Latar Belakang Masalah PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK BOUNDING DAN DEPTH JUMP TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PABELAN KABUPATEN SEMARANG

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting dan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani banyak manfaat yang diperolehnya. Aip Syarifuddin dan Muhadi 19911992: 7 menyatakan, “Melalui pendidikan jasmani anak didik akan memperoleh berbagai pengalaman terutama yang sangat erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan, berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, keterampilan gerak, kebugaran jasmani, membiasakan hidup sehat, pengetahuan dan pemahaman terhadap sesama manusia”. Sedangkan Agus Mahendra 2004: 7-9 menyatakan, “Secara umum manfaat pendidikan jasmani di sekolah untuk memenuhi kebutuhan anak akan bergerak, mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi lainnya, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna, menyalurkan energi yang berlebihan dan, merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional. Ditinjau dari pengertian pendidikan jasmani, maka aktivitas gerak fisik siswa merupakan sarana pendidikan. Dengan dilaksanakannya pendidikan jasmani diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan jasmani siswa, merangsang perkembangan sikap, mental, sosial dan emosi, serta dapat memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani. Salah satu pelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah-sekolah yaitu cabang olahraga atletik. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat penting. Atletik merupakan cabang olahraga yang di dalamnya mengandung unsur gerakan- gerakan dasar dari hampir semua cabang olahraga yang kita kenal. Nomor-nomor cabang olahraga atletik yang diajarkan meliputi nomor, jalan lari, lompat dan lempar. Salah satu nomor lompat yang diajarkan di sekolah adalah lompat jauh. Berdasarkan gaya lompat jauh dibedakan menjadi tiga, salah satunya adalah lompat jauh gaya berjalan di udara walking in the air . Dikatakan gaya berjalan commit to user 2 di udara karena pada saat melayang di udara membuat gerakan seperti orang berjalan. Agar lebih mudah melakukan gaya yang diinginkan pada saat di udara, maka harus melompat setinggi-tingginya. Lompatan yang tinggi merupakan bagian yang penting untuk melakukan gaya saat melayang di udara dan mendukung pencapaian jarak lompatan yang lebih maksimal, sehingga prestasi yang tinggi dapat dicapai secara maksimal. Untuk mencapai prestasi dalam lompat jauh dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Gunther Bernhard 1993:45 bahwa, Faktor kondisi fisik dan faktor teknik merupakan unsur-unsur dasar prestasi lompat jauh. Memiliki kondisi fisik serta menguasai teknik melompat yang baik merupakan faktor dapat mempengaruhi pencapaian prestasi lompat jauh. Ditinjau dari teknik melompat terdiri beberapa gerakan yaitu awalan, tumpuan, lompatan, saat melayang dan pendaratan. Bagian-bagian tersebut merupakan teknik-teknik lompat jauh yang harus dirangkaikan secara harmonis dan berkesinambungan untuk memperoleh lompatan yang maksimal. Ditinjau dari kondisi fisik, salah satu komponen kondisi fisik yang dapat mendukung pencapaian prestasi lompat jauh adalah power otot tungkai. Hal ini sesuai pendapat Tamsir Riyadi 1985: 69 menyatakan, “Salah satu komponen fisik yang dapat mendukung kemampuan lompat jauh adalah daya ledak explosive power ”. Pencapaian jarak lompatan sangat tergantung pada daya dorong badan ke depan atas yang dapat dikembangkan dari power otot tungkai. Daya ini dapat dikembangkan dari awalan lari yang cepat dan lompatan ke atas yang kuat dari salah satu kaki pada saat menolak pada balok tolakan. Untuk mendapatkan lompatan yang maksimal, maka otot-otot tungkai harus dilatih dan dikembangkan dengan latihan yang tepat. Menurut Soegito, Bambang Wijanarko dan Ismaryati 1993: 59 bahwa, Untuk dapat melompat dengan kuat dan baik, diperlukan latihan-latihan penguatan otot-otot kaki. Power merupakan aplikasi kombinasi antara kekuatan dan kecepatan yang dikerahkan dalam waktu yang singkat. Power dapat dilatih dan dikembangkan melalui beberapa cara atau metode latihan, antara lain dengan pliometrik. Menurut Radcliffe dan Farentinos 2002: 4 bahwa, Setiap keterampilan yang menuntut commit to user 3 power, yaitu kombinasi atau perpaduan antara kekuatan dan kecepatan dapat memperoleh manfaat dari latihan pliometrik. Secara umum latihan pliometrik memiliki aplikasi yang sangat luas dalam kegiatan olahraga dan secara khusus latihan pliometrik sangat bermanfaat untuk meningkatkan power. Hal ini karena, pola gerakan pliometrik sebagian besar mengikuti konsep “ power chain ” rantai power dan sebagian besar latihan khusus melibatkan otot-otot anggota gerak bawah, karena gerakan kelompok otot ini secara nyata merupakan pusat