Pengertian Latihan Pliometrik Tinjauan Pustaka 1.

commit to user 32 3 Frekuensi Frekuensi adalah jumlah waktu ulangan berapa kali latihan dikerjakan setiap sesi atau minggunya. Olahraga yang mengutamakan power ternyata pengeluaran energinya sangat tinggi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kelelahan lebih cepat timbul dalam latihan power. Sehingga disarankan frekuensi latihan dilakukan 5-6 per sesi latihan dan 2-4 kali per minggu Sarwono Ismaryati, 1999: 43. 4 Pulih Asal Pulih asal yang dilakukan pada latihan yang bertujuan untuk meningkatkan power menggunakan rasio perbandingan antara kerja dan istirahat 1:5, 1:10 Chu, 1992:14.

4. Latihan Pliometrik

Bounding

a. Pengertian Latihan Pliometrik

Bounding Bounding merupakan bentuk latihan pliometrik untuk meningkatkan power tungkai dan panggul. Latihan pliometrik bounding pada prinsipnya merupakan latihan melompat-lompat yang dilakukan dengan satu kaki secara bergantian atau dua kaki bersama-sama untuk mencapai ketinggian maksimum dan jarak ke depan sejauh-jauhnya. Hal ini sesuai pendapat M. Furqon H. Mucshin Doewes 2002: 12 bahwa, “ Bounding menekankan pada meloncat untuk mencapai ketinggian maksimum dan juga jarak horisontal. Bounding dilakukan baik dengan dua kaki atau dengan cara bergantian. Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan, latihan pliometrik bounding menekankan pada kemampuan melompat-lompat yang tinggi dan jauh ke depan dengan satu kaki secara bergantian atau dua kaki bersama-sama. Dengan latihan melompat-lompat akan dapat mengembangkan kekuatan dan kecepatan otot-otot anggota gerak bahwah. Lebih lanjut M. Furqon dan Muchsin Doewes 2002: 12- 13 menyatakan, anatomi fungsional bounding meliputi: commit to user 33 1 Fleksi paha melibatkan otot-otot sartorius, illiacus, dan gracilis . 2 Ekstensi lutut melibatkan otot-otot rectus femoris, vastus lateralis, medialis dan intermedius kelompok quadriceps . 3 Ekstensi paha melibatkan otot-otot biceps femoris, semitendinosus, dan semimembranosus kelompok gluteais . 4 Fleksi lutut dan kaki melibatkan otot gastrocnemius . 5 Abduksi abduction paha melibatkan otot-otot gluteals dan adductor longus, brevis, magnus, minimus dan hallucis . Pendapat tersebut menunjukkan, otot-otot bagian bawah tersebut sangat berperan penting untuk menghasilkan power otot tungkai. Hal ini karena, sebagian besar gerakan olahraga berasal dari panggul dan tungkai seperti gerakan lari, lempar, lompat dan loncat. Dengan dikembangkannya otot-otot tungkai dengan gerakan bounding, maka otot-otot tungkai akan berkembang secara maksimal baik kekuatan maupun kecepatannya sehingga akan mendukung gerakan-gerakan yang melibatkan power otot tungkai termasuk lompat jauh gaya jberjalan di udara. Berkiatan dengan latihan pliometrik bounding, bentuk latihan pliometrik yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan lompat juah gaya berjalan di udara yaitu double leg bound . Adapun pelaksanaan latihan pliometrik double leg bounding menurut M. Furqon Muchsin Doewes 2992: 28 sebagai berikut: 1 Posisi awal: mulailah dengan posisi half squat . Lengan berada di samping badan, bahu condong ke depan melebihi posisi lutut. Usahakan punggung dan pandangan ke depan. 2 Pelaksanaan: lincatlah ke depan dan ke atas menggunakan ekstensi pinggul dan gerakan lengan untuk mendorong ke depan. Usahakan mencapai ketinggian dan jarak maksimum dengan posisi tubuh tegak. Setelah mendarat, kembali lagi ke posisi dan memulai bounding berikutnya. Lakukan 3-5 set, jumlah ulangan 8-12 kali, dan waktu istirahat kira-kira 2 menit di antara set. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gerakan latihan pliometrik double leg bounding sebagai berikut: commit to user 34 Gambar 6. Latihan Pliometrik Double Leg Bounding M. Furqon H. Muchsin Doewes, 2002: 28

b. Pengaruh Latihan Pliometrik

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

2 22 62

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN RINTANGAN DAN RAIHAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01

6 169 67

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 10

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 14

PENDAHULUAN Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 4

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BOX JUMP DAN LEAPS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN 2010 2011

0 9 76

PENGARUH SPRINT TRAINING DAN PLIOMETRIK VERTICAL JUMP TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI PENGARUH SPRINT TRAINING DAN PLIOMETRIK VERTICAL JUMP TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SUKOHARJO TAHUN 2010.

0 2 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK BOX JUMP DAN LEAPS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMK N 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN 2013.

0 1 17

PENGARUH LATIHAN ALTERNATE BOUNDING WITH SINGLE-ARM ACTION DAN ALTERNATE BOUNDING WITH DOUBLE-ARM ACTION TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA SMAN 1 WITAPONDA

0 0 9