Kimia dan Farmakokinetika GABAPENTIN

31

2.9. GABAPENTIN

Gabapentin adalah salah satu golongan dari gabapentinoid. Penggunaan gabapentin sebagai pengobatan nyeri neuropatik pertama sekali dimulai tahun 1990. Pada awalnya direncanakan sebagai suatu spasmolitik dan akhirnya terbukti lebih efektif sebagai obat antiseizure, kemudian gabapentin juga telah terbukti efektif dalam pengobatan nyeri neuropatik. Nyeri neuropatik merupakan nyeri yang diakibatkan oleh kerusakan saraf yang secara terus menerus menimbulkan rasa nyeri dan pada akhirnya menyebabkan hyperalgesia dan alodinia. 44,48-50

2.9.1. Kimia dan Farmakokinetika

Gabapentin adalah suatu asam amino, suatu analog dari GABA yang efektif terhadap seizure parsial. kimia gabapentin. Gambar 2.9.1. Rumus bangun gabapentin. 49 Gabapentin pertama sekali digunakan hanya untuk mengatasi kejang oleh FDA atau Food Drugs Administration pada tahun 1993 dan kemudian penggunaanya berkembang sebagai pengobatan nyeri neuropathic. 51 Gabapentin secara kimiawi strukturnya mirip dengan GABA, larut dalam air, memiliki rasa pahit, struktur berbentuk kristal putih mirip gugus GABA dengan cincin cyclohexane dengan nama kimia gabapentin [1-aminomethylcyclohexane acetic acid]. 52 Bila dikonsumsi secara oral, gabapentin diabsorbsi di usus kecil dalam jumlah besar dan cepat. Hal ini terjadi mekanisme transport yang spesifik dan belum diketahui dan menjadi jenuh pada dosis yang lebih besar, dimana mekanisme difusi dan transport yang disebut sebagai L-amino acid transport. Gabapentin mempunyai Universitas Sumatera Utara 32 bioavailabilitas oral berbanding terbalik dengan dosis. Hal ini berefek dalam mengurangi bioavailabilitas obat bila diberikan pada dosis tinggi. Bioavailabilitas obat ini pada dosis 300 mg sekitar 60,pada dosis 600 mg sekitar 40 dan hanya sekitar 35 dengan 1.6 g diberikan 3 kali sehari. Gabapentin tidak memiliki ikatan protein yang spesifik dan konsentrasi dalam plasma maksimum Cmax 2,7-2,99 mgL dicapai dalam kira-kira 3-3.2 jam bila dikonsumsi secara oral. Pada subjek yang sehat, umur tidak mempengaruhi Cmax atau waktu untuk mencapai Cmax namun 25 peningkatan Cmax dijumpai pada wanita dibandingkan pada pria dikarenakan oleh ukuran tubuh yang berbeda pada pria dan wanita. 42,51-53 Ketika obat gabapentin diabsorbsi, maka obat ini tidak berikatan dengan plasma kurang dari 3 dengan volume distribusi sekitar 0.6-0,81kgL. Distribusi obat ke cairan cerebrospinal dibilang jarang dan relatif kecil yaitu 20 dari konsentrasi plasma dan diperkirakan volume distribusinya mencapai 0.09 - 0,14 ugml, serta konsentrasinya dijaringan lemak juga sangat kecil. Dijaringan otak gabapentin ditemukan berkisar 80 dari konsentrasi plasma. Pada percobaan tingkat hewan yaitu tikus, konsentrasi di pankreas dan renal berkisar 4 sampai 8 kali konsentrasi plasma tetapi pada manusia justru konsentrasi didaerah tersebut sangat rendah. 24,42-44,52-56 Gabapentin tidak dimetabolisme oleh karena gabapentin tidak terlibat dalam metabolisme yang dilakukan oleh enzim-enzim mikrosom hati. Eliminasi obat dalam bentuk yang tidak berubah dan sebagian obat yang tidak diabsorbsi akan dieksresikan melalui feses. Gabapentin diekskresikan melalui ginjal, sehingga perlu menjadi perhatian dalam pemberian obat terhadap pasien yang memiliki gangguan ginjal, hal ini didasarkan bahwa ekskresi obat ini berbanding lurus dengan creatinin clearance. Gangguan fungsi renal menyebabkan konsentrasi gabapentin yang lebih tinggi dan waktu paruh yang lebih panjang. Fungsi renal memberikan efek klinis yang lebih berbeda dibandingkan dengan pengaruh usia pada pasien usia lanjut. 44,52,53 Waktu paruh obat ini 4,8-8,7 jam, oleh karena itu dibutuhkan dosis 3 kali sehari. Hal yang menarik dari gabapentin adalah obat ini tidak secara spesifik berinteraksi dengan obat-obatan epilepsi yang lain atau dengan obat yang lain, Universitas Sumatera Utara 33 disebabkan oleh ketidakmampuan obat untuk menghambat enzim-enzim hati serta memiliki daya ikatan protein plasma yang rendah. Tidak ada penelitian yang menyatakan interaksi gabapentin dengan obat antikonvulsan yang lain. Cimetidin dapat menurunkan ekskresi gabapentin oleh karena cimetidin menurunkan glumorulo filtration rate dari ginjal serta antasida jika diberikan bersamaan atau 2 jam sebelum atau sesudah pemberian gabapentin maka bioavaibilitas gabapentin dapat berkurang sampai 20. 52,53

2.9.2. Mekanisme Kerja

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Analgesia Parecoxib Dengan Ketorolak Sebagai Preemptif Analgesia Pada Anestesi Umum

0 51 66

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 15

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 1 2

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 7

Perbandingan Efektivitas antara Gabapentin 600 mg dan Gabapentin 900 mg Kombinasi dengan Ketorolak 30 mg 8 Jam sebagai Analgesia Pascabedah pada Total Abdominal Histerektomi dengan Anestesi Umum | Camary | Jurnal Anestesi Perioperatif 898 3274 1 PB

0 0 7

Perbandingan Gabapentin 600 mg dengan 1.200 mg per Oral Preoperatif terhadap Nilai Visual Analogue Scale dan Pengurangan Kebutuhan Petidin Pascaoperasi pada Modifikasi Mastektomi Radikal | Zulfariansyah | Jurnal Anestesi Perioperatif 196 685 1 PB

0 0 9

Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 Mg dengan Gabapentin 1200 Mg per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. FISIOLOGI NYERI - Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 Mg dengan Gabapentin 1200 Mg per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 Mg dengan Gabapentin 1200 Mg per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi

0 0 9

PERBANDINGAN NILAI VISUAL ANALOGUE SCALE DAN EFEK SAMPING DARI GABAPENTIN 900 MG DENGAN GABAPENTIN 1200 MG PER ORAL SEBAGAI PREEMPTIF ANALGESIA PASCABEDAH DENGAN SPINAL ANESTESI

0 0 20