Konsep penyajian jurnalisme online di www.antaranews.com

(1)

KONSEP PENYAJIAN JURNALISME

ONLINE

DI

WWW.ANTARANEWS.COM

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

RAHMADITA ARYANI NIM: 106051101936

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya,

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Maret 2011


(4)

(5)

Motto :

Hai orang yang beriman!

Jika datang kepadamu seorang fasik membawa berita, carilah keterangan

tentang kebenarannya. Supaya jangan kamu rugikan orang karena tidak tahu,

hingga menyebabkan kamu penuh penyesalan atas perbuatanmu.

(QS. Al-Hujurat [49]: 6)

Futur itu ujian, karena Allah ingin melihat upaya kita untuk keluar darinya.

Istiqomah itu ujian, karena Allah ingin melihat sejauh mana kita bisa

bertahan di dalamnya.

Marah itu ujian, karena Allah hendak menguji semampu apa kita menahan

diri darinya.

Sabar itu ujian, karena Allah hendak menguji seberapa kuat kita menjaganya

dalam diri kita.

Lelah itu ujian, karena Allah tengah membedakan kita dengan mereka yang

lalai.

Santai itu ujian, karena Allah tengan menanti upaya kita, untuk menyadari

betapa buruknya bersantai di tengah terangnya dakwah Islam.

Tetaplah menjadi cahaya bagi orang-orang yang memerlukan cahaya.

Jagalah cahayamu, jangan biarkan ia redup.

Keberhasilan merupakan pencapaian atas segala kekuatan, dan pengorbanan.

Tak ada yang tak mungkin, sebelum kita mencoba apa yang kita inginkan.

Teruslah berkarya, karena di tanganmu bisa kau taklukkan dunia.

(Rd.A)


(6)

Karya ini kupersembahkan

untuk bapak dan mama tercinta,

serta kedua masku tersayang.

Terimakasih atas do’a serta motivasi kalian,

sehingga adek bisa menyelesaikan skripsi ini.


(7)

ABSTRAK

Rahmadita Aryani (106051101936)

Konsep Penyajian Jurnalisme Online di www.antaranews.com Bahan bacaan 30, serta 15 website.

Media massa secara umum terbagi menjadi media cetak yang terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid, dan buku; media elektronik, yakni televisi, radio, dan film; serta media online. Perkembangan informasi yang semakin pesat dan cepat, mendorong khalayak dengan waktu terbatas membutuhkan informasi sesegera mungkin. Dalam kondisi inilah, media online dinilai sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Jurnalisme online pun bermuncullah, salah satunya www.antaranews.com yang bernaung di bawah Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.

Pertanyaannya adalah bagaimana konsep penyajian jurnalisme online di

www.antaranews.com? Dibatasi mengenai pemberitaan online di

www.antaranews.com. Penelitian ini membahas tiga rumusan, yakni bagaimana konsep penyajian jurnalisme online, proses pengemasan dan pendistribusian, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam penyajian jurnalisme online di

www.antaranews.com. Tidak jauh berbeda dengan proses penyajian berita lain, diawali dengan tim lapangan mencari berita, lalu melaporkan ke penanggungjawab rubrik. Setelah itu berita dihimpun dan diseleksi ke meja sunting/redaksi. Tahap akhir, berita yang telah dibuat diedit oleh penanggung jawab rubrik atau redaktur yang juga selaku editor, kemudian didesain/diberi foto, setelah itu ditayangkan atau didistribusikan di web.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Sementara Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan metode deskriptif sebagai metode yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji atau membuat prediksi.

Jurnalisme, merupakan kegiatan menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, atau majalah. Sedangkan jurnalisme online menurut Pavlik J, ialah jurnalisme yang mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik: kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas-kualitas interaktif komunikasi-komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya. Menurut Bittner, keajaiban teknologi informasi terkini membuat pemberitaan dapat dikirim, disebar, dan diterima dalam kepingan data-data. Teknologi digitalisasi membuat informasi dapat diakses siapa pun, kapan pun secara cepat, dan di mana pun bagi mereka yang membutuhkannya.

Kesimpulannya adalah, penyajian jurnalisme online antaranews.com,

memiliki konsep menggabungkan hukum jurnalisme dengan hukum-hukum online. Mengacu pada 10 halamannya online yang merupakan perilaku

online. Jurnalisme online memiliki bentuk perilaku, perilakunya scanning, cepat, tidak punya banyak waktu untuk membaca. Memiliki judul singkat, menarik, harus langsung mengacu pada lead, dan tidak bertele-tele.


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Konsep Penyajian Jurnalisme Online di www.antaranews.com ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi mereka, dan para pengikutnya yang tetap istiqomah dalam mengikuti dan memegang teguh ajarannya.

Membuat sebuah karya seperti ini tidaklah mudah, banyak hal berharga yang didapat dari membuat sebuah karya yang sederhana ini. Bukan hanya menjadikannya sebuah hasil, tetapi menjadi rangkaian pengalaman hidup yang berharga serta beragam, sehingga melatih penulis untuk bisa menjadi lebih baik dalam setiap melangkah dan berusaha.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat kerja keras dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Pembantu Dekan I, Drs. Wahidin Saputra, M.Ag., Pembantu Dekan II, Drs. Mahmud Jalal M.A., dan Pembantu Dekan III, Drs. Study Rizal LK, M.A. 3. Ibu Rubiyanah, M.A., selaku Ketua Konsentrasi Jurnalistik, beserta Ibu Ade

Rina Farida, M.Si., selaku Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik tahun ajaran 2010/2011.

4. Bapak Gun Gun Heryanto M.Si., selaku Dosen Pembimbing, terima kasih atas bimbingan, arahan, kesabaran, waktu, dan semua ilmu yang diberikan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Mohon maaf atas banyaknya miskomunikasi ya pak... Hehe ^^


(9)

5. Kedua orangtuaku tercinta, bapak Fauzan, dan mama Eko Rusbandiningsih, S.Sos, yang selalu mendoakan dan mengingatkan adek.

6. Kedua masku tersayang, mas Rizky Rahadi, SE dan mas Wahyu Permana, S.Kom, yang telah memberikan semangat, serta bersedia mengantar – jemput adek kalian yang “bawel” ini. Alm Eyang Kakung Harto Soebandi, dan Eyang Uti Siti Rukiyah, juga seluruh keluarga besarku yang telah memberikan do’a dan motivasi.

7. Seluruh Dosen dan Staf Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

8. Segenap karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM), yakni bagian Akademik, Tata Usaha, serta Karyawan Perpustakaan FIDKOM dan Perpustakaan Utama UIN, yang telah memudahkan penulis untuk mendapatkan berbagai referensi dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih telah direpotkan untuk mencari buku.

9. Bapak Bambang Wahyu Suhartanto selaku Kepala Departemen/Manajer ANTARA online, beserta staf redaksi bagian pemberitaan. Bapak Darlim Tampubolon selaku Manajer Komersial dan Kerjasama Multimedia LKBN ANTARA, bapak AA Ari Wibowo selaku Penanggung jawab Rubrik ANTARA online, serta bapak Bob Priyambodo RH selaku Redaktur ANTARA. Terimakasih banyak atas kerjasamanya, yang telah membantu penulis untuk mengadakan penelitian, dan memperoleh informasi yang terkait dengan judul skripsi penulis.

10.Keluarga besar LKBN ANTARA khususnya ANTARA TV: pak Adi Lazuardi (GM), mba Siti Rohmah (mami) yang tanpa sengaja “menceburkan” aku ke dunia permagangan. Kepada “penghuni” lantai 19: mba Ninok, mba Nimbak, pak Arisadi (Abah), bang Suparyadi (Gondrong), mba Reni, mba Zulaika, mba Saras, mba Indira, mba Tata, mas Erwin, mas Gatot, mas Gunawan, mas Anta, mas Risbeyhi, mas Ilung, mas Maulana, pak Slamet, serta teman-teman magangku, “gokil kalian semua”. Tak ketinggalan kakak-kakak outshorscing

PSO 2010, yang telah banyak memberi pencerahan juga ilmu dalam dunia media.


(10)

11.Teman-teman Ciputat Baru / TK Crescendo, FRISMA; “Geng NEKAD” dengan perjalanan “aneh” kita, haha… Kawan-kawan SDN Pondok Pinang 12, SMPN 56 Melawai, juga SMAN 87. Teman-teman satu almamater, terutama Jurnalistik angkatan 2006 “Fourth Estate” yang telah memberikan do’a semangat, serta motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai. Dari baik-baikan, marah-marahan, sensi-sensian, dan semuanya, maafkan bila ada kesalahan. Kakak angakatan 2004&2005, adik angkatan 2007&2008 yang sering berdiskusi. Teman-teman KKN 90, teman seperjuangan skripsi, serta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungannya. 12.AdiNa: Adis dan Dhina, sahabatku yang setengah tahun ini kita agak

kehilangan kontak, dikarenakan kesibukan masing-masing. Sukses untuk kalian berdua, kapan kita bertemu?

13.Energi-energi positif, “magnet kekuatan” dan penyemangat, serta “cahaya pelindung”. Terimakasih.

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, akan saya terima dengan senang hati. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Aamien...

