Pengertian Kompetensi Manfaat Kompetensi

Dalam pelaksanaan kedisiplinan kerja, peraturan dan ketetapan perusahaan hendaknya masuk akal dan bersifat adil bagi seluruh pegawai. Selain itu, hendaknya peraturan tersebut juga dikomunikasikan sehingga para pegawai tahu apa yang menjadi larangan dan apa yang tidak

2.6 Teori Kompetensi

2.6.1. Pengertian Kompetensi

Kompetensi mencakup berbagai faktor teknis dan non teknis, kepribadian dan tingkah laku, soft skills dan hard skills, kemudian banyak dipergunakan sebagai aspek yang dinilai banyak perusahaan untuk merekrut pegawai kedalam organisasi. Sedarmayati 2009, mengatakan kompetensi umumnya diartikan sebagai kecakapan, keterampilan, dan kemampuan. Kata dasarnya kompeten, berarti mampu, cakap atau terampil. Pada konteks manajemen sumber daya manusia, istilah kompetensi mengacu kepada atributkarateristik seseorang yang membuatnya berhasil dalam pekerjaannya. Mc. Clelland dalam Sedarmayanti 2009, kompetensi adalah karateristik mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik. Dengan kata lain, kompetensi adalah apa yang outstanding performance lakukan lebih sering, pada lebih banyak situasi, dengan hasil yang lebih baik, dari pada apa yang dilakukan penilai kebijakan. Wibowo 2007, mengatakan kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Universitas Sumatera Utara Menurut Boulter, Dalziel, dan Hill dalam Edy Sutrisno 2009, mengemukakan kompetensi adalah suatu karateristik dasar dari seseorang yang memungkinkannya memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu. Dari teori-teori diatas ditarik kesimpulan bahwa kompetensi adalah suatu karateristik mendasar pada setiap individu yang dihubungkan dengan kriteria yang direferensikan terhadap kinerja yang unggul atau efektif dalam sebuah pekerjaan. Kompetensi merupakan faktor kunci penentu bagi seseorang dalam menghasilkan kinerja yang sangat baik. Dalam situasi kolektif, kompetensi merupakan faktor kunci penentu keberhasilan organisasi

2.6.2. Manfaat Kompetensi

Keberhasilan sistem berbasis kompetensi sangat bergantung kepada: 1. Keakuratan pengukuran kompetensi pegawai 2. Keakuratan pendefenisian model kompetensi. Kompetensi terpenting yang diisyaratkan pada tiap jabatan agar seseorang dapat melaksanakan pekerjaan dengan sangat baik 3. Validasi model yang digunakan dalam mengukur kesesuaian antara pekerjaan dan calon pemangku jabatan.

2.6.3. Karateristik Kompetensi