I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
“Bagaimana komunikasi kelompok yang terjadi pada komunitas game online ‘Perang Kaum’ dalam membentuk konsep diri para pemainnya
atau gamers nya?”
I.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehigga dapat mengaburkan penelitia maka peneliti melakukan
pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini bersifat studi kasus, yang mana peneliti akan
mengkaji secara mendalam pengaruh komunikasi kelompok dalam forum games online “Perang Kaum” terhadap
pembentukan konsep diri para anggota kaumnya. 2.
Objek penelitian ini adalah pemain atau gamer yang berada dalam satu kaum di games online “Perang Kaum” yang telah
bergabung minimal satu bulan. 3.
Penelitian ini dilakukan pada Maret 2011
Universitas Sumatera Utara
I.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah sudah pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya tujuan
akan mendorong seseorang untuk melakukan usaha sedapat mungkin agar tujuan tersebut dapat tercapai.
I.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui gambaran bagaimana komunikasi kolompok yang terjalin diantara sesama anggota kaum dalam komunitas
games online “Perang Kaum” 2.
Untuk mengetahui bagaimana konsep diri pemain selama ini 3.
Untuk mengetahui Bagaimana komunikasi kelompok yang terjadi pada komunitas game online ‘Perang Kaum’ dalam
membentuk konsep diri para pemainnya atau gamers nya.
I.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan penulis mengenai ilmu
komunikasi khususnya mengenai komunikasi kelompok dan pembentukan konsep diri
Universitas Sumatera Utara
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu
masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.
3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan memberikan
kontribusi dan memperkaya bahan penelitian dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya di bidang ilmu
komunikasi.
I.5. Kerangka Teori
Sebelum terjun kelapangan atau melakukan pengumpulan data, peneliti diharapkan mampu menjawab permasalahan melalui suatu
kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran merupakan kajian tentang bagaimana hubungan teori dengan berbagai factor yang telah
diindetifikasi dalam perumusan masalah. Wilbur schramn menyatakan bahwa teori merupakan suatu perangkat
peryataan yang saling berkaitan, pada abstraksi pada kadar tinggi dan proposisinya bisa diuji secara ilmiah yang landasanya dapat dilakukan
prediksi prilaku Effendi, 2003:241. Senada dengan yang dikatakan Emory-Cooper bahwa teori merupakan
suatu kumpulan konsep, defenisi, proposisi dan variabel yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan sehingga
dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena fakta-fakta tertentu. Dalam penelitian ini, teori dan asumsi yang dianggap relevan
Universitas Sumatera Utara
adalah: Komunikasi Antar Pribadi, Self Disclosure, Komunikasi Kelompok Kecil, Games Online, dan Konsep diri.
1.5.1 Komunikasi Antar Pribadi
Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling
berkomunikasi. Reardon mengungkapkan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai paling sedikit 6 ciri, yaitu :
1. Dilaksanakan karena adanya berbagai faktor pendorong
2. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun yang tidak di sengaja
3. Kerapkali berbalas-balasan
4. Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang
antar pribadi, 5.
Suasana hubungan harus bebas, bervariasi dan adanya keterpengaruhan
6. Menggunakan berbagai lambang yang bermakna Liliweri,
1991:13 Menurut De Vito ciri komunikasi antar pribadi, yaitu:
1. Keterbukaan openness
Keterbukaan merupakan pengungkapan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang dihadapi serta memberikan informasi
tentang masa lalu yang relevan untuk memberikan tanggapan kita dimasa kini. Dalam keterbukaan komunikator dan komunikan saling
mengungkapkan segala idea tau gagasan bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka tanpa rasa takut dan malu, kedua-duanya saling
memahami dan mengerti pribadi masing-masing.
1. Empati empathy
Empati adalah keterampilan seseorang untuk memproyeksi dirinya kepada peranan orang lain. Jumari mengatakan empati tidak
hanya berkaitan dengan aspek kognitif, tetapi juga mengandung aspek afektif, dan ditunjukan pada gerakan, cara berkomunikasi yang terlibat
aktif yang dapat dilihat melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik, konsentrasi terpusat pada kontak mata, postur tubuh yang penuh
perhatian, dan kedekatan fisik serta sentuhan sepantasnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Dukungan supportiveness
Dalam komunikasi antar pribadi diperlukan sikap member dukungan dari komunikator agar komunikan mau berpartisipasi dalam
proses penyampaian pesan. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksakan aktivitas serta meraih tujuan
yang diinginkan. R.Gibb menyebutkan beberapa prilaku yang menimbulkan prilaku
suportif, yaitu :
a.
Deskripsi, yaitu menyampaikan perasaan dan persepsi kepada orang lain tanpa menilai, tidak memuji atau mengancam,
mengevaluasi pada gagasan bukan pada pribadi orang lain.
b.
