kerja yang buruk. Sebaliknya, bila tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya kondisi disiplin yang baik
2.5.2. Bentuk-bentuk Kedisiplinan
Bentuk kedisiplinan yang baik akan tercermin pada suasana, yaitu: 1.
Tingginya rasa kepedulian anggota terhadap pencapaian tujuan organisasi. 2.
Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para pegawai dalam melakukan pekerjaan
3. Besarnya rasa tanggung jawab para anggota untuk melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya 4.
Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi di kalangan pegawai
5. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas kerja para anggota.
2.5.3. Tipe-Tipe Kedisiplinan
Menurut Handoko 2000 menyatakan bahwa ada 3 tipe kedisiplinan yang diterapkan didalam perusahaan atau organisasi yaitu:
1. Disiplin Preventif Adalah kegiatan disiplin yang dilaksanakan untuk mendorong para pegawai agar
mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Dengan cara ini para pegawai menjaga disiplin diri bukan semata-
mata karena dipaksa oleh manajemen. 2.
Disiplin Korektif Adalah kegiatan yang diambil untuk menghindari pelanggaran terhadap peraturan
dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif
Universitas Sumatera Utara
sering berupa bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan disciplinary. Sebagai contoh tindakan pendisiplinan bisa berupa peringatan atau skorsing
3. Disiplin Progresif
Perusahaan bisa menerapkan suatu kebijakan disiplin progresif yang berarti memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran yang berulang.
Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan.
Disiplin progresif memungkinkan manajemen untuk membantu pegawai untuk memperbaiki kesalahan.
2.5.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan
Asumsinya bahwa pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas sikap kebiasaan yang diperoleh pegawai. Kebiasaan itu ditentukan oleh pemimpin, baik
dengan iklim atau suasana kepemimpinan maupun melalui contoh diri pribadi. Karena itu, untuk mendapatkan disiplin yang baik, maka pemimpin harus
memberikan kepemimpinan yang baik pula. Menurut Singodimedjo2000, faktor yang mempengaruhi kedisiplinan
pegawai adalah: 1.
Besar kecilnya pemberian kompensasi 2.
Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan 3.
Ada tidaknya aturan yang pasti yang dapat dijadikan pegangan 4.
Keberanian pemimpin dalam mengambil tindakan 5.
Ada tidaknya pengawasan pimpinan 6.
Ada tidaknya perhatian kepada para pegawai
Universitas Sumatera Utara
2.5.5. Pelaksanaan Kedisiplinan Kerja