Pekerjaan dengan Praktek Kadarzi

Peningkatan kedudukan wanita dan tersedianya peluang yang sama di bidang pendidikan, latihan dan pekerjaan yang akan memberi kontribusi yang berarti dalam perkembangan sosial ekonomi keluarganya. Padahal keluarga terutama ibu mempunyai tanggung jawab utama atas perawatan dan perlindungan anak sejak bayi hingga dewasa Soetjiningsih, 2004. Menurut Gabriel 2008, seorang ibu yang tidak bekerja di luar rumah akan memiliki lebih banyak waktu dalam mengasuh serta merawat anak. Hasil penelitian Misbakhudin 2007, di Kota Bandung menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara aktifitas ibu dengan perilaku keluarga sadar gizi.

5.4. Pekerjaan dengan Praktek Kadarzi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 17 13,6 dari 125 responden yang bekerja berpraktek Kadarzi, sementara responden yang tidak bekerja ada sebanyak 9 19,1 dari 47 responden berpraktek Kadarzi. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,365 p-value 0,05, yang berarti bahwa pekerjaan tidak berhubungan secara signifikan dengan praktek Kadarzi. Seseorang yang mempunyai pekerjaan dengan waktu yang cukup padat akan memengaruhi ketidakhadiran dalam pelaksanaan penimbangan balita posyandu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gabriel 2008 yang mengungkapkan bahwa faktor pekerjaan ibu balita merupakan salah satu faktor penghambat ibu balita memanfaatkan penimbangan balita di posyandu. Pada umumnya orang yang bekerja tidak mempunyai waktu untuk memberikan ASI eksklusif dan datang ke posyandu. Universitas Sumatera Utara Faktor lain yang memungkinkan praktek kadarzinya renda karena rata-rata di tempat mereka bekerja tidak memungkinkan untuk membawa bayi dan masih ada larangan membawa bayi ke tempat kerja apalagi pekerjaan nya beresiko. Menurut observasi peneliti pada umumnya di tempat kerja belum disediakan tempat khusus bagi ibu menyusui baik yang bekerja di tempat tersebut maupun yang berkunjung sementara ke tempat kerja yang memberikan pelayanan public sehingga kebanyakan dari mereka yang bekerja menitip bayi pada orang lain dan bagi ibu bayi yang membutuhkan pelayanan pada tempat kerja menyediakan susu formula bagi bayinya sebelum mereka pergi ke tempat pelayanan publik.Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ningsih 2008, yang menyatakan bahwa ibu balita yang tidak bekerja berpeluang baik untuk berkunjung ke posyandu dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Padahal beberpa indikator perilaku sadar gizi sangat erat kaitannya denga kunjungan ibu balita ke posyandu. Salah satu penyebab terjadinya gizi kurang adalah karena status pekerjaan ibu sehingga ibu yang bekerja di luar rumah cenderung menelantarkan pola makan keluarganya sehingga mengakibatkan menurunnya keadaan gizi keluarga yang hal ini akan berakibat pada keadaan status gizi anggota keluarga terutama anak-anaknya Apriadji, 1996. Ibu yang bekerja tidak dapat memberikan perhatian kepada anak balitanya apalagi mengurusnya sehingga ibu yang bekerja waktu untuk merawat anak menjadi berkurang Sediaoetama, 2008. Universitas Sumatera Utara

5.5. Pendapatan dengan Praktek Kadarzi

Dokumen yang terkait

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

0 16 1

HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN Hubungan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten.

0 2 9

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Inti Dengan Kesiapan Remaja Putra Dan Putri Pada Masa Pubertas Di Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2014

0 0 19

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Inti Dengan Kesiapan Remaja Putra Dan Putri Pada Masa Pubertas Di Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Inti Dengan Kesiapan Remaja Putra Dan Putri Pada Masa Pubertas Di Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2014

0 0 12

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA

0 0 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluarga Sadar Gizi - Hubungan Karakteristik Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Praktek Kadarzi di Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya

0 0 34

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Karakteristik Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Praktek Kadarzi di Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya

0 0 9

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA TESIS

0 0 16