Orientasi masalah, yaitu mengajak untuk bekerja sama mencari pemecahan masalah, tidak mendikte orang lain, tetapi bersama-
sama menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana mencapainya.
c.
Spontanitas, yaitu sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang terpendam.
d.
Provisionalisme, yaitu kesediaan untuk meninjau kembali pendapat diri sendiri, mengakui bahwa manusia tidak luput dari
kesalahan sehingga wajar kalau pendapat dan kenyakinan diri sendiri dapat berubah.
3. Rasa positif positiveness
Rasa positif menghindari dari rasa curiga terhadap pihak-pihak yang berkomunikasi dan menghindari prasangka yang mengganggu
jalinan interaksi. Sugiyo mengatakan rasa positif adalah adanya kecenderungan bertindak pada diri komunikator untuk memberikan
penilaian yang positif pada diri komunikan. Dalam komunikasi antar pribadi hendaknya antara komunikator dan komunikan menunjukkan
sikap positif, agar tercipta komunikasi yang menyenangkan, dan pemutusan komunikasi tidak terjadi.
4. Kesetaraan equalty
Suatu komunikasi akan lebih akrap jika terjalin hubungan antarpribadi yang kuat, dengan kesetaraan yaitu kesetaraan pandangan,
sikap, ideology, dan sebagainya dapat memperkuat hubungan antarpribadi tersebut. Rahmat mengatakan persamaan atau kesetaraan
adalah sikap memperlakukan orang lain secara horizontal, tidak menunjukkan diri sendiri yang lebih hebat atau lebih rendah
Jalaluddin, 2005:135.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2 Self Disclosure
Teori ini di perkenalkan oleh Joseph Luff 1969 yang menekankan setiap orang bias mengetahui tentang dirinya, maupun
orang lain. Untuk hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat macam bidang perkenalan yang ditunjukan dengan jendela Johari.
Gambar 1 Jendela Johari
Diketahui diri sendiri Tidak diketahui diri
sendiri Diketahui orang lain
1. Terbuka 2. Buta
Tidak diketahui orang lain
3. Tersembunyi 4. Tidak dikenal
Gambar diatas mengambarkan dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain terdapat empat macam kemungkinan yang akan
dihadapi. Bidang 1, menggambarkan kondisi dimana dua orang mengembangkan
hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah dalam hubungan mereka.
Bidang 2, menggambarkan masalah hubungan antara kedua pihak yang diketahui oleh orang lain namun tidak diketahui oleh diri sendiri.
Bidang 3, menggambarkan masalah tersebut diketahui diri sendiri namun tidak diketahui orang lain
Universitas Sumatera Utara
Bidang 4, komunikan dan komunikator sama-sama tidak megetahui masalah hubungan diantara mereka.
Keadaan yang ideal adalah seperti yang ditunjukan pada bidang 1, dimana komunikator dan komunikan saling terbuka. Namun setiap
orang memiliki peluang dalam mengungkapkan masalah yang dihadapinya.
1.5.3 Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi kelompok berarti komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya
lebih dari dua orang Effendi, 2003:75. Komunikasi kelompok kecil memiliki beberapa kerakterisitik, yaitu mempermudah personality
kelompok, pertemuan ramah tamah, kekompokkan, komitmen terhadap tugas, adanya norma kelompok yang saling bergantung satu sama lain.
Proses komunikasi yang terjadi pada kelompok kecil berlangsung secara dialogis.
1.5.4 Game Online
Teori permainan pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli Matematika pada tahun 1944. Teori itu dikemukakan oleh John von
Neumann and Oskar Morgenstern Yang berisi : “Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua
sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang
Universitas Sumatera Utara
dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan
kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah
kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi.” Game Online atau sering disebut Online Games adalah sebuah
permainan games yang dimainkan di dalam suatu jaringan baik LAN maupun Internet.
Perkembangan game online sendiri tidak lepas juga dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan computer itu sendiri.
Meledaknya game online sendiri merupakan cerminan dari pesatnya jaringan computer yang dahulunya berskala kecil small local network
sampai menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang. Games Online saat ini tidaklah sama seperti ketika games online
diperkenalkan untuk pertama kalinya. Pada saat muncul pertama kalinya tahun 1960, computer hanya bisa dipakai untuk 2 orang saja
untuk bermain game. Lalu muncullah computer dengan kemampuan time-sharing sehingga pemain yang bisa memainkan game tersebut
bisa lebih banyak dan tidak harus berada di suatu ruangan yang sama Multiplayer Games.
Lalu pada tahun 1970 ketika muncul jaringan computer berbasis paket packet based computer networking, jaringan computer
tidak hanya sebatas LAN saja tetapi sudah mencakup WAN dan
Universitas Sumatera Utara
menjadi Internet. Game online pertama kali muncul kebanyakan adalah game-game simulasi perang ataupun pesawat yang dipakai untuk
kepentingan militer yang akhirnya dilepas lalu dikomersialkan, game- