Berita sebagai Gambar Konseptualisasi Berita 1. Pengertian Berita
1942, ANTARA harus mengganti namanya menjadi YASHIMA, yang berarti semesta, ketika Pemerintah pusat Republik Indonesia yang baru beberapa
bulan merdeka hijrah ke Ibu kota. Sejak saat itu, semua tenaga dan cara kerja ANTARA tetap diteruskan,
namun akhirnya tidak memuaskan pihak tentara pendudukan Jepang. Dan diperintahkan supaya memilih salah satu di antara dua, yaitu: bubar dengan
menyesuaikan diri dengan keadaan darurat dan harus masuk menjadi bagian dari kantor berita Domei, tetapi Indonesia juga menuntut adanya “bagian
Indonesia” dari Domei, hal tersebut dikabulkan Jepang.
71
Kenyataannya, Jepang merubah nama kantor berita yang mengelola berita, yang ditangkap dan disiarkan oleh kantor pusat Domei di Tokyo, juga
mengadakan bagian radio secara morsecast khusus disiarkan ke daerah Indonesia dan langsung ke Tokyo. Sementara itu, sistem kerja kantor berita
Domei pun hampir sama dengan semua kantor berita lainnya di dunia. Hanya saja ketika itu “bagian Indonesia” dari Domei dinyatakan satu bagian khusus,
di bagian tersebut ditetapkan pula seorang Jepang yang harus berada di sampingnya, kepala bagian Indonesia.
72
Seiring berjalannya perjuangan bangsa Indonesia untuk mengusir penjajah, 6 Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945, Hiroshima dan Nagasaki
dibom oleh Sekutu Amerika, kemudian pada 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandai berakhirnya Perang Pasifik,
71
Disarikan dari Adam Malik, Peranan “Antara” dalam Proklamasi Kemerdekaan, Majalah Triwulan Publisistik No.1, 1964, h. 43 – 46.
72
Soebagijo I.N, Lima Windu LKBN “Antara” Sejarah dan Perjuangannya, Jakarta: LKBN Antara, 1978, h. 47.
juga berakhirnya kekuasaan Jepang di Indonesia. Kemudian Jepang meninggalkan Indonesia, Indonesia pun berhasil meraih kemerdekaan.
Disiarkanlah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia, melalui saluran radio satelit dari kantor berita Jepang, Domei.
Penyiaran selanjutnya dilakukan melalui telepon yang ditujukan kepada relasi dan kenalan dan siaran-siaran ketikan yang ditempelkan di tempat umum,
sehingga berita tentang Proklamasi sudah diketahui oleh rakyat luas, dan rakyat serentak bersatu mempertahankan kemerdekaan itu dari Jepang.
Kemudian berita itu diteruskan kepada harian Soeara Asia Surabaya yang memuat lengkap berita proklamasi.
73
Pada 4 Januari 1946, terjadi revolusi Yogyakarta, pimpinan ANTARA memutuskan untuk mengungsikan kantor pusatnya ke Yogyakarta. ANTARA
di Jakarta tetap di pertahankan, tetapi hanya sebagai kantor cabang. Sementara itu, kantor ANTARA cabang Jakarta juga pernah
memindahkan kantornya ke Gedung Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No.56, ketika terjadi Aksi Militer Belanda I tanggal 21 Juli 1947, karena
kantornya di Jalan Pos No.57 disegel oleh Belanda, sedangkan di Jalan Pos No. 53 sudah ditempati oleh kantor berita Aneta, yang melakukan lagi
kegiatannya di Indonesia sejak Belanda kembali bersama tentara Sekutu pada akhir Perang Dunia II
74
. Pada saat terjadi Aksi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948,
banyak staf ANTARA di berbagai kota ikut bergerilya, atau mempertahankan kelangsungan hidup dengan cara masing-masing. Para wartawan ANTARA di
73
Soebagijo, Lima Windu Sejarah “Antara”, h. 57.
74
Wikipedia Indonesia; Ensiklopedia Bebas, “Masa Penjajahan Jepang,” artikel diakses pada 12 Januari 2010 dari http:id.wikipedia.orgwikiLembaga_Kantor_Berita_Nasional_Antara