power. Prinsipnya latihan pliometrik didasarkan pada prinsip pra peregangan otot yang terlibat pada saat tahap penyelesaian atas respon untuk penyerapan kejutan dari ketegangan yang dilakukan otot sewaktu bekerja. Sebagai metode latihan fisik latihan pliometrik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok latihan yaitu: 1 latihan untuk anggota gerak bawah, 2 latihan untuk batang tubuh, dan 3 latihan untuk anggota gerak atas. Berdasarkan bagian-bagian latihan dari pliometrik tersebut, latihan pliometrik untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara yaitu latihan anggota gerak bawah, khusunya power otot tungkai. Menurut James C. Radcliffe Farentinos, 1985 dan Chu 1992 beberapa bentuk latihan pliometrik yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya ledak anggota gerak bawah antara lain: “ Bounds, hops, jumps, leaps, skips, ricochets, jumping-in place, standing jumps, multiple hop and jump, box drills, bounding dan dept jump ”. Berdasarkan bentuk-bentuk latihan pliometrik anggota gerak bawah tersebut dapat diterapkan ke dalam berbagai macam cabang olahraga termasuk lompat jauh. Bentuk latihan pliometrik yang akan dikaji dan diteliti untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara yaitu bounding dan dept jump . Dari kedua bentuk latihan pliometrik tersebut belum diketahui bentuk latihan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dibuktikan dengan mengujicobakan kedua bentuk latihan pliometrik tersebut melalui penelitian eksperimen. commit to user 4 Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas III SMP Negeri 3 Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 20092010. Ditinjau dari pelaksanaan pendidikan jasmani termasuk cabang olahraga atletik khususnya lompat juah telah berjalan dengan baik. Namun disisi lain, kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 20092010 masih rendah. Banyak para siswa kurang menguasai teknik lompat jauh gaya berjalan di udara dan kemampuan kondisi fisik yang dimiliki belum terlatih serta belum mampu memanfaatkannya dalam teknik lompat juah gaya berjalan di udara. Kondisi semacam ini harus diperhatikan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah termasuk SMP Negeri 3 Pabelan Kabupaten Semarang pada umumnya banyak kendala yang dihadapi oleh guru Penjas. Terbatasnya jam pelajaran merupakan kendala yang menyulitkan bagi pihak guru. Waktu yang tersedia tidak memungkinkan untuk mengembangkan faktor-faktor yang mendukung pencapaian prestasi lompat jauh gaya berjalan di udara, termasuk penerapan metode latihan seperti pada olahraga prestasi. Pembelajaran yang diberikan hanya terbatas pengenalan teknik lompat jauh, itu pun siswa belum menguasai dengan benar, sehingga penguasaan teknik lompat jauh gaya berjalan di udara masih rendah. Kondisi inilah yang menyebabkan kemampuan lompat jauh gaya berjalan di udara masih rendah. Untuk meningkatkan kemampuan lompat juh gaya berjalan di udara, maka perlu dilakukan latihan secara sistematis dan kontinyu di luar jam pelajaran sekolah. Di samping itu, dalam menerapkan latihan harus dengan bentuk latihan yang tepat, sehingga diperoleh hasil latihan yang maksimal. Upaya meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dapat dilakukan dengan latihan pliometrik di antaranya dengan latihan pliometrik bounding dan depth jump . Permasalahan yang telah dikemukakan di atas yang melatar belakangi judul penelitian, ”Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Bounding dan Depth Jump terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Berjalan Di Udara pada Siswa commit to user 5 Putra Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 20092010”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009

2 22 62

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN RINTANGAN DAN RAIHAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01

6 169 67

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 10

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 14

PENDAHULUAN Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 4

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BOX JUMP DAN LEAPS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN 2010 2011

0 9 76

PENGARUH SPRINT TRAINING DAN PLIOMETRIK VERTICAL JUMP TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI PENGARUH SPRINT TRAINING DAN PLIOMETRIK VERTICAL JUMP TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SUKOHARJO TAHUN 2010.

0 2 15

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK BOX JUMP DAN LEAPS TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMK N 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN 2013.

0 1 17

PENGARUH LATIHAN ALTERNATE BOUNDING WITH SINGLE-ARM ACTION DAN ALTERNATE BOUNDING WITH DOUBLE-ARM ACTION TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA SMAN 1 WITAPONDA

0 0 9