2.7 Kerangka Pemikiran
Keterbatasan yang dimiliki karena ketunarunguan menyebabkan kesulitan berkomunkasi. Keberadaan penyandang disabiltas tuna rungu wicara di dalam
masyarakat menjadi kelompok yang direndahkan sehingga menyebabkan masalah yang kompleks bagi perkembangan penyandang disabiltas tuna rungu wicara. Di
samping keterbatasan yang mereka miliki mereka juga dianugrahi kelebihan- kelebihan yang luar biasa dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Tergantung
bagaimana mereka mendapatkan bimbingan dan arahan dari orang-orang sekitarnya serta stimulus yang positif yang di dapat dari orang-orang sekitarnya. Bimbingan dan
arahan dapat mempengaruhi terhadap kelebihan yang ia miliki. Masalah yang dialami oleh penyandang disabilitas tuna rungu wicara di
dalam masyarakat disebabkan kurangnya perhatian dari orang-orang di sekitarnya sehingga kebutuhan fisiknya jarang dipenuhi, kesehatanya sering diabaikan.
Akibatnya mereka
mengalami kesenjangan
dalam pertumbuhan
dan perkembanganya. Kemudian masalah yang dialami penyandang disabilitas tuna
rungu yaitu masalah kemandirian di dalam masyarakat cendrung krisis. Hal ini disebabkan oleh tekanan sosial, stigma sosial yang dihadapi oleh penyandang
disabilitas tuna rungu wicara akibat keterbatasan yang dimiliki, sehingga dalam lingkungan sosial penyandang disabilitas tuna rungu beranggapan bahwa dirinya
terabaikan dan tidak ada yang membantu ataupun mendukung untuk mencapai kemandirian dalam hidupnya.
Berdasarkan masalah yang dialami penyandang disabilitas tuna rungu wicara tersebut maka UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia
Pematangsiantar berdiri atas kepedulian masalah tuna rungu wicara dan lansia. Sistem pelayanan dan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh UPTD Pelayanan Sosial
Universitas Sumatera Utara
Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematangsiantar bentuk perwujudan dari tanggung jawab dan kewajiban pemerintah. Pelayanan sosial yang diberikan kepada
penyandang disabilitas tuna rungu wicara dutujukan untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhannya sehingga meningkkatkan keberfungsian sosial
dan kemandirian penyandang disabilitas tuna rungu wicara, untuk membantu keluarga dan penyandang disabilitas tuna rungu wicara dengan kecacatan tuna rungu
wicara sehingga terpeliharanya taraf kesejahteraan remaja dan keluarga. Tujuan berdirinya UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia
Pematangsiantar ialah untuk membantu pemulihan kondisi fisik, psikis, mental dan sosial serta pemberian ketrampilan praktis kepada penyandang cacat rungu wicara
sehingga mereka mau dan mampu melaksanakan fungsi sosialnya di lingkungan masyarakat.
Selain itu, UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematangsiantar bertujuan untuk meningkatkan kemandirian penyandanng disabilitas
tuna rungu wicara baik berupa cara berkomunikasi ataupun mampu untuk membantu dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Adanya sistem pelayanan yang menunjang untuk mencapai kemandirian penyandang disabilitas tuna rungu wicara, diharapkan dapat membantu
perkembangan penyandang disabilitas tuna rungu wicara. Sistem pelayanan yang diterapkan dalam program kerja unntuk meningkatkan kemandirian, kesejahteraan
serta pemberdayaan penyandang disabilitas tuna rungu wicara.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 BAGAN ALIR PIKIRAN
Sistem Pelayanan Meliputi : 1.
Metode terapi wicara a.
Metode lips reading atau membaca ujaran b.
Metode oral c.
Metode manual
d.
Metode AVT Auditori Visual Therapy 2. Pemberdayaan Tuna Rungu Wicara
a. Memenuhi kebutuhan dasarnya b. Dapat meningkatkan pendapatan
dan memperoleh barang dan jasa c. Dapat berpatisiapsi dalam proses pembangunan
dan keputusan yang dapat mempengaruhi mereka
Sistem Pelayanan Meliputi : 1. Metode terapi wicara
a. Metode lips reading atau membaca ujaran √ Baik b. Metode oral √ Baik
c. Metode manual √ Baik
d. Metode AVT Auditori Visual Therapy √ Baik 2. Pemberdayaan Tuna Rungu Wicara
a. Memenuhi kebutuhan dasarnya √ Baik b. Dapat meningkatkan pendapatan √ Baik
dan memperoleh barang dan jasa c. Dapat berpatisiapsi dalam proses pembangunan √ Baik
dan keputusan yang dapat mempengaruhi mereka Implementasi
Ada Tidak ada Kondisi KEMENTRIAN SOSIAL RI
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DAERAH UPTD PELAYANAN
SOSIAL TUNA RUNGU WICARA DAN LANSIA PEMATANGSIANTAR
Universitas Sumatera Utara
2.8 Defenisi Konsep