Organisasi Teori Hirarki Pengaruh
hal bersifat birokratis secara fungsional di dalam media, digunakan sebagai sumber kekuatan eksternal dalam memperoleh keuntungan.
Daniel Hallin 1992 dalam buku Mediating The Message halaman 107, berpendapat bahwa dari waktu ke waktu, wartawan telah
mengetahui aturan birokrasi ruang kerjanya, serta rutinitas kerja secara profesional. Kini, wartawan yang mengeluh terhadap masalah editorial
sudah jarang ditemukan dibanding sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa wartawan masa kini, memiliki kebebasan lebih banyak untuk
menunjukkan kemampuannya. Menurut Hallin, wartawan masa kini
lebih menginternalisasi pembatasan profesionalisme daripada apa yang telah dilakukan oleh para penulis era 1930-an, dan juga lebih sedikit
mempolitisir masalah dibandingkan para pendahulunya. Mereka lebih
memegang teguh norma-norma profesi daripada pemikiran-pemikiran politis.
Rutinitas pemburu berita menghasilkan nilai penting, kekuatan dari luar media juga mampu memegang peranan penting, yakni
kekuasaan untuk mempengaruhi isi media. Dalam beberapa hal mendeskripsikan kenyataan, bahwa wartawan sebagai manusia yang
terkekang atau dibelenggu dengan rutinitas kerja hariannya. Wartawan hidup dalam struktur birokratis yang kuat dan ritme kerja tak
beraturan, ditambah lagi dengan penghasilan yang rendah. Media yang mempekerjakan wartawan, terkadang menjadikan
wartawannya sendiri terkekang. Hal tersebut tidak terlepas dari ketidakwajaran antara penghasilan yang diperoleh wartawan, dengan
kinerjanya. Rutinitas dan ritme kerja yang tanpa henti dalam mencari berita, tidak sebanding dengan apa yang diperolehnya. Dari kenyataan
di lapangan yang menyebutkan, bahwa wartawan seolah masih belum hidup secara layak, hal itu seharusnya mendapat perhatian khusus dari
media yang mempekerjakan wartawan tersebut. Dalam hal ini, media harus lebih memperhatikan pekerjanya, menyesuaikan antara
penghasilan dengan rutinitas kerja yang “tanpa batas” tersebut.