commit to user 40
demikian diduga bahwa, latihan pliometrik
bounding
lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara.
C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh latihan pliometrik
bound
dan
depth jump
terhadap kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara pada siswa putra kelas VIII
SMP Negeri 3 Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 20092010. 2.
Latihan pliometrik
bounding
lebih baik pengaruhnya terhadap kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3
Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 20092010.
commit to user 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lapangan olahraga SMP Negeri 3 Pabelan Kabupaten Semarang
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan dengan tiga kali latihan dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember sampai
dengan bulan Desember 2009.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dasar penggunaan metode eksperimen yaitu kegiatan percobaan yang diawali dengan
memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sedangkan rancangan yang
digunakan yaitu “
Pretest-Posttest Design”
. Gambar rancangan penelitian sebagai berikut:
KE 1 Treatment A Posttest
R Pretest MSOP KE 2 Treatment B Posttest
Keterangan : R = Random
Pretest = Tes awal kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara MSOP =
Matched Subject Ordinal Pairing
KE1 = Kelompok 1 K
1
KE2 = Kelompok 2 K
2
Treatment A = Latihan pliometri
bounding
Treatment B = Latihan pliometrik
depth jump
Posttest = Tes akhir kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara
commit to user 42
Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada hasil tes kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara pada tes awal. Setelah hasil tes awal
dirangking, kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang- pasangkan ke dalam kelompok 1 K
1
dan kelompok 2 K
2
. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang
sama. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini
dengan cara
ordinal pairing
. Adapun teknik pembagian kelompok secara
ordinal pairing
menurut Sutrisno Hadi 1995: 485 sebagai berikut: 1 2
4 3 5 6
8 7
9 dan seterusnya
C. Variabel Penelitian