RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
3 - 10
3. Terkait pengendalian pemanfaatan ruang, antara lain : a. Tidak konsistennya pelaksanaan RTRW Kota Payakumbuh,
seperti pengalihan pemanfaatan ruang kawasan Ngalau dan sekitarnya sebagai kawasan budidaya sedangkan dalam RTRW
merupakan kawasan konservasi atau kawasan lindung.
b. Konversi lahan pertanian menjadi non pertanian perlu diatur sehingga tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.
3.5. LINGKUNGAN HIDUP
Isu lingkungan hidup yang utama dapat dikelompokkan menjadi beberapa isu pokok, yaitu :
a. Kerusakan bantaran sungai akibat banyaknya penambangan galian C, seperti pada Sungai Batang Agam, Batang Sinamar
dan Batang Lampasi.Penambangan pasir dan batu di sungai juga sering dilakukan di sekitar jembatan yang bisa
menyebabkan terancamnya keselamatan jembatan.
b. Penurunan kualitas air di sungai disebabkan banyaknya aktivitas manusia di sekitarnya.
c. Bencana banjir dibeberapa lokasi sewaktu musim hujan juga sering melanda Kota Payakumbuh, sehingga menyebabkan
kerusakan pada lahan pertanian dan jalur transportasi. d. Kurangnya keberadaan ruang terbuka hijau yang berfungsi
sebagai paru-paru kota, sehingga beban pencemaran udara pada masa mendatang akan semakin meningkat.
e. Terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas lahan subur sebagai akibat dari terjadinya alih fungsi lahan.
Degradasi atau penurunan kualitas lahan, baik kesuburan tanah secara fisik maupun kimiawi juga terjadi, yang disebabkan oleh :
1. Bentuk pengelolaan lahan pertanian masih belum berorientasi lingkungan, seperti penggunaan pupuk buatan dan pestisida
yang beragam, sehingga menyebabkan penurunan tingkat kesuburan tanah dalam jangka panjang sebagai akibat matinya
mikroorganisme penyubur tanah.
2. Pengelolaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah, terutama untuk lahan lereng, sehingga menyebabkan humus
tanah semakin berkurang. 3. Terjadinya alih fungsi lahan sebagai akibat dari perkembangan
pembangunan kota, sehingga lahan yang tadinya lahan pertanian berubah menjadi lahan terbangun.
RPJPD KOTA PAYAKUMBUH 2005 - 2025
3 - 11
Isu sumber daya buatan yang cukup menonjol adalah belum adanya penanganan limbah dari berbagai kegiatan rumah tangga
dan usaha, seperti :
a. Limbah pertanian berupa pemakaian pupuk dan pestisida yang kurang terkendali, limbah peternakan berupa berkembangnya
peternakan unggas yang mencemari lingkungan dengan kotoran dan bau serta adanya limbah RPH yang langsung dibuang ke
Batang Agam.
b. Pengembangan pertanian terutama perkebunan rakyat masih ada yang belum memperhatikan kondisi lahan, dimana ada
perkebunan yang dikelola di lereng bukit dengan keterjalan yang sebenarnya tidak layak dijadikan perkebunan.
c. Limbah dari kegiatan kesehatan. Masih ada rumah-rumah bersalin yang belum menangani limbah medisnya limbah B3
dengan incenerator. d. Belum terkelolanya limbah industri kecil dan rumah tangga,
dimana industri-industri tersebut langsung membuang limbah cairnya ke media lingkungan, seperti drainase atau langsung ke
tanah.
e. Hotel dan rumah makan juga membuang limbah ke media lingkungan, baik berupa limbah cair atau limbah padat.
f. Limbah cair, seperti detergent dari rumah tangga maupun
kegiatan usaha juga membuat penurunan kualitas air di perairan terbuka.
g. Adanya usaha peternakan di areal permukiman dan ada juga yang di tengah kota, sehingga terjadi pencemaran bau dan
berkembangnya lalat.
3.6. SOSIAL BUDAYA