News Factory Model McCorkle Teori Pengolahan Berita

Terakhir adalah pengaruh ekonomi. Bagdikian, 2000; EttemaWhitney, 1994 menyatakan bahwa satu-satunya pengaruh terbesar dalam memproduksi berita, kemungkinan besar adalah uang. 42 Teori ini juga menggambarkan suatu pendekatan mengenai proses bagaimana berita diolah, di dalamnya disebutkan bahwa keterlibatan pekerja media dalam hal produksi itu dibatasi. Spesialisasi, rutinitas, dan mekanisasi dalam produksi berita tv memiliki empat dampak yang dapat diamati, yakni adanya kekakuan, kurangnya rasa memiliki terhadap berita yang dibuat, evaluasi dalam bentuk kinerja pemberitaan, dan adanya ketidaksesuaian antara harapan pekerja media dengan kenyataan di tempat ia bekerja. 43 Dapat diambil kesimpulan bahwa, dalam teori ini keterlibatan pekerja media hanya sebatas sebagai pencari dan pembuat berita. Sedangkan dalam hal bagaimana berita itu diproduksi, perusahaan yang memiliki kewenangan. Berita sebagai penemuan, waktu sebagai salah satu faktor dalam pembuatan berita, pembingkaian berita, dan pengaruh ekonomi, merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi bagaimana berita itu diolah.

C. Sekilas Tentang Jurnalisme 1. Pengertian Jurnalistik

Jurnalistik atau journalisme secara harfiah etimologis, asal usul kata, artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” journal, artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” day atau “catatan harian” diary. Dalam 42 John D. H. Downing, dkk, Handbook of Media Studies, p. 403. 43 SAGE Research Methods Online, “The News Factory,” artikel diakses pada 20 Januari 2011 dari http:crx.sagepub.comcontent7145.abstract bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian, sedangkan dalam bahasa Latin yakni diurnalis, artinya harian atau tiap hari. 44 Kemudian dimaknai menjadi catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti suratkabar. Dikutip dari buku Jurnalistik: Teori dan Praktik halaman 15, MacDougall menyebutkan bahwa jurnalisme merupakan kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalistik berarti, yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jurnalistik: “kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya”. Kamus Umum bahasa Indonesia. Jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari pada hakikatnya dalam bentuk penerangan, penafsiran dan pengkajian secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada. Ensiklopedi Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan menghimpun, mengedit, dan menyebarluaskan berita atau informasi kepada khalayak, baik berupa cetak, televisi, radio atau pun media online. 2. Pengertian Jurnalisme Online Pavlik J, menyebut jurnalisme online sebagai “contextualized journalism”, atau jurnalisme kontekstual, karena mengintegrasikan tiga 44 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet.2, h. 15. fitur komunikasi yang unik: kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas-kualitas interaktif komunikasi- komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya customizable features. 45 Dalam makalah Workshop Pembuatan Blog dan Jurnalisme Online LPM Institut UIN Jakarta pada 28 Desember 2007, yang disampaikan Deasy Saputra dari LKBN Antara. Menjelaskan pengertian jurnalisme online, yakni jurnalisme yang menganut proses pencarian, pengolahan, dan penyebarluasan informasi melalui fasilitas internet. Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional cetak, radio, tv yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna atau pembacanya. Karakteristik yang paling terasa adalah kemudahan bagi penerbit maupun pengguna untuk membuat peralihan waktu penerbitan dan pengaksesan. Tidak ada batasan waktu pengaksesan, kapan dan di manapun semua orang bisa mengakses. Isinya pun tergolong ringkas dan padat, karena sifatnya yang cepat dibutuhkan pembaca.

3. Sejarah Perkembangan Jurnalisme Online a. Jurnalisme Online di Dunia

Awalnya, berita baru berupa tulisan cetak, yakni suratkabarkoran. Kemudian diciptakanlah internet pada tahun 1969, yang berasal dari sistem komunikasi militer dan hanya memuat teks, tentunya untuk 45 Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005, cet 1, h. 137.