adalah: Komunikasi Antar Pribadi, Self Disclosure, Komunikasi Kelompok Kecil, Games Online, dan Konsep diri.
1.5.1 Komunikasi Antar Pribadi
Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling
berkomunikasi. Reardon mengungkapkan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai paling sedikit 6 ciri, yaitu :
1. Dilaksanakan karena adanya berbagai faktor pendorong
2. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun yang tidak di sengaja
3. Kerapkali berbalas-balasan
4. Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang
antar pribadi, 5.
Suasana hubungan harus bebas, bervariasi dan adanya keterpengaruhan
6. Menggunakan berbagai lambang yang bermakna Liliweri,
1991:13 Menurut De Vito ciri komunikasi antar pribadi, yaitu:
1. Keterbukaan openness
Keterbukaan merupakan pengungkapan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang dihadapi serta memberikan informasi
tentang masa lalu yang relevan untuk memberikan tanggapan kita dimasa kini. Dalam keterbukaan komunikator dan komunikan saling
mengungkapkan segala idea tau gagasan bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka tanpa rasa takut dan malu, kedua-duanya saling
memahami dan mengerti pribadi masing-masing.
1. Empati empathy
Empati adalah keterampilan seseorang untuk memproyeksi dirinya kepada peranan orang lain. Jumari mengatakan empati tidak
hanya berkaitan dengan aspek kognitif, tetapi juga mengandung aspek afektif, dan ditunjukan pada gerakan, cara berkomunikasi yang terlibat
aktif yang dapat dilihat melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik, konsentrasi terpusat pada kontak mata, postur tubuh yang penuh
perhatian, dan kedekatan fisik serta sentuhan sepantasnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Dukungan supportiveness
Dalam komunikasi antar pribadi diperlukan sikap member dukungan dari komunikator agar komunikan mau berpartisipasi dalam
proses penyampaian pesan. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksakan aktivitas serta meraih tujuan
yang diinginkan. R.Gibb menyebutkan beberapa prilaku yang menimbulkan prilaku
suportif, yaitu :
a.
Deskripsi, yaitu menyampaikan perasaan dan persepsi kepada orang lain tanpa menilai, tidak memuji atau mengancam,
mengevaluasi pada gagasan bukan pada pribadi orang lain.
b.
Orientasi masalah, yaitu mengajak untuk bekerja sama mencari pemecahan masalah, tidak mendikte orang lain, tetapi bersama-
sama menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana mencapainya.
c.
Spontanitas, yaitu sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang terpendam.
d.
Provisionalisme, yaitu kesediaan untuk meninjau kembali pendapat diri sendiri, mengakui bahwa manusia tidak luput dari
kesalahan sehingga wajar kalau pendapat dan kenyakinan diri sendiri dapat berubah.
3. Rasa positif positiveness