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 15 Maret 2011


(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMANPENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN MOTTO

ABSTRAK ………... vii

KATA PENGANTAR.……….viii

DAFTAR ISI………... xi

DAFTAR TABEL……… xiv

DAFTAR GAMBAR……….... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……….……….. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.…..……….. 11

D. Metodologi Penelitian……..………. 11

1.Metode Penelitian………...……..……….. 11

2.Subjek dan Objek Penelitian………. 12

3.Teknik Pengumpulan Data……… 12

4.Teknik Pengolahan Data………....13

5.Teknik Analisa Data……….. 13

6.Teknik Penulisan………...….. 14

7.Tempat dan Waktu Penelitian………..………. 14

E. Tinjauan Pustaka………..………..……...….. 14

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Teori Hirarki Pengaruh.……… 16

B. News Factory Model McCorkle...…….………... 23

C. Sekilas Tentang Jurnalisme………... 25

1.Pengertian Jurnalistik………..………... 25


(12)

3.Sejarah Perkembangan Jurnalisme Online...…….……….. 28

A. Jurnalisme Online di Dunia……...……….. 28

B. Jurnalisme Online di Indonesia……...………..…….. 31

D. Internet dan Website.………...……… 32

1. Pengertian Internet.……….………....…… 32

2. Pengertian Website dan Perkembangannya...……...………... 34

F. Konseptualisasi Berita.………...……… 37

1. Pengertian Berita.………...…………....……….. 37

2. Konsep Berita.………...……….…...……….. 39

1. Berita sebagai Laporan Tercepat...……...…..……... 39

2. Berita sebagai Rekaman...……...…..…..…... 40

3. Berita sebagai Fakta Objektif...…...…...…..……... 40

4. Berita sebagai Interpretasi...……...…..…... 41

5. Berita sebagai Sensasi...……...…..…...…... 41

6. Berita sebagai Minat Insani...……...…..…... 42

7. Berita sebagai Ramalan...……...…...…... 42

8. Berita sebagai Gambar...……...…...…... 43

BAB III GAMBARAN UMUM PROFIL LKBN ANTARA A. Sejarah Berdirinya LKBN ANTARA…………....………….….. 44

B. Visi dan Misi LKBN ANTARA………...………..51

C. Struktur Organisasi LKBN ANTARA...……... 53

D. Sejarah Terbentuknya www.antaranews.com…..……….. 55

E. Susunan Organisasi www.antaranews.com………56

F. Materi Pemberitaan www.antaranews.com………58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Konseptualisasi Penyajian Jurnalisme Online di www.antaranews.com...……….………….………… 60

A. Perkembangan Jurnalisme LKBN ANTARA…..…...…. 60

B. Jurnalisme Online Perspektif antara.com…...……… 68


(13)

2. News Factory Model McCorkle…..…...…...….76

3. Model Bisnis...……….………….………… 79

4. Biaya Iklan...……….………….……...…….84

5. Jurnalisme Online...……….…..……...……. 85

6. Rubrik-rubrik...……….………….……...……. 87

7. Pengunjung Website...……….……..…...……. 90

8. Profil Pembaca...……….……...….…….……. 91

9. Benefit antaranews...……….……...….……. 92

B. Pengemasan dan Pendistribusian Jurnalisme Online di www.antaranews.com ……… 92

A. Pengemasan………. 92

B. Pendistribusian……… 96

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Penyajian Jurnalisme Online di www.antaranews.com……..………..…… 99

A. Faktor Pendukung……..……… 99

B. Faktor Penghambat……..………..…100

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan. ...…. 101

B. Saran………...………. 105

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Budaya Perusahaan LKBN ANTARA …..………..……….….. 52

2. Materi Pemberitaan www.antaranews.com ……….... 58

3. Latar Belakang Pendidikan Reporter ….……….………... 69


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Mesin Tulis Pertama ……….…. 61

2. Bulletin Edisi Pertama ……..………. 62 3. Contoh Model Bisnis ……..……..……… 80-83

4. Biaya Iklan ……..……..……… 84-85

5. Contoh Rubrik www.antaranews.com ……….. 87-89 6. Pengunjung antaranews.com ………..…..…...… 90 7. Profil Pembaca antaranews.com ………..….……. 91 8. Benefit antaranews.com ………...…... 92


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Media massa di Indonesia sudah berkembang sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya media-media bermuncullan sejak era reformasi, baik cetak, radio, dan televisi. Media massa (Mass Media) sebagai sarana informasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Saalah satu pengertian media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal atau menyeluruh.1

Media Massa merupakan sarana komunikasi massa (channel of mass communication). Salah satu arti komunikasi massa sendiri ialah proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.2 Media massa secara umum terbagi menjadi media cetak

(Printed Media), yang terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid, dan buku; media elektronik (Electronic Media), seperti televisi, radio, dan film; serta media online (Cybermedia).3

Media cetak, berdasarkan formatnya, terbit setiap hari, mingguan, dwi mingguan atau satu bulan sekali. Sementara media eletronik, menyajikan gambar dan suara, dengan proses pengumpulan berita oleh redaksi yang cukup lama, dan ditayangkan pada hari itu juga, kecuali untuk siaran ulang.

1 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada, 2008), cet. ke-3, h.

72.


(17)

Dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan sangat cepat dibutuhkan oleh khalayak, kebutuhan informasi yang cepat sangatlah diperlukan. Dalam kondisi seperti inilah, media online dinilai sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi. Semua orang kini bisa mengakses internet di manapun, bisa melalui warung internet (warnet), hingga di handphone.

Media online sendiri merupakan website internet yang berisikan informasi aktual layaknya media massa cetak4. Media online, yaitu teknologi

internet telah mencapai perkembangan yang sangat pesat dan akan terus berkembang. Internet telah membuat revolusi dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya.

Internet adalah jaringan komputer dunia yang mengembangkan Advanced Research Project Agency Net (ARPANET), suatu sistem komunikasi yang terkait dengan pertahanan-keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Manfaat sistem komunikasi yang berjaringan ini, dengan cepat ditangkap oleh para peneliti dan pendidik secara umum5.

Pada tahun 1971, ARPANET baru terdiri dari 15 titik jaringan (nodes) dengan 23 host (server induk), dan aplikasi saat itu adalah elektronik mail

atau email. Kemudian, tahun 1973 ARPANET membentuk WAN yang terhubung dari Amerika ke jaringan di Norwegia dan Inggris. Lalu tahun 1983 ARPANET menambah jumlah host nya hingga mencapai 235 host6.

4 M. Romli, “Pengertian Jurnalistik; Media Massa.”

5 Werner J. Severin, Teori Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007),

cet 2, h. 443.


(18)

Angka ini melonjak pada tahun 1989, dan mencapai 100 ribu host. Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka tahun 1990 ARPANET berganti nama menjadi Internet. Pada ulang tahunnya yang ke-25 Internet sudah menggunakan 2 juta lebih host dan meningkat menjadi dua kali lipat pada tahun 1995 (4 juta host). Internet bukan lagi sekedar jaringan yang meliputi Amerika dan Eropa, tapi sudah meliputi seluruh bagian dunia, dan Asia termasuk Indonesia.7

Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar individu atau komputer. Menurut Maney, yang membuat jaringan itu tiba-tiba menarik bagi para pengguna awam, ialah penemuan Mosaic pada tahun 1993, sebuah browser untuk World Wide Web (WWW) yang telah membuat sumber-sumber Internet yang lebih banyak diakses.8

Mosaic membiarkan para pengguna membuka materi Internet dengan hanya menunjuk dengan sebuah tanda panah dan mengklik sebuah tetikus

(mouse), dan hal itu mempermudah untuk melihat grafik online.9

Internet dan www sampai saat ini masih memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan kita saat ini terkait dengan dua hal tersebut. WWW merupakan sebutan bagi sekelompok


(19)

halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di www di Internet.10

WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server

yang sama.11

Menurut Khoe Yao Tung (1997), muncul jaringan pendukung Internet di seluruh dunia. Amerika didorong oleh NFS - ANSNet dan CO+RE (jaringan non profit terbatas) yang bekerjasama dengan Commercial Internet Exchange (CIX) serta Sprint (perusahaan telekomunikasi umum) tahun 1990. Kanada dengan jaringan backbone nasional CA*Net. Australian Academic and Research Network (AARNET). The Europe Backbone (EBONE) dan The European UNIX Network (EUNet) dan RIPE organisasi jaringan e-mail Eropa.12

Jepang memiliki Widely Integrated Distributed Environtment (WIDE), Today International Science Network (TISN), Japan Academic Interuniversity Network (JAIN) dan Japan UNIX Network (JUNET). Kebanyakan bekerjasama dengan jaringan telekomunikasi komersial AT&T perwakilan Jepang yang disebut dengan SPIN. Pelayanan lain yang bersifat internasional adalah InterCon International KK (IIKK) dan Internet Initiative Japan (IIJ) yang berasosiasi dengan WIDE untuk menyediakan jaringan

10 Dani, “Pengertian Website,” artikel diakses pada 12 Januari 2010 dari

http://ramadani.info/index.php/info-komputer/artikel-internet/47-pengertian-website

11 Dani, “Pengertian Website.”

12 Syopiansyah Jaya Putra, “Sejarah Internet,” artikel diakses pada 25 April 2010 dari


(20)

Internet di kawasan Asia. Termasuk jaringan penelitian dan pendidikan untuk kawasan Asia (disponsori oleh NEC, IIJ dan WIDE) yang disebut AI3 (Asia Internet Interconnection Initiative), yang mengembangkan teknologi satelit komunikasi Ku Band.13

Belakangan muncul ABONE (Asia Backbone) yang didirikan oleh konsorsium negara-negara di Asia seperti Jepang, Korea, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Hongkong.14

Grafik pertumbuhan pengguna Internet di dunia, tahun 2009. Pengguna terbesar adalah benua Asia.15

Backbone Internet yang ada di Eropa dan Jepang terhubung ke

Backbone yang ada di Amerika. Di Indonesia sendiri tampaknya belum ada

backbone Internet, sehingga sebagian besar Internet Service Provider (ISP) langsung menghubungkan jaringan ke backbone di Amerika atau negara lain.

