UL 6-1 : Pakan Sinayan, Koto Tuo, Balai Panjang dan Kubu Gadang
UL 6-2 : Limo kampuang, Limbukan dan Padang Karambia.
UL 6-3 : Payolansek dan Bulakan. 3 Pusat Pelayanan Lingkungan PPL
Pusat lingkungan adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial danatau administrasi lingkungan kota. Pusat lingkungan
merupakan pusat pelayanan yang paling terdekat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menyentuh
langsung kebutuhan sehari-hari penduduk. Berdasarkan hirarki yang telah dibuat, maka pusat lingkungan yang ditetapkan
adalah sebagai berikut :
a PPKSPPK I yang terdiri dari 4 empat UL, yang meliputi : UL 1-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Daya bangun
UL 1-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Balai Gadang UL 1-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Balai Nan Duo
UL 1-4, pusat lingkungan pada Kelurahan Ibuh
b SPPK II terdiri dari 4 empat UL, yang meliputi :
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 14
UL 2-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Payobadar UL 2-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Sicincin Hilir
UL 2-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Padang Tiakar
Mudik UL 2-4, pusat lingkungan pada Kelurahan Aur Kuning
c SPPK III terdiri 2 dua UL, yang meliputi : UL 3-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Payobasung
UL 3-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Balai Batimah
d SPPK IV terdiri 4 empat UL, yang meliputi : UL 4-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Payolinyam
UL 4-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Muaro UL 4-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Payonibung
UL 4-4, pusat lingkungan pada Kelurahan Cubadak Air.
e SPPK V terdiri dari 4 empat UL, yang meliputi : UL 5-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Sungai Durian
UL 5-2, pusat lingkungan pada Kelurahan Koto Panjang Padang
UL 5-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Koto Tangah UL 5-4, pusat lingkungan pada Kelurahan Napar
f SPPK VI terdiri dari 3 tiga UL, yang meliputi :
UL 6-1, pusat lingkungan pada Kelurahan Pakan Sinayan UL 6-2, pusat lingkungan pada Limo Kampung
UL 6-3, pusat lingkungan pada Kelurahan Payolansek
d. Kebijakan dalam pola ruang adalah dengan menetapkan kawasan lindung dan kawasan budi daya.
e. Kawasan lindung adalah kawasan yang harus dipertahankan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan mencegah timbulnya
kerusakan ekosistem dan lingkungan hidup, yang terdiri dari : 1 Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya.
2 Kawasan perlindungan setempat. 3 Kawasan suaka alam dan cagar alam.
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 15
f. Kebijakan dalam pelestarian kawasan lindung adalah :
1 Dengan mempertahankan kawasan yang mempunyai kemiringan tinggirawan bencana dan hutan lindung seperti kawasan Hutan
Lindung dan kawasan Wisata Ngalau dan Kawasan Wisata Agro Ampangan,
2 Penetapan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Ngalau, bekas perkantoran Bupati Lima Puluh Kota, sempadan sungai, Sabuk
Hijau TPA dan Kawasan Industri Padang Sikabu, Pemakaman Umum dan Pemakaman Paguyuban, jalur hijau sepanjang jalan.
3 Mempertahankan daerah persawahan yang mempuyai irigasi teknis untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan, sawah-
sawah tersebut juga berfungsi sebagai kawasan resapan air untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan air pada musim
hujan.
4 Mempertahankan kawasan permukiman tradisional yang
ditetapkan sebagai cagar budaya dan kawasan monumen bersejarah Patung Ratapan Ibu
. g. Kebijakan Pola Ruang Kawasan Budi Daya bertujuan untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang, sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan
sumber daya manusia untuk menyerasikan pemanfaatan ruang dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Pengembangan jenis pemanfaatan ruang hingga tahun 2030 meliputi :
1 Perumahan permukiman perkotaan. 2 Perdagangan dan Jasa.
3 Pemerintahan dan bangunan umum. 4 Perindustrian kawasan peruntukan industri dan pergudangan.
5 Pariwisata. 6 Kawasan khusus Campuran.
7 Kawasan Militer.Pertahanan Keamanan h. Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis bagi kawasan yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya,
danatau lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi.
Adapun kawasan
strategis yang
dapat ditetapkandihasilkan di Kota Payakumbuh adalah :
1 Kawasan Strategis Ekonomi, merupakan kawasan yang memiliki potensi dan prospek untuk menjadi pusat aktifitas ekonomi
wilayah kota karena memiliki komoditas unggulan yang dapat
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 16
dikembangkan dalam skala besar serta memiliki akses ke jaringan prasarana utama wilayah.
2 Kawasan Strategis Sosial dan Budaya, merupakan kawasan yang memiliki nilai-nilai sosial budaya yang perlu dijaga dan
dikembangkan untuk menggambarkan peristiwa danatau lokasi sejarah dan budaya yang pernah terjadi juga kawasan yang
memiliki nilai-nilai sosial budaya yang perlu dijaga dan dikembangkan untuk menggambarkan peristiwa danatau lokasi
sejarah dan budaya yang pernah terjadi.
3 Kawasan strategis lingkungan, merupakan kawasan yang di dalamnya
mengandung unsur-unsur
yang perlu
dijaga kelestariannya karena akan berdampak terhadap keberlanjutan
pembangunan kawasan
dalam jangka panjang, termasuk kawasan rawan bencana alam.
4 Kawasan Strategis Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara; merupakan kawasan yang memiliki pengaruh penting dalam
pengembangan pertahanan dan keamanan negara. i.
Kebijakan penetapan kawasan strategis Kota Payakumbuh sebagai berikut :
1 Kawasan Strategis Bidang Ekonomi adalah : a Kawasan Pusat Kota yang meliputi Kelurahan Koto Baru,
Bunian, Parak batung, Parit Rantang, Daya Bangun dan Labuah Baru.
b Pusat perdagangan hasil-hasil pertanian dan perkebunan yang berlokasi di Pasar Ibuh,
c Pusat pengembangan peternakan terpadu yang berlokasi di kawasan Koto Panjang Payakumbuh Timur,
d Pusat pengembangan industri dan pergudangan di koridor Jalan Lingkar Utara Payakumbuh.
2 Kawasan strategis bidang sosial budaya adalah kawasan Pusat Pemerintahan yang juga Kawasan Land Mark Kota dan Kawasan
Perkantoran di Kubu Gadang Payakumbuh serta Kawasan Perkampungan Tradisional Balai Kaliki.
3 Kawasan strategis bidang fungsi dan daya dukung lingkungan adalah kawasan Wisata Agro Ngalau.
4 Kawasan Strategis bidang pertahanan keamanan adalah Kawasan Batalyon 131 Braja Sakti di Kelurahan Ranah
Payakumbuh Timur.
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 17
2. Prasarana dan sarana
a. Penyediaan tanah untuk lokasi pembangunan di Kota Payakumbuh akan terus meningkat dengan pesat seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat serta pembangunan. Salah satu hambatan dalam penyediaan tanah
selama ini adalah status pemilikan tanah yang sebagian besar berupa tanah kaum danatau tanah ulayat. Untuk pemberian status
pemilikan tanah ini dihadapkan pula oleh masih lemahnya administrasi pertanahan terutama dalam pemberian status
kepemilikan tanah dan penerbitan sertifikat tanah. Disamping itu diperlukan pula usaha pemerintah untuk meningkatkan penyediaan
dana APBD untuk ganti rugi tanah masyarakat yang diperlukan untuk lokasi kegiatan pembangunan, yaitu antara lain :
1. Penyediaan tanah untuk pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di pusat kota dan sub pusat pelayanan kota skala
lingkungan; 2. Penyediaan lahan untuk kawasan perkantoran pemerintah dan
swasta di kawasan pusat kota; 3. Penyediaan lahan untuk pegembangan fasilitas sosial dan
ekonomi, pemukiman dan kesehatan, khususnya untuk perluasan rumah sakit;
4. Penyediaan lahan untuk pengembangan kawasan industri kecil dan menengah di kawasan Padang Sikabu serta pergudangan
di kawasan sepanjang Jalan Lingkar Utara; 5. Penyediaan lahan untuk pengembangan kawasan ruang terbuka
hijau berupa taman kota dengan lokasi pusat kota yang difungsikan sebagai taman kota, dan RTH disetiap Sub Pusat
Pelayanan Kota SPPK sesuai tuntutan Undang-undang nomor 26 Tahun 2007, sebanyak 20 dari luas wilayah untuk RTH
Publik dan 10 dari luas wilayah untuk RTH Privat;
6. Penyediaan lahan untuk pengembangan kawasan pemukiman dengan kepadatan tinggi di kawasan pusat kota;
7. Penyediaan lahan untuk lokasi jaringan jalan meliputi jalan arteri sekunder, jalan kolektor primer dan kolektor sekuder;
8. Penyediaan lahan untuk pengembangan utilitas kota meliputi air bersih, listrik, telepon, persampahan, drainase dan sanitasi
lingkungan. b. Wilayah administratif Kota Payakumbuh di kelilingi oleh wilayah
kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, sehingga Kota Payakumbuh berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi
hinterland wilayah Kabupaten 50 Kota dan sebagian Kabupaten
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 18
Tanah Datar. Fungsi pelayanan ini terutama dalam sektor perdagangan dan jasa, pendidikan, dan kesehatan. Dalam sektor
perdagangan misalnya, Kota Payakumbuh berfungsi sebagai pasar bagi komoditi hasil-hasil pertanian dan industri yang dihasilkan di
Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar.
c. Payakumbuh juga merupakan Kota Pendidikan yang menampung
penduduk dari Kabupaten Lima Puluh Kota dan Tanah Datar, baik pada tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Begitu
juga di sektor kesehatan dimana peranan Rumah Sakit Adnan WD juga dikenal sebagai rujukan bagi rumah sakit yang ada di kedua
kabupaten di atas. Oleh sebab itu kerjasama kedua Pemerintah Daerah dalam sektor pendidikan dan kesehatan ini juga perlu
ditingkatkan pada masa yang akan datang.
d. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka diperlukan pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang untuk menampung aspirasi para stakeholder yang ada dalam suatu
daerah. Melalui pelaksanaan Musrenbang ini maka pelaksanaan pembangunan, baik antar sektor maupun antar wilayah akan lebih
terpadu dan sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.
e. Untuk mewujudkan fungsi Kota Payakumbuh sebagai salah satu Pusat Pengembangan Lokal di Provinsi Sumatera Barat, diperlukan
peningkatan dan perluasan fisik prasarana daerah. Dalam hal ini prasarana daerah tidak hanya untuk melayani masyarakat warga
kota tetapi juga untuk melayani wilayah hinterlandnya. Untuk mempercepat terwujudnya fungsi kota tersebut, dalam masa
mendatang terdapat beberapa kegiatan strategis yang perlu diprioritaskan pembangunannya yaitu :
1. Pembangunan Pasar-Pasar Pembantu pada setiap Sub Pusat Pelayanan Kota SPPK, yaitu SPPK II sampai SPPK V,
2. Pembangunan Rumah Potong Hewan dan Sentra Pemasaran Ternak,
3. Penyelesaian Pembangunan Jalan Lingkar Utara dan Lingkar Selatan.
4.5 PREDIKSI PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA 1.