BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil penelitian. Kesimpulan yang terdapat di bab ini merupakan hasil yang dicapai dari analisis data
dalam penelitian tentang Implementasi Sistem Pelayanan Peyandang Disabilitas Tuna Rungu Wicara dalam Mencapai Kemandirian di UPTD Pelayanan Sosial Tuna
Rungu Wicara dan Lanjut Usia Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, penulis merumuskan kesimpulan sebagai berikut:
UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas tuna rungu
wicara dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dasarnya, memberikan program pelatihan ketrampilan, memenuhi kebutuhan dasarnya, memberikan
pemenuhan kebutuhan hidupnya, kebutuhan makanan dengan gizi yang cukup, memberikan bimbingan dan kasih sayang agar anak-anak penyandang disabilits tuna
rungu wicara mampu tumbuh dan berkembang secara wajar dan optimal. Dengan adanya implementasi sistem pelayanan terhadap penyandang disabilitas tuna rungu
wicara dalam mencapai kemadirianya di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar ini anak-
anak penyandang disabilitas tuna rungu wicara mendapatkan sistem pelayanan metode wicara dan pemberdayaan tuna rungu wicara.
Universitas Sumatera Utara
Mendapatkan perhatian dari pegawaipengurus seperti mendapatkan perhatian saat sakit, diberikan pelatihan ketrampilan, belajar pengetahuan umum. Selain itu
juga anak-anak penyandang disabilitas tuna rungu wicara mendapatkan rasa aman dan bisa bermain dengan teman-teman penyandang disabilitas tuna rungu wicara
lainya dengan aman dan nyaman karena telah disediakan fasilitas untuk bermain seperti lapangan untuk olahraga. Informan utama pertama Dinda, informan utama
kedua Alfredo, informan utama ketiga Sylvia, informan utama keempat Raya, informan utama kelima Rani sudah mampu melakukan aktifitas yang sebelumnya
tidak bisa ia lakukan serta sudah banyak perubahan yang lebih baik semenjak berada di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Kecamatan Siantar
Sitalasari Kota Pematangsiantar. Kelebihan dengan adanya implementasi sistem pelayanan peyandang
disabilitas tuna rungu wicara ini ialah bahwa semua kegiatan pelayanan yang telah diprogramkan dapat terlaksana. Baik itu sistem pelayanan metode terapi wicara dan
pemberdayaan tuna rungu wicara. Penyandang disabilitas tuna rungu wicara lebih cepat memahami proses pembelajarannya dengan cepat dan juga dapat menghasilkan
hasil ketrampilan yang nantinya bisa bermanfaat bagi mereka. Namun kekuranganya ialah sarana dan prasarana yang tersedia dalam menjalankan kegiatan pelayanan
tersebut masih kurang memadai. Sehingga dalam pelaksanaanya penyandang disabilitas tuna rungu wicara ini harus bergantian untuk menggunkan alat
ketrampilanya yang nantinya akan mengurangi jumlah produksi ketrampilan mereka. Walaupun ada kelemahan yang terjadi dalam menjalankan implementasi sistem
pelayanan penyandang disabilitas tuna rungu wicara dalam mencapai kemandirian tetapi semua itu telah di upayakan untuk mengantisipasinya, salah satunya adalah
Universitas Sumatera Utara
kerjasama yang baik antara semua staff di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar dengan berbagai pihak lain.
6.2 Saran