13 Syopiansyah, “Sejarah Internet.” 14 Syopiansyah, “Sejarah Internet.”


(21)

Saat ini para pengelola ISP di Indonesia sudah membuat IIX (Indonesia Internet Exchange) yang gunanya untuk mempercepat akses antar ISP dan tidak perlu memutar terlebih dahulu ke negara lain.16

Sejarah internet di Indonesia sendiri, dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban

network, di mana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya.17

Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994.18

Di sekitar tahun 1994, mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia19. Dengan

situs www.indonet.net.id.20

16 Tutang MM, “Awal Mula Internet,” artikel diakses pada 25 April 2010 dari

http://wss-id.org/blogs/tutang/archive/2007/05/02/awal-mula-internet.aspx

17 Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Sejarah Internet Indonesia,” artikel diakses pada 12

Januari 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia

18 Wikipedia, “Sejarah Internet Indonesia.” 19 Wikipedia, “Sejarah Internet Indonesia.”

20 Techbars (blog Teknologi), Timeline Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia,

artikel diakses pada 1 Agustus 2010 dari http://techbars.com/2010/01/04/timeline-perkembangan-teknologi-informasi-di-indonesia/


(22)

Grafik pengguna Internet di Asia tahun 2009. Terlihat bahwa China menduduki peringkat pertama dengan pengguna Internet terbesar.21

Pertumbuhan media online akan memacu jenis media lain melakukan perubahan mendasar atas visi pemberitaan. Kehadiran media online ini akan mendefinisikan pers nasional. Setidaknya kemunculan mereka akan mamacu penafsiran kembali berita.22

Munculnya jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional (cetak, radio, tv) yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna atau pembacanya. Karakteristik yang paling terasa adalah kemudahan bagi penerbit maupun pemirsa untuk membuat peralihan waktu penerbitan dan pengaksesan.

Sejarah jurnalisme online di dunia muncul tahun 1990-an, setelah teknologi internet mulai dikembangkan. Teknologi nirkabel atau wireless


(23)

pada notebook (komputer jinjing) pun diciptakan, yang pada akhirnya memudahkan pelaksanaan proses-proses jurnalistik. Pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drudge (berkebangsaan Amerika, pencipta dan editor situs kumpulan berita Amerika) mempublikasikan kisah perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky, dari situlah dianggap sebagai awal munculnya Jurnalisme Dalam Jaringan atau Daring (online), kemudian berkembang di berbagai negara lain. Pada tahun 2000-an, muncul situs-situs pribadi yang menampilkan laporan jurnalistik pemiliknya, yang kemudian disebut sebagai weblog atau blog.23

Pada tahun 1990-an, internet masih relatif baru di Indonesia, tetapi sudah menunjukkan perkembangan yang menarik. Karena masih baru, jasa penyedia internet juga masih terbatas, salah satu pionir di jasa ini adalah PT Rahajasa Media Internet (Radnet). Radnet membantu sisi desain dan penempatan web, sedangkan isi disediakan oleh Republika.24

Sejarah jurnalisme online di Indonesia sendiri, diawali pada tahun 1995, yakni diterbitkannya Republika online, yang tak lepas dari peranan

Harian Umum Republika. Tepat pada hari kemerdekaan, 17 Agustus 1995

Republika online berdiri sebagai media online pertama yang siap akses di Indonesia, dengan alamat www.republika.co.id.25

Seiring perkembangan teknologi, media online pun bermuncullan, salah satunya www.antaranews.com. Berada di bawah naungan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, yang diluncurkan pada bulan

23 Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Jurnalisme Daring, Sejarah,” artikel diakses pada 1

Agustus 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalisme_daring

24 Anif Punto Utomo, Republika 17 Tahun Melintas Zaman (Jakarta: Republika, 2010),

h.78.


(24)

Januari 1996, dengan tujuan memenuhi hak publik untuk mendapatkan informasi yang akurat, lengkap dan bermanfaat secara seketika.

Kantor Berita ANTARA sendiri didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe Kartawagoena, ketika semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang. Keberhasilan ANTARA menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia, adalah wujud kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa Indonesia. Tahun 1962, ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia.26

Didukung teknologi informasi terkini, ANTARA memiliki jaringan komunikasi yang menjangkau berbagai pelosok tanah air dan dunia. ANTARA memiliki biro di setiap propinsi serta perwakilan di beberapa kotamadya/kabupaten. Agar dapat menyajikan berita luar negeri dengan persepsi nasional, ANTARA mengendalikan biro atau perwakilan di New York, Canberra, Kuala Lumpur, Kairo dan Sana’a. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi global, ANTARA juga menjalin kerjasama, baik secara komersial maupun non-komersial, dengan kantor-kantor berita di seluruh dunia, seperti AAP (Australia), Reuters (Inggris),


(25)

AFP (Perancis), DPA (Jerman), Kyodo (Jepang), Bernama (Malaysia), Xinhua (PR China), CIC (Columbia), NAMPA (Namibia) dan lain-lainnya.27

Jaringan distribusi berita dilakukan melalui sistem satelit yang menghadirkan produk ANTARA secara real time dan terus-menerus di layar monitor pelanggan. Melalui Internet yang secara resmi diterbitkan kepada masyarakat pada tahun 2000, dengan keleluasaan akses dan pilihan berita ANTARA setiap saat pada situs www.antara.co.id dan akses berita foto pada

www.antaraphoto.com.28

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini diberi judul, “Konsep Penyajian Jurnalisme Online di www.antaranews.com.”

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH 1. Pembatasan Masalah

Agar tidak terlalu luas dalam pengolahan data, maka penelitian ini dibatasi pada pemberitaan media online, www.antaranews.com.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini ialah:

1. Bagaimana konseptualisasi penyajian jurnalisme online di

www.antaranews.com?

2. Bagaimana proses pengemasan dan pendistribusian jurnalisme online

di www.antaranews.com?

3. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat penyajian jurnalisme online di www.antaranews.com?

27 ANTARA Kantor Berita Indonesia, “Sejarah Singkat ANTARA,”artikel diakses pada

1 Maret 2010 dari http://www.antara.net.id


(26)

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana konseptualisasi jurnalisme online di

www.antaranews.com.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses pengemasan, serta pendistribusian jurnalisme online di www.antaranews.com.

3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat penyajian jurnalisme online di www.antaranews.com.

MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan memberi kontribusi pada pengembangan keilmuan Komunikasi Massa dan Jurnalistik, terutama terkait dengan kajian mengenai media online (new media).

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan bagi akademisi, praktisi, mahasiswa jurnalistik dan kepada pembaca umumnya, dan juga dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

D. METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian


(27)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Yaitu mengamati secara cermat berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan deskriptif (penggambaran) terhadap suatu subjek yang akan diteliti.29 Penelitian deskriptif ini timbul karena suatu

peristiwa yang menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya.30

Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan metode analisis melalui wawancara mendalam (in depth interview) dan pengamatan (observation).31

2. Subjek dan Objek Penelitian

Bahan penelitian adalah subjek penelitian. Menurut Suharisni Arikunto, menyebutkan bahwa subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.32

Subjek dari penelitian ini ialah redaksi di www.antaranews.com, terdiri dari kepala departemen/manajer operasional web, manajer kerjasama dan multimedia, redaktur, penanggung jawab rubrik, ilustrator, teknik, serta reporter. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini ialah konsep penyajian jurnalisme online di www.antaranews.com.

3. A. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

29 Prayogo Imam Surya, Metode Penelitian Sosial Agama (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1998), h. 101-102.

30 Drs. Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), h. 25-26.

31 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:

Gintanyali, 2004), h. 2.

32 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: PT.


(28)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati langsung subjek dan objek yang diteliti. Serta dengan menggunakan peralatan seperti tape recorder dan catatan lainnya.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara lisan dan tatap muka langsung dengan Manajer ANTARA online, Manajer komersial dan multimedia, Redaktur ANTARA, Penanggung Jawab Rubrik, IT, Ilustrator, serta reporter di www.antaranews.com.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen berupa brosur-brosur, buletin, berkas-berkas, dan bahan informasi lainnya yang ada kaitannya dengan permasalahan di atas.

B. Teknik Pengolahan Data

Langkah selanjutnya ialah mengolah hasil temuan atau data, melalaui meninjau kembali berkas-berkas yang telah terkumpul. Data yang diperoleh yaitu dari obervasi, wawancara, serta dokumentasi seperti arsip-arsip tampilan www.antaranews.com. Seluruh data tersebut nantinya akan dipaparkan dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang kemudian dianalisis.

C. Teknik Analisa Data a. Seleksi Data

Setelah memperoleh data dan bahan-bahan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, lalu data diseleksi satu per satu.


(29)

Setelah data diperiksa lalu diklasifikasikan, kemudian dianalisis. Dalam analisis data kualitatif ini, menggunakan analisis data John W. Creswell. Peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami.

John W. Creswell, menyebutkan bahwa tahapan atau prosedur dalam pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah berikut33:

1. Asumsi Desain Kualitatif 5. Prosedur Rekaman Data 2. Jenis Desain 6. Prosedur Analisis Data 3.Peran Peneliti 7. Langkah Verifikasi 4.Prosedur Pengumpulan Data 8. Narasi Kualitatif D. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini, mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah karya Hamid Nasuhi dkk, yang diterbitkan CeQDA (Center for Quality Development and Assurance), UIN Jakarta. E. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, di Wisma Antara, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17, Jakarta 10110. Berlangsung pada Desember 2010.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini meninjau beberapa skripsi dari perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta perpustakaan LKBN ANTARA di Wisma Antara.

33 John W. Creswell, Research Design Qualitative and Quantitative Approaches,


(30)

Ditemukanlah beberapa skripsi yang membahas media online, juga mengenai LKBN ANTARA, dengan obyek penelitian yang berbeda-beda, di antaranya: 1. “Analisis Deskriptif Desain dan Karakter Website Republika Online”, karya Erman Suhendri, Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, alumnus tahun 2009.

2. “Analisis Deskriptif Manajemen Redaksi Republika Online”, karya Ina Salma Febriyani Hasyim, Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM), Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, alumnus tahun 2010.

3. “Konsep Budiono Darsono Tentang Jurnalisme Online di

www.detik.com”, karya Dede Rosyadi Mahasiswa FIDKOM, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik, alumnus tahun 2010.

4. “Peranan LKBN ANTARA sebagai Sumber Berita”, karya Nanik Hanafiah Mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta, FISIP, Jurusan Ilmu Komunikasi, alumnus tahun 1984.

5. “Peranan LKBN ANTARA Propinsi Jawa Barat sebagai Sumber Berita dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pemberitaan Empat Surat Kabar di Bandung”, karya Djadja Suwardja Mahasiswa Akademi Komunikasi Bandung, alumnus tahun 1986.

6. “Manajemen Redaksional Perusahaan Umum LKBN ANTARA di tengah Kepentingan Struktur Ekonomi-Politik Baru Pascaperubahan Status Hukum”, karya Imam Santoso Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, FISIP, Jurusan Ilmu Komunikasi, alumnus tahun 2010.


(31)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Teori Hirarki Pengaruh

Pembahasan mengenai media massa, tentu tidak terlepas dari hal-hal yang mempengaruhi media massa itu sendiri. Dengan kata lain, bisa dikatakan sebagai faktor pendukung/kekuatan di dalam media. Dalam pembahasannya, digunakanlah teori, yaitu Teori Hirarki Pengaruh. Dilihat dari kata dasarnya, hirarki berarti tata tingkat; tingkatan derajat dalam pemerintahan atau organisasi.34 Sehingga Hirarki Pengaruh, diartikan sebagai tingkatan/urutan dalam organisasi, yang mempengaruhi organisasi itu sendiri.

Teori Hirarki Pengaruh terdiri dari lima tingkatan: 1. Ideologi

Elemen dasar yang pertama adalah ideologi. Ideologi merupakan suatu pemikiran yang ingin dibangun, kumpulan ide atau gagasan yang menjadi dasar cita-cita, serta nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi dalam suatu perusahaan. Dalam Kamus Praktis Bahasa Indonesia halaman 106, ideologi merupakan asas keyakinan yang dipakai sebagai dasar pemerintahan (golongan, organisasi politik, dan sebagainya).

34 Leonardo D. Marsam, dkk, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Surabaya: CV. Karya


(32)

Raymond Williams mendefinisikan bahwa “ideologi sebagai sistem yang relatif formal dan disebut dengan berbagai makna, nilai-nilai suatu keyakinan, dari sesuatu yang dapat diabstraksikan sebagai ‘pandangan dunia' atau 'harapan'”.35

Menurut Samuel Becker, ideologi menentukan atau mengontrol diri kita, apa yang kita lihat sebagai sesuatu yang kita alami atau sesuatu yang nyata. Menurut Gouldner: “ideologi menganggap penting mekanisme simbolik, dimana pandangan ini merupakan tingkat sosial yang beragam dapat terintegrasi; melalui pembagian tingkat itu, beberapa dominan memungkinkan untuk membuat tanggapan yang masuk akal terhadap perubahan kondisi sosial.36

Ideologi dalam suatu media, seperti yang dibangun Amerika Serikat, merupakan suatu hal mendasar yang dipercaya sebagai nilai dalam sistem ekonomi kapitalis, kepemilikan pribadi, mencari keuntungan, serta pasar bebas. Nilai terpusat pada politik, sekitar demokrasi liberal, yang dianggap sebagai nilai yang sama dan benar untuk mengambil alih wewenang.

Jadi, ideologi merupakan suatu kumpulan ide atau gagasan yang menjadi dasar cita-cita, nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Dalam suatu media, ideologi merupakan suatu pemikiran yang ingin dibangun dalam perusahaan itu sendiri. Ideologi bersifat kuat, karena menentukan visi serta misi dari media, yakni tujuan yang ingin


(33)

dicapai. Dari ideologi maka suatu perusahaan (media) memiliki dasar pemikiran yang tentunya akan mempengaruhi isi dari media itu sendiri.

2. Ekstra Media

Pengaruh selain dari media itu sendiri, merupakan pengaruh/kekuatan dari luar media. Dalam pembahasan mengenai ekstra media atau bisa dikatakan sebagai kekuatan di luar media, memfokuskan perhatian pada faktor luar di dalam perusahaan media. Meliputi sumber informasi yang menjadi isi media, seperti adanya kelompok penting, hubungan publik, dan terhadap berita perusahaannya sendiri; sumber pendapatan, seperti pengiklan dan penonton; institusi sosial, seperti bisnis dan pemerintah; perekonomian; dan teknologi.37

Kekuatan di luar media, tentu saja bisa menjadi faktor yang mempengaruhi di dalam media. Seperti halnya media di Indonesia, baik cetak, radio, televisi hingga media online, bisa dikatakan hampir sebagaian besar terdapat kekuatan politik di dalamnya. Kemudian adanya iklan, banyaknya penonton yang menyaksikan tayangan pada jam tertentu, sehingga mempengaruhi rating, tentu saja akan mempengaruhi iklan, maka akan berpengaruh terhadap pendapatan media, juga promosi yang memasang iklan atau adanya pihak yang ingin memasang iklan.


(34)

Hal lain misalnya saja mengenai institusi sosial, pemerintah, perekonomian, serta teknologi, berhubungan dengan program-program atau peraturan/kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Dalam hal ini, tentu saja media harus mempublikasikannya, sebagai bagian dari fungsi media massa yaitu memberi informasi, serta pendidikan.

3. Organisasi

Hal yang membedakan antara satu organisasi dengan organisasi lain, adalah bagaimana mereka menyelesaikan persoalan di dalam produksi. Di sini kita menyebut: bagaimana struktur organisasi, bagaimana membuat suatu pembeda, bagaimana membentuk kekuasaan, dan apa yang membuatnya berbeda dalam segi isi pada suatu media.

Menurut Hirsch (1977), perspektif tersebut mengutamakan perbedaan dalam peranan organisasi, struktur internal, tujuan, teknologi, dan penjualan. 38 Perbedaan ini dibuat pemegang kekuasaan,

dalam hal mencapai tujuan dan kepentingan politik. Namun dalam analisis organisasi disebutkan, bahwa hal itu tidak bisa dijadikan tolak ukur.

Misalnya saja dalam satu contoh, jika ada dua pekerja berita bereaksi dengan cara yang sama, yakni memiliki rasa lebih unggul satu sama lain, dan melakukan rutinitas kerja yang sama. Demikian pula jika ditemukan bahwa wartawan suratkabar melakukan cara yang sama


(35)

dalam kerjanya. Bisa jadi kedua wartawan tersebut memiliki pandangan yang sama dari perusahaan tempat mereka bekerja, dengan sistem politik pemberitaan yang sama.

Termasuk faktor yang mempengaruhi isi media, beberapa menggunakan organisasi sebagai langkah, dalam membentuk konsep produksi di dalam pemberitaan media. Pihak lain membandingkan isu aktual yang berbeda di antara media, seperti antara keluarga dan pemilik suratkabar. Tentu saja tidak secara terang-terangan, tapi karena penempatan isi berita berlainan dengan organisasi media lainnya, maka penonton akan “membaca” hal tersebut.

Dapat dikatakan bahwa, peran organisasi sangat mempengaruhi bagaimana seorang jurnalis dalam bekerja. Pengaruh itu dapat dilihat, sejauh mana seorang jurnalis memiliki kecekatan dalam memburu berita secepat mungkin. Kerja mereka pun bisa dikatakan berdasar prinsip organisasi. Bagaimana mereka bekerja untuk perusahaan tempat mereka bernaung, dengan konsep pemberitaan yang berpengaruh terhadap isi media.

4. Media

Rutinitas merupakan hal penting yang memiliki pengaruh kuat dalam produksi, yang membentuk mental pekerja media menjadi lebih fokus dalam pekerjaannya. Penonton memiliki perhatian dan waktu yang tebatas, media pun dengan sumber penghasilan yang terbatas, juga terbatas produksi yang dihasilkan. Dengan keterbatasan itu,


(36)

hal-hal bersifat birokratis secara fungsional di dalam media, digunakan sebagai sumber kekuatan eksternal dalam memperoleh keuntungan.

Daniel Hallin (1992) dalam buku Mediating The Message

halaman 107, berpendapat bahwa dari waktu ke waktu, wartawan telah mengetahui aturan birokrasi ruang kerjanya, serta rutinitas kerja secara profesional. Kini, wartawan yang mengeluh terhadap masalah editorial sudah jarang ditemukan dibanding sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa wartawan masa kini, memiliki kebebasan lebih banyak untuk menunjukkan kemampuannya. Menurut Hallin, wartawan masa kini lebih menginternalisasi pembatasan profesionalisme daripada apa yang telah dilakukan oleh para penulis era 1930-an, dan juga lebih sedikit mempolitisir masalah dibandingkan para pendahulunya. Mereka lebih memegang teguh norma-norma profesi daripada pemikiran-pemikiran politis.

Rutinitas pemburu berita menghasilkan nilai penting, kekuatan dari luar media juga mampu memegang peranan penting, yakni kekuasaan untuk mempengaruhi isi media. Dalam beberapa hal mendeskripsikan kenyataan, bahwa wartawan sebagai manusia yang terkekang atau dibelenggu dengan rutinitas kerja hariannya. Wartawan hidup dalam struktur birokratis yang kuat dan ritme kerja tak beraturan, ditambah lagi dengan penghasilan yang rendah.

Media yang mempekerjakan wartawan, terkadang menjadikan wartawannya sendiri terkekang. Hal tersebut tidak terlepas dari ketidakwajaran antara penghasilan yang diperoleh wartawan, dengan


(37)

kinerjanya. Rutinitas dan ritme kerja yang tanpa henti dalam mencari berita, tidak sebanding dengan apa yang diperolehnya. Dari kenyataan di lapangan yang menyebutkan, bahwa wartawan seolah masih belum hidup secara layak, hal itu seharusnya mendapat perhatian khusus dari media yang mempekerjakan wartawan tersebut. Dalam hal ini, media harus lebih memperhatikan pekerjanya, menyesuaikan antara penghasilan dengan rutinitas kerja yang “tanpa batas” tersebut.

5. Individu

Pembahasan mengenai individu, tidak terlepas dari pengaruh potensial pribadi dalam isi media massa, yang dipengaruhi faktor dari dalam. Wartawan dengan pendidikan yang baik mempengaruhi isi tulisannya. Karakteristik komunikator seperti gender, kesukuan, dan jenis kelamin serta latar belakang personal, dan pengalaman keagamaan juga status sosial ekonomi orangtuanya. Tidak hanya karakteristik komunikator terhadap sikap personal, nilai serta kepercayaan, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap latarbelakang profesional, dan pengalaman seorang komunikator yang mengenyam pendidikan di sekolah jurnalistik atau film.39

Pengalaman profesional, termasuk ketika seseorang bekerja dalam bidang komunikasi, maka akan mempengaruhi nilai potensial dalam dirinya, yang tentu saja berpengaruh dalam kinerjanya.


(38)

Saat ini, untuk menjadi seorang pekerja media, tak perlu harus dari sekolah jurnalistik, siapapun bisa mempelajarinya di luar pendidikan kewartawanan. Namun, latar belakang ilmu pendidikan, minimnya pengalaman, belum tentu bisa membuat seseorang mampu.

Misalnya saja, orang awam yang sama sekali tidak pernah mempelajari jurnalistik, dan ia dihadapkan untuk dapat membuat berita yang akan disajikan kepada khalayak luas. Seseorang yang sudah mengenyam pendidikan jurnalistik secara bertahun-tahun saja, belum tentu mampu membuat sebuah tulisan dengan struktur yang benar dan layak publikasi, apalagi yang bertolakbelakang dengan pendidikan jurnalistik. Dalam hal ini, latarbelakang, serta pengalaman yang luas merupakan modal individu untuk terjun ke dunia media.

B. News Factory Model McCorkle (Teori Pengolahan Berita)

Bantz, McCorkle, dan Baade (1980) merefleksikan rutinitas yang sama dalam kerja, dengan menggunakan istilah “Pengolahan Berita”.40 Dalam

praktiknya di ruang berita televisi, disebutkan bahwa “factory model”

merupakan prosedur analisis dengan menggunakan perkiraan, yakni bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, bisa dikatakan sebagai proses pengolahan berita.

Membangun suatu ide atau memunculkannya dari sebuah penelitian ke dalam produksi berita, berarti bahwa berita sebagian besar dibuat berdasarkan sesuatu yang pasti, tidak hanya dalam bentuk dan komposisi tetapi juga dalam


(39)

hal isi. Berita, merupakan sesuatu yang menunjukkan “rancangan kebenaran” lebih dari itu disebut sebagai gambaran kenyataan.

Lippmann (1922) telah memahami karakter berita yang berstandarisasi, diproduksi secara rutin, dan dibuat berdasarkan permintaan guna memperoleh berita itu sendiri kemudian memroses peristiwa yang terjadi berdasarkan hasil di lapangan. Inti dari teori ini bahwa unsur-unsur utama yang mendukung teori “Pengolahan Berita” yakni berita telah dapat disimpulkan berdasarkan struktur di awalnya.41

Dalam buku Handbook of Media Studies, terdapat lima unsur pengolahan berita. Pertama, berita sebagai penemuan, maksudnya adalah berita yang ditemukan dapat diperhitungkan menjadi sumber berita dari suatu peristiwa. Berikutnya jaringan sebagai sumber berita. Pemerintah, pejabat tinggi, pebisnis, grup tertentu, dan hal-hal yang menguntungkan, dianggap sebagai hal-hal yang menguntungkan media karena menjadi sumber berita.

Kemudian waktu, sebagai salah satu faktor dalam pembuatan berita. Berita adalah sesuatu berdasarkan waktu yang memiliki jadwal tetap, bisa dalam satu kali seminggu, setiap hari, setiap beberapa jam, atau terus berkelanjutan. Lalu berita sebagai sesuatu yang dibingkai. Menurut Entman (1993), bingkai tersebut mengenai pemilihan dan kepopuleran berita. Mengacu pada proses wartawan memilih topik, terbatas pada isu yang dibahas, dan sebab pemunculan, serta dampak yang terjadi.


(40)

Terakhir adalah pengaruh ekonomi. Bagdikian, 2000; Ettema&Whitney, 1994) menyatakan bahwa satu-satunya pengaruh terbesar dalam memproduksi berita, kemungkinan besar adalah uang.42

Teori ini juga menggambarkan suatu pendekatan mengenai proses bagaimana berita diolah, di dalamnya disebutkan bahwa keterlibatan pekerja media dalam hal produksi itu dibatasi. Spesialisasi, rutinitas, dan mekanisasi dalam produksi berita tv memiliki empat dampak yang dapat diamati, yakni adanya kekakuan, kurangnya rasa memiliki terhadap berita yang dibuat, evaluasi dalam bentuk kinerja pemberitaan, dan adanya ketidaksesuaian antara harapan pekerja media dengan kenyataan di tempat ia bekerja.43

Dapat diambil kesimpulan bahwa, dalam teori ini keterlibatan pekerja media hanya sebatas sebagai pencari dan pembuat berita. Sedangkan dalam hal bagaimana berita itu diproduksi, perusahaan yang memiliki kewenangan. Berita sebagai penemuan, waktu sebagai salah satu faktor dalam pembuatan berita, pembingkaian berita, dan pengaruh ekonomi, merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana berita itu diolah.

C. Sekilas Tentang Jurnalisme 1. Pengertian Jurnalistik

Jurnalistik atau journalisme secara harfiah (etimologis, asal usul kata), artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam


(41)

bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian, sedangkan dalam bahasa Latin yakni diurnalis, artinya harian atau tiap hari.44

Kemudian dimaknai menjadi catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar.

Dikutip dari buku Jurnalistik: Teori dan Praktik halaman 15, MacDougall menyebutkan bahwa jurnalisme merupakan kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa.

Jurnalistik berarti, yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. (Kamus Besar bahasa Indonesia). Jurnalistik: “kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya”. (Kamus Umum bahasa Indonesia).

Jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari (pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran dan pengkajian) secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada. (Ensiklopedi Indonesia).

Dapat disimpulkan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan menghimpun, mengedit, dan menyebarluaskan berita atau informasi kepada khalayak, baik berupa cetak, televisi, radio atau pun media online.

2. Pengertian Jurnalisme Online

Pavlik J, menyebut jurnalisme online sebagai “contextualized journalism”, atau jurnalisme kontekstual, karena mengintegrasikan tiga

44 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori danPraktik,


(42)

fitur komunikasi yang unik: kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas-kualitas interaktif komunikasi-komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya (customizable features).45

Dalam makalah Workshop Pembuatan Blog dan Jurnalisme Online

LPM Institut UIN Jakarta pada 28 Desember 2007, yang disampaikan Deasy Saputra dari LKBN Antara. Menjelaskan pengertian jurnalisme

online, yakni jurnalisme yang menganut proses pencarian, pengolahan, dan penyebarluasan informasi melalui fasilitas internet.

Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional (cetak, radio, tv) yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna atau pembacanya. Karakteristik yang paling terasa adalah kemudahan bagi penerbit maupun pengguna untuk membuat peralihan waktu penerbitan dan pengaksesan. Tidak ada batasan waktu pengaksesan, kapan dan di manapun semua orang bisa mengakses. Isinya pun tergolong ringkas dan padat, karena sifatnya yang cepat dibutuhkan pembaca.

3. Sejarah Perkembangan Jurnalisme Online a. Jurnalisme Online di Dunia

Awalnya, berita baru berupa tulisan cetak, yakni suratkabar/koran. Kemudian diciptakanlah internet pada tahun 1969, yang berasal dari sistem komunikasi militer dan hanya memuat teks, tentunya untuk


(43)

kepentingan militer. Sejak itulah terjadi perubahan dalam penyiaran informasi/berita.

Menurut Ellen Hume yang dikutip dari buku Jurnalisme Kontemporer halaman satu hingga dua, memproyeksikan perubahan media berita. Menurutnya bahwa multimedia adalah pemicu. Setiap orang tak perlu repot ke luar rumah bila ingin mengetahui segala yang terjadi di dunia.

Pertengahan dekade tahun 1990-an, The Annenberg Washington Program in Communication Policy Studies of Northwestern University memproyeksi “Perubahan Media Berita.” Proyeksi tersebut mengubah perkembangan jurnalisme, menjadi penggunaan mulitimedia. Dengan adanya proyeksi itu, koran tidak lagi menjadi satu-satunya media utama. Media cetak bergabung dengan teknologi televisi, radio, dan internet. Proses penerimaannya pun dirancang sampai ke tingkat teknologi mutakhir.

Menurut Hume, suasana interaktif multimedia menjadi pembuka jalur orang mengetahui informasi dunia kini telah banyak dipergunakan. Pada pertengahan tahun 1990-an, Hume telah mencatat berbagai kondisi pertumbuhan jurnalisme online. Muncullah berbagai gabungan media. Seperti Layanan Digital Inc dari Washington Post, sistem online harian

Washington Post, menawarkan update berita-berita serta keseluruhan surat kabar yang dapat di-download. Ada pula gabungan televisi dan komputer “CNN Headline News”, yang bisa diakses secara langsung. Layar raksasanya pun dipasang di mana-mana (di jalan-jalan).


(44)

Menurut Bittner dalam buku yang sama pada halaman tiga,

keajaiban teknologi informasi terkini membuat pemberitaan dapat dikirim, disebar, dan diterima dalam kepingan data-data. Kecepatan ruang-waktu elektronika dipakai untuk mengantarkan pesan bergambar dan bersuara (multimedia). Teknologi digitalisasi membuat informasi dapat diakses siapa pun, kapan pun, dan di mana pun bagi mereka yang membutuhkannya. Teknologi digitalisasi itulah yang kemudian dikenal dengan internet, sampai pada jurnalisme online, yakni berita dalam bentuk multimedia. Sementara sistem media digital itu sendiri tidak hanya merupakan perubahan teknologi yang sederhana, tapi juga mempengaruhi faktor ekonomi, budaya, dan politik.46

Sementara itu, awal sejarah jurnalisme online di dunia muncul pada tahun 1990-an, setelah teknologi internet mulai dikembangkan. Teknologi nirkabel atau wireless pada notebook (komputer jinjing) pun diciptakan, yang pada akhirnya memudahkan pelaksanaan proses-proses jurnalistik.

Hal yang paling luar biasa dengan kemunculan jurnalisme online, dimulai pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drudge (berkebangsaan Amerika, pencipta dan editor situs kumpulan berita Amerika), mempublikasikan kisah perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, dengan Monica Lewinsky, dari situlah dianggap sebagai awal munculnya Jurnalisme Dalam Jaringan atau Daring (online), kemudian berkembang di berbagai negara lain. Pada tahun


(45)

2000-an, muncul situs-situs pribadi yang menampilkan laporan jurnalistik pemiliknya, yang kemudian disebut sebagai weblog atau

blog.47

Berarti bahwa, teknologi informasi masa kini dapat memudahkan akses bagi seseorang dalam mendapatkan informasi. Tidak perlu menunggu waktu terbit dari suatu media, cukup dengan mengakses internet, dengan mengklik salah satu website yang dituju, informasi dapat dengan mudah serta cepat diperoleh.Orang tak perlu lagi ke luar rumah untuk mendapatkan informasi. Sifat pengaksesan yang cepat, membuat orang yang sibuk bisa lebih mudah mengakses informasi yang dibutuhkannya.

Bermunculannya berita melalui internet, kemudian disebut weblog

atau blog, yang bisa dibuat oleh siapapun, telah menandai munculnya jurnalisme online. Teknologi digitalisasi membuat informasi dapat diakses siapa pun, kapan pun, dan di mana pun bagi mereka yang membutuhkannya, tentu saja secara langsung.

b. Jurnalisme Online di Indonesia

Pertumbuhan media online akan memicu jenis media lain

melakukan perubahan mendasar atas visi pemberitaan. Kehadiran media online ini akan mendefinisikan pers nasional. Setidaknya kemunculan mereka akan mamacu penafsiran kembali berita.48

47 Wikipedia bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas, “Jurnalisme Daring, Sejarah,” artikel

diakses pada 1 Agustus 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalismedaring

48 Asep Setiawan, Media Online Mendorong Redefinisi Peranan Pers, artikel diakses


(46)

Ketika awal kemunculannya pada tahun 1990-an, internet masih relatif baru di Indonesia, tetapi sudah menunjukkan perkembangan yang menarik. Karena masih baru, jasa penyedia internet juga masih terbatas, salah satu pionir di jasa ini adalah PT Rahajasa Media Internet (Radnet).

Radnet membantu sisi desain dan penempatan web, sedangkan isi disediakan oleh suratkabar Republika.49

Sejarah jurnalisme online di Indonesia sendiri, diawali pada tahun 1995, yakni diterbitkannya Republika online, yang tak lepas dari peranan Harian Umum Republika yang telah berkiprah lebih dahulu di dunia media massa. Tepat pada hari kemerdekaan, 17 Agustus 1995

Republika online berdiri sebagai media online pertama yang siap akses di Indonesia.

Saat ini Republika baru kuat di media cetak, di mana selain koran,

Republika juga memiliki penerbitan buku. Di internet, Republika online

dengan alamat www.republika.co.id terus melakukan pembenahan. Dengan tagline ‘Jendela Umat’, kualitas informasi dan tampilan terus ditingkatkan. Sekarang ini, di antara puluhan situs koran, Republika online sudah masuk ke peringkat tiga besar.50

D. Internet dan Website 1. Pengertian Internet

Istilah internet dan web sering dipakai bergantian untuk menyebut hal yang sama, namun jaringan dasar yang membawa pesan disebut


(47)

internet. Awalnya internet hanya memuat teks, yang berasal dari sistem komunikasi militer yang dibuat pada tahun 1969.51

Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking, yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya.52

Internet adalah jaringan komputer dunia yang mengembangkan Advanced Research Project Agency Net (ARPANET), suatu sistem komunikasi yang terkait dengan pertahanan-keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Manfaat sistem komunikasi yang berjaringan ini, dengan cepat ditangkap oleh para peneliti dan pendidik secara umum.53 Di sisi lain, perkembangan komputer telah membawa

dunia ke sebuah era baru: abad informasi54, dengan pengembangan

jaringan ARPANET tersebut.

Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini menyediakan pesan-pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antarindividu atau komputer.

Dikutip dalam buku Jurnalisme Kontemporer halaman , Mehmet Arslan Lutfi menjelaskan bagaimana komputer dan internet telah menghadirkan cara baru bagi jurnalisme dalam memroses,

51dJohn Vivian, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), cet.1, h. 263.

52 Website Sejarah Internet, “Pengertian Internet,” artikel diakses pada 8 Mei 2010 dari

http://www.sejarah-internet.com/

53 Werner J. Severin, Teori Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007),

cet 2, h. 443.

54 Richardus Eko Indrajit. Pengantar Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2001), h. 1.


(48)

memproduksi, dan menyebarkan berita, membuat ladang baru bagi industri media. Dengan jaringan teknologi yang sangat cepat, dalam hal perlengkapan dasar, komponen yang menyusun, arsitektur, dan berbagai pendukung lainnya.

Menurut L.Garcia, internet membuat gatekeeper redaksional dalam organisasi penyiaran, kabel, atau radio hilang. Siapapun bisa menggabungkan diri, dan menelusuri informasi tanpa batas. Merespons orang per orang atau orang ke banyak, sehingga membuat internet bersifat terbuka, dengan menampilkan keunikan dibanding media sebelumnya.

Diartikan bahwa internet telah menghadirkan cara-cara baru bagi jurnalisme dalam hal memroses, memproduksi, dan menyebarkan berita, sehingga menjadi perkembangan yang sangat berarti bagi industri media. Hal tersebut dilihat dari jaringan teknologi yang sangat cepat, serta dalam hal perlengkapan dasar yang memudahkan orang dalam pengaksesan.

2. Pengertian Website dan Perkembangannya

Website atau sering disebut web atau www, adalah struktur kode kode yang mengizinkan pertukaran bukan hanya antarteks, tetapi juga grafis, video, dan audio. WWW merupakan sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain www dalam internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik.


(49)

Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang sama.55

Perkembangan website diawali dengan penemuan Mosaic pada tahun 1993, sebuah browser untuk World Wide Web (WWW) yang telah membuat sumber-sumber internet yang lebih banyak diakses. Mosaic

membiarkan para pengguna membuka materi internet dengan hanya menunjuk dengan sebuah tanda panah dan mengklik sebuah tetikus

(mouse), dan hal itu mempermudah untuk melihat grafik online. Bahkan,

Netscape dengan penyediaan akses yang lebih mudah dan lebih cepat, segera menggantikan Mosaic sebagai web browser yang paling terkenal.56

Hal yang membuat web menjadi sesuatu yang unik adalah dalam hal kemudahan informasi, juga penyajiannya berupa teks yang dilengkapi warna, gambar, suara dan video.57

Situs web pertama yang muncul di dunia maya sekaligus menandai dimulainya era World Wide Web alias ‘www’ dibuat oleh Sir Timothy John "Tim" Berners-Lee pada 6 Agustus 1991. Beliau saat itu mengorbitkan http://nxoc01.cern.ch sebagai situs pertama, dan kemudian diikuti dengan http://nxoc01.cern.ch/hypertext/WWW/TheProject.html yang menjadi halaman web pertama. Namun kini, situs tersebut sudah tidak lagi beroperasi. Selanjutnya, untuk menampilkan situs web tadi,

55 Dani, “Pengertian Website,” artikel diakses pada 5 Maret 2010 dari

http://ramadani.info/index.php/info-komputer/artikel-internet/47-pengertian-website

56 Severin, Teori Komunikasi, h. 6

57 Stanley J. Bouran. Introduction to Mass Communication Media Literacy and Culture.


(50)

beliau menggunakan komputer NeXTcube sebagai server web yang menjadikan komputer seharga USD 6.500 itu sebagai server web pertama di dunia.58

Tahun 1994, Sir Tim Berners-Lee mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) di Massachusetts Institute of Technology, dan sampai sekarang masih menjabat sebagai ketua. Sumbangsih beliau dalam dunia maya sangat besar karena World Wide Web yang merupakan hasil karyanya tidak dipatenkan, sehingga sampai saat ini kita masih bisa menggunakan secara bebas. Atas jasa-jasanya itu, Sir Tim Berners-Lee dianugerahi gelar kehormatan oleh Ratu Elizabeth II pada 16 Juli 2004 lalu.

Sementara itu, perkembangan web pertama di Indonesia sendiri, tidak ada informasi akurat tentang siapa yang pertama kali membuat situs

web. Yang jelas, internet baru mulai dikenal luas di negeri kita pada tahun 1994, dan saat itu beberapa situs web yang dibuat oleh orang Indonesia, hanya menumpang hosting di beberapa universitas luar negeri, karena status mereka yang sedang menuntut ilmu di sana. Setelah tamat dan pulang ke Indonesia, tentu saja situs-situs yang dibuat tersebut sudah tidak bisa diakses lagi karena sudah dihapus oleh universitas pemilik hosting.

Satu-satunya yang mungkin tersisa adalah situs Budi Rahardjo: http://indonesia.elga.net.id, yang mengklaim sebagai situs web pertama yang menyajikan informasi tentang Indonesia. Menurut Budi Rahardjo, situs webnya sudah ada sebelum browser Netscape ditemukan pada tahun


(51)

1994, dan saat itu masih menumpang hosting di Universitas Manitoba, Kanada sehingga beralamat url http://www.umanitoba.ca/indonesian.59

Pertumbuhan yang cepat dari web mengalihkan sebagian besar aspek lain dari sejarah media, dan membuatnya sulit untuk melihat signifikasinya dalam perspektif sebenarnya.60 Kehadiran web telah

memberikan warna baru dalam perkembangan industri media. Kecepatan, serta kemudahan pengaksesan, bentuk penyajiannya berupa teks yang dilengkapi warna, gambar, suara dan video telah menandai perubahan tersebut.

E. Konseptualisasi Berita 1. Pengertian Berita

Berita merupakan produk jurnalistik yang sangat diminati/dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan itu terbukti dari banyaknya peminat media yang menyiarkan berita atau informasi.61

Kebutuhan tersebut meliputi berita serta informasi tentang manusia lain, dan tentang dunia lain yang melingkupi dan mempengaruhi kehidupannya.

Berita berasal dari bahasa Sansekerta vrit, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut write, yang arti sebenarnya ialah ada atau terjadi. Sementara dalam bahasa Indonesia disebut vritta kemudian menjadi berita atau warta.62

59 Perambahan, “Asal Usul Dunia dalam Kilasan Sejarah.”

60 Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media: Dari Gutenberg sampai Internet,

Penerjemah A. Rahman Zainuddin (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006), h. 281.

61 R. Masri Sareb Putra, Teknik Menulis Berita dan Feature (Jakarta: PT Indeks, 2006), h.

16.

62 Totok Juroto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),


(52)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita adalah catatan laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.63

Terdapat beberapa pengertian mengenai berita, antara lain: JB Wahyudi mengemukakan berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik.64

Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting (1965) menegaskan berita adalah laporan tercepat mengenai fakta dan opini yang memiliki atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk.65 Sedangkan

Dja’far Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang termass dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan kemudian dapat menarik perhatian pembaca.66

Berita merupakan apa yang sedang terjadi saat ini. Berita yang terjadi kemarin merupakan berita lampau atau sudah basi, tidak terdapat sesuatu yang baru untuk diberitakan. Sehingga yang disebut berita adalah hanya ketika berita tersebut masi baru.67

Merujuk dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,

63 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 108.

64 Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi: Teknik Memburu dan Menulis Berita Televisi

(Bogor: PT Indeks, 2006), h. 4.

65 Drs. AS. Haris Sumadiria M.Si, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature: Panduan Praktis Jurnalis Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), cet.2, h. 64.


(53)

menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet.68

Dapat dirangkum bahwa berita merupakan sesuatu yang memberikan informasi, dan dibutuhkan oleh masyarakat. Berita memberitahukan perkembangan yang terjadi, serta informasi yang sedang berlangsung, bersifat baru atau masih diperbincangkan, disiarakan melalui media, baik cetak, televisi, radio ataupun online (internet). Ketika manusia memerlukan informasi mengenai apa yang ingin ia ketahui, lalu media menyiarkannya dan dikonsumsi khalayak, maka itu disebut sebagai berita.

2. Konsep Berita69

Menurut George Fox Mott dalam New Survey of Journalism (1958), paling tidak terdapat delapan konsep berita yang harus diperhatikan oleh para praktisi dan pengamat media massa, meliputi:

1. Berita sebagai Laporan Tercepat

Seperti yang didefinisikan para pakar jurnalistik, berita adalah laporan tercepat yang disiarkan surat kabar, radio, televisi atau media online internet mengenai opini atau fakta atau kedua-duanya, yang menarik perhatian dan dianggap penting oleh sebagian besar khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.

Kecepatan itu dilihat dari proses mencari, menemukan, mengumpulkan, dan mengolah berita yang dilakukan oleh reporter serta

68 Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 65. 69 Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, h. 72-79.


(54)

editor, sehingga suatu berita cepat disiarkan. Prinsip kecepatan dalam melaporkan berita, mengharuskan para reporter dan editor mampu bekerja dengan cepat.

Namun tentu saja prinsip ini harus diimbangi dengan kelengkapan dan ketelitian, kecermatan dan ketepatan, sehingga berita yang dilaporkan tetap faktual, benar, dan akurat, sehingga tidak membingungkan khalayak.

2. Berita sebagai Rekaman

Rekaman peristiwa dalam pengertian “dokumentasi” dapat disajikan dalam berita dengan menyisipkan rekaman suara narasumber dan peristiwa, atau penyiaran proses peristiwa detik demi detik secara utuh melalui reportase dan siaran langsung sebagai rekaman gambaran peristiwa (Errol Jonathan dalam Mirza, 2000:70).

Rekaman tidak hanya berlaku untuk radio. Untuk surat kabar, tabloid dan majalah, atau apapun produk media cetak, berita juga mengandung arti rekaman peristiwa. Ia dinyatakan dalam kata dan kalimat yang tersusun rapid an baik, jelas, cermat, bersifat terdokumentasikan. Menurut pakar linguistik, tulisan lebih menekankan struktur dan makna, sedangkan lisan atau ujaran lebih mengutamakan perhatian, pengertian, dan penerimaan (Tarigan, 1983: 1-20).

Dalam perspektif teori jurnalistik, berita sebagai rekaman peristiwa yang terdokumentasikan, telah membuka luas lading penelitian media massa, antara lain dengan berpijak pada paradigma Harold D. Lasswell.


(55)

3. Berita sebagai Fakta Objektif

Berita adalah laporan tentang fakta secara apa adanya (das Sein), dan bukan laporan tentang fakta yang seharusnya (das Sollen). Sebagai fakta, berita adalah rekonstruksi peristiwa melalui prosedur jurnalistik yang sangat ketat dan terukur.

4. Berita sebagai Interpretasi

Teori jurnalistik mengingatkan, tidak semua berita dapat berbicara sendiri. Maksudnya bahwa berita yang disajikan hanya berupa fakta yang belum berbicara. Karena itu tugas media membuat fakta yang seolah membisu itu menjadi dapat berbicara sendiri kepada khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa dengan bahasa yang menarik.

Dalam hal tersebut, redaksi menyajikan analisis berita, menyelenggarakan wawancara dengan para ahli, menggelar diskusi, dan memberikan interpretasi terhadap berbagai fenomena dan fakta yang muncul, antara lain melalui artikel dan tajuk rencana.

5. Berita sebagai Sensasi

Sensasi merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Berasal dari kata sense, berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya (Rakhmat, 1998:49). Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama berhubungan dengan kegiatan alat indra (Wolman, 1973: 343 dalam Rakhmat, 1998: 49).

Sensasi itu sendiri merupakan bagian dari persepsi (menafsirkan sesuatu dalam diri). Berita media massa bisa dipahami sebagai sensasi, bisa


(56)

dimaknai sebagai persepsi, tetapi bisa juga diartikan sebagai informasi. Berita yang muncul secara sensasional seringkali menuai kritik dari masyarakat. Seperti berita yang tidak masuk akal, atau dianggap membodohi.

6. Berita sebagai Minat Insani

Berbagai peristiwa yang terjadi di dunia, seringkali membuat siapapun yang melihat tersentuh hatinya. Membuat kita sedih, menangis, bahkan histeris, seperti berita pemboman, pembunuhan, penyiksaan, kekejaman, hingga bencana alam.

Dengan berita-berita tersebut, media massa bermaksud menggalang dan membangkitkan atensi serta motivasi kita untuk tetap bersatu, bersaudara, saling berkomunikasi, dan saling mencintai. Media massa berupaya menumbuhkan kepekaan individual dan kepekaan sosial masyarakat.

7. Berita sebagai Ramalan

Berita tidak sekedar melaporkan perbuatan atau keadaan secara kasat mata. Berita mengisyaratkan dampak dari perbuatan atau keadaan itu. Berita memberikan interpretasi, prediksi, dan konklusi. Bagaimana caranya? Kita dapat mengembangkan tradisi jurnalistik presisi. Semua informasi yang disajikan media, idealnya terdiri atas rangkaian fakta yang benar, akurat, lengkap, dan tentu saja aktual melalui berbagai uji dan pendekatan akademik. Sebagai contoh, sejak era reformasi, media massa Indonesia sudah semakin terbiasa dengan penyelenggaraan jajak pendapat (polling). Dari situ


(57)

dapat diketahui pendapat dan keinginan masyarakat, kemudian diteliti, serta diukur melalui pendekatan statistik. Hasilnya disajikan secara populer dan komunikatif, sehingga semua lapisan masyarakat dapat mencerna dan memahaminya dengan baik. Itulah disebut sebagai ramalan, atau perkiraan yang diambil dari hasil penelitian di lapangan.

8. Berita sebagai Gambar

Dalam dunia jurnalistik dikenal aksioma: satu gambar seribu kata (one ficture on thousand word), berarti betapa dahsyatnya sebuah gambar dibandingkan dengan kata-kata. Muhtadi (1999: 102), dalam dunia persuratkabaran, gambar karikatur merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memengaruhi khalayak setelah kolom editorial dan artikel.

Gambar, foto dan karikatur merupakan pesan-pesan yang hidup sekaligus menghidupkan deskripsi verbal lainnya. Riset membuktikan, hanya 11 persen informasi diterima indera pendengaran, sedangkan 75 persen diterima secara visual (Malouf: 81 dalam Macnamara, 1998: xii).

Edwin Emery dalam Introduction to Mass Communications (1971: 248), dilihat dari fungsinya, seperti halnya kata-kata, foto jurnalistik juga berfungsi untuk menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade),

dan menghibur (to entertain) para pemakai media tersebut.

Sedangkan efektivitas penggunaan foto jurnalistik sangat bergantung pada bagaimana foto itu diambil oleh seorang fotografer, ditempatkan dan dikombinasikan secara tepat oleh para editor dalam media massa yang menjadi salurannya (Muhtadi, 1999: 102).


(58)

BAB III

GAMBARAN UMUM PROFIL

LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA A. Sejarah Berdirinya LKBN ANTARA

Kantor Berita Antara, dalam bahasa Belanda disebut Naamloze Vennootschap (NV), yaitu perseroan terbatas, didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh A.M. Sipahoetar, Soemanang, Sugondo Djojopuspito, Adam Malik dan Pandoe Kartawigoena, saat semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang. Sebagai Direktur pertama pada waktu itu adalah Sugondo Djojopuspito (mantan mahasiswa RH usia 33 th pada waktu itu, kawan Soemanang yang juga mantan mahasiswa RH), sedangkan Adam Malik (wartawan, usia 20 tahun pada waktu itu) adalah sebagai wakilnya (Redaktur).70

Sejak awal pendudukan Jepang, ANTARA menempati bagian bawah gedung ANETA (Algemene Niews en Telegraf) di Pasar Baru, Jakarta Pusat, sebuah kantor berita yang ditinggalkan bersamaan dengan menyingkirnya Belanda dari Indonesia, yang dirikan oleh seorang Indo Belanda bernama DW Barrety pada 1 April 1917. Sementara tingkat atas ditempati oleh kantor berita Jepang, Domei. Gedung ini terletak di Jalan Pos Utara No.53, yang kini dikenal dengan nama Jalan Antara.

Jepang mula-mula memperbolehkan ANTARA melanjutkan kegiatannya dengan menggunakan namanya sendiri. Namun, sejak 29 Mei


(1)

Proses Teknik

UNIFAX II

(memonitor dan menerima foto)


(2)

ALAT KOMUNIKASI DAN PERALATAN

PEMBERITAAN ANTARA

PENINGGALAN RADIO DOMEI

MESIN CETAK

MESIN CETAK


(3)

MESIN KETIK MESIN TULIS KRMINOLOG JUNIOR

ARORI / EXPRESS / GABRIELE 130DS


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. BIODATA

Nama : Rahmadita Aryani Jenis Kelamin : Wanita

TTL : Tangerang, 31 Januari 1988 Alamat : Jl. Wijayakusuma No.17

Ciputat Baru 15413 Email : radeeta_a@yahoo.com

Agama : Islam

II. PENDIDIKAN

PENDIDIKAN FORMAL

2006 – 2011 : Jurusan Konsentrasi Jurnalistik UIN Jakarta 2003 – 2006 : SMAN 87 Jakarta

2000 – 2003 : SMPN 56 Melawai.

1997 – 2000 : SDN Pondok Pinang 12 Pagi 1994 – 1997 : MP IAIN Jakarta

1991 – 1994 : TK Crescendo

PENDIDIKAN NON FORMAL

Juni – Sepetember 2008: Conversation Class Basic at Gemilang Course 2007 – 2009 : Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat

2001 – 2003 : Aritmatika

2001 : LBUI (Lembaga Bahasa UI)

1997 – 1998 : American English Institut KEORGANISASIAN

2007 – 2010 : BEMK Jurnalistik UIN Jakarta

2001 – sekarang : FRISMA (Forum Remaja Masjid Al-Istiqomah) Ciputat Baru


(5)

III. PENGALAMAN MENGIKUTI PELATIHAN, SEMINAR DAN MAGANG

1. Studium General, “Peran Pers Islam dalam Mengembangkan Pemikiran

Keagamaan di Indonesia.” Diselenggarakan oleh Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik dan BEM Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Kamis, 15 Maret 2007.

2. Public Corner, “Sarasehan Mahasiswa Lintas Agama dan Peringatan Hari

Perempuan Internasional.” Diselenggarakan oleh BEM Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syahid Jakarta, pada Kamis, 15 Maret 2007.

3. “Workshop Pembuatan Blog dan Jurnalisme Online,” dalam rangka Dies Natalis ke-23. Diselenggarakan oleh LPM Institut UIN Syahid Jakarta, pada Jum’at, 28 Desember 2007.

4. Seminar Writer Marketing diselenggarakan oleh PT. Salamadani Pustaka Semesta, pada Sabtu, 5 April 2008.

5. Seminar “Media Massa di Era Konglomerasi” (Analisis Pemberitaan Terhadap Realitas Kehidupan Publik). Diselenggarakan oleh BEM Konsentrasi Jurnalistik UIN Syahid Jakarta, pada Kamis, 24 April 2008. 6. Pelatihan Jurnalistik Televisi dan Lomba News Presenter SCTV dengan

tema “Mempersiapkan Jurnalis Handal dan Profesional Menuju Era Informasi Global.” Diselenggarakan oleh BEM Konsentrasi Jurnalistik UIN Syahid Jakarta, pada Kamis – Sabtu, 8 – 10 Mei 2008.

7. Studium General “Memahami Foto Jurnalistik.” Diselenggarakan oleh

Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik UIN Syahid Jakarta, pada Senin, 23 Juni 2008.

8. Penghargaan sebagai Penulis Muda, dalam komunitas Forum Lingkar Pena Ciputat, pada Sabtu, 5 April 2008.

9. Kuliah umum, “Fotografi dalam Kehidupan,” dengan pembicara Ali Said, pada Senin, 29 Juni 2009.

10.Workshop foto “Fotografi Produk/Arsitek,” dengan pembicara Fadholi


(6)

11.Menyelenggarakan Pameran Foto “The Color of Our Life,” diselenggarakan oleh Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2006, UIN Syahid Jakarta. Senin – Jum’at, 29 – 3 Juli 2009.

12.Magang sebagai reporter TV LKBN ANTARA, 19 April 2010 – 19 Nopember 2010.