RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 6
Tabel 4.1 Proyeksi Pembangunan Ekonomi Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025 No.
Unsur Proyeksi 2005
2009 2014
2019 2025
1 PDRB Harga Konstan
Rp. juta 644.369,03
819.397,15 1.144,292,88
1.664.606,61 2.594.829,98
2 ICOR Total
3,28 3,34
3,40 3,46
3,52 3
Pertumbuhan Ekonomi Persentase
5,78 6.52
7.25 7.75
8.10 4
Tingkat Inflasi Persentase
20,47 2,05
5,50 5,50
5,50 5
PDRB Harga Berlaku Rp. juta
951.878,72 1.665.952,00
2.978.312,45 5.493.151,90
11.679.444,02 6
∆ PDRB Harga Berlaku Rp. juta
141.262,82 154.924,06
336.793,65 642.686,65
1.398.243,30 7
Perkiraan Kebutuhan Investasi Total Harga
Berlaku Rp. Miliar 463.342,05
517.446,36 1.145.098,40
2.223.695,80 4.921.816,41
8 Kebutuhan Investasi
Pemerintah Rp. Miliar 154.447,35
172,482,12 381.699,47
741.231,93 1.640.605,47
9 Kebutuhan Investasi
Swasta dan masyarakat Rp. Miliar
308.894,70 344.964,24
763.398,93 1.482.463,86
3.281.210,94 10
Jumlah Penduduk Orang
103.080 106.911
125.509 137.151
152.556 11
Laju Pertumbuhan Penduduk
0,73 0,87
1,79 1,79
1,79 12
Pendapatan Perkapita Harga Konstan
Rp.Juta 6,25
7,66 9,12
11,99 17,01
13 Pendapatan Perkapita
Harga Berlaku Rp. Juta
9,23 15,49
23,73 40,05
76,56 14
Pendapatan Perkapita Harga Berlaku US
1.004 1.684
2.579 4.353
8.322 15.
Laju Pertumbuhan Pendapatan Perkapita
Harga berlaku 16,75
9,37 10,77
11,26 11,60
4.3 PREDIKSI PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA 1.
Bidang Pendidikan
a. Bidang pendidikan diprediksi dengan mengacu kepada pentahapan 3 tiga aspek utama. Pertama adalah pencapaian aspek perluasan
kesempatan pendidikan. Kedua adalah pemerataan kualitas pendidikan, dan ketiga adalah pelaksanaan pelayanan pendidikan
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 7
yang mengacu kepada penerapan prinsip Good Education Governance
GEG. b. Pemerataan kesempatan belajar ditandai dengan pemecahan
terhadap persoalan yang terkait dengan akses pendidikan untuk pendidikan SLTP. Tahun 2010 diharapkan sudah menyelesaikan
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar. Fokus kebijakan perluasan kesempatan pendidikan diberikan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah. Pemerataan pendidikan diupayakan melalui skema silang bantuan pemerintah dan masyarakat, melalui berbagai
skema melalui meringankan biaya pendidikan.
c. Fokus pengembangan mutu pendidikan ditujukan kepada bidang
yang spesifik, anak didik di Payakumbuh kuat di bidang Matematika, Bisnis dan Humaniora. Hingga pelaksanaan RPJP ke-2, 2010,
seluruh instrumen menuju kepada pemerataan mutu sudah disiapkan, termasuk siapnya kapasitas guru, kurikulum berbasis
teknologi serta ketersediaan alat pembelajaran secara lengkap. Saat bersamaan, seluruh sekolah dasar dan menengah sudah memiliki
fasilitas yang lengkap.
d. Pendidikan di Kota Payakumbuh juga memberikan fokus kepada penyediaan pendidikan kejuruan yang unggul. Pendidikan kejuruan
yang unggul pada bidang industri pengolahan hasil pertanian, seperti pangan dan perdagangan, tenaga terampil madya untuk bidang-
bidang yang berkembang, seperti pengolahan agribussiness. Pendidikan di Kota Payakumbuh dalam jangka panjang perlu
menjaga keseimbangan inteligensia, emosional dan spritual. Masyarakat dan institusi pendidikan dihasilkan dengan memupuk
kesolehan sosial dan manusia yang sempurna.
e. Tahun 2015 kualitas pembangunan sistem dan ketersediaan fasilitas dan guru telah menjamin bahwa pendidikan akan menghasilkan anak
didik yang memiliki Iman dan Takwa, dimana integrasi antara agama dan pendidikan kurikulum dan tenaganya sudah siap dan layak untuk
diimplementasikan.
f. Akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan melalui pentahapan
organisasi pendidikan. Tahun 2010 menjamin agar persoalan internal managemen institusi pendidikan dapat diselesaikan saat bersamaan
persiapan untuk pemenuhan internal efisiensi. Periode ke-2 tahun 2015 dinyatakan sebagai transisi kepada fokus perbaikan internal
efisiensi dan persiapan terhapan pencapaian kualitas. Periode ke-3 2020, pembangunan kualitas pendidikan dimaksudkan untuk
mempersiapkan mutu pendidikan yang bertaraf internasional.
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 8
Tabel 4.2 Prediksi Indikator Pencapaian Pembangunan Sosial dan SDM Kota Payakumbuh
Indikator Pendapaian
Baseline Data 2005
2009 2014
2019 2025
IPM IPM a
Ranking nasional 73,5
57 74,7
54 76
50 78,5
42 82
30 Pendidikan
Akses universal pendidikan
SD SMPb
Fokus Kualitas Otak Math, Bisnis,
Humaniora Fokus Spritual dan
Social Tata Kelola
94,3 81,9
Mulai Persiapan
Penataan internal
managemen 97,5
85,7 Pilihan
fokus Integrasi
Persiapan penataan
kualitas 99
90 Pemantapan
Pemantapan Penataan
Kualitas 99
99 Terkenal
Emas ISO
nasional 100
99 Menonjol
Renaisanse ISO
internasional Kesehatan
IMR c Gizi d
Penuntasan Penyakit
Pelayanan air minum
43,1 16,7
ISPA 73
35,6 14,2
ISPA, 77
28 12,5
ISPA 80
20 9,0
Minim 90
15 7,5
Bebas 100
Kemiskinan dan Pengangguran
Penduduk Miskin e
Pengangguran f
6,1 9,9
5,5 9,0
5 8,0
4 6,5
3,0 5
Catatan: a Baseline 2005; b Base line 2005; c Baseline 2005; d Gizi Kurang dan
buruk Baseline 2005, BPS, 2006; e Depsos, 2006, f Susenas Tape, 2006.
2. Bidang Kesehatan
a. Dari ketiga komponen IPM, komponen kesehatan, yang diperlihatkan oleh masih tingginya angka kematian bayi, persoalan
kesehatan dasar diberikan dengan pelayanan fokus kepada penanganan kuratif, menjadi pemenuhan aspek kuratif dan
preventif. Kedua pemenuhan aspek pelayanan kesehatan tersebut diupayakan dalam kerangka sistem pelayanan kesehatan yang
sudah dirintis dan dilaksanakan di Sumatera Barat dan secara nasional.
b. Pembangunan sub sektor kesehatan diberikan pada kepastian pengendalian akar masalah kesehatan, berupa kombinasi
perbaikan tingkah laku hidup bersih dan penyediaan fasilitas sanitasi dan air minum. Dua jenis penyakit utama ISPA dan Diare
serta serta jenis penyakit menular lainnya, baik yang berasal dari manusia, hewan atau berbagai macam virus yang membahayakan,
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
4 - 9
menjadi fokus penanganan kebijakan kesehatan. Dan diharapkan Payakumbuh Sehat mulai tercapai pada tahun 2010.
c. Sistem pelayanan kesehatan setidaknya telah berjalan sebagai mana mestinya mulai tahun 2012
dan sistem tersebut dipertahankan dan diperbaiki setiap periode pembangunan
kesehatan. Mulai tahun 2009, sistem pelayanan kesehatan sudah menjangkau pada seluruh segmen masyarakat. Sistem pelayanan
juga mampu melayani penduduk sesuai dengan segmen usia dan karakter kemampuan.
d. Rumah sakit di Kota Payakumbuh mempersiapkan dan memilih pelayanan pada level kepada pelayanan yang spesifik. Pelayanan
manajemen rumah sakit yang dimaksud mesti sudah mampu memperoleh sertifikasi ISO pada tahun 2015 dan pada periode
selanjutnya pada tahun 2025 seluruh pelayanan rumah sakit dan rujukan sudah mampu bertarafkan internasional sesuai dengan
spesifik pelayanan yang diberikan.
e. Pembangunan sub sektor kesehatan lingkungan perlu menjamin kebutuhan akan sanitasi dan air minum kepada masyarakat. Tahun
2015 diharapkan rumah tangga akses pada air minum dan sanitasi setidaknya mencapai 80. Sedangkan pembangunan sektor gizi
keluarga dimulai dengan memperbaiki tingkah laku gizi dengan mendorong agar sistem sanitasi dan air minum dapat mendorong
perbaikan status gizi, khususnya anak balita. Selanjutnya fokus penanganan
diberikan pada
kelompok keluarga
miskin. Pembangunan kesehatan disertai dengan penguatan kelembagaan
dan lokasi, termasuk sistem yang dalam jangka panjang handal dalam pelayanan penyakit tertentu. Hingga dapat tercapai pada
tahun 2025.
4.4 PREDIKSI TATA RUANG, PRASARANA DAN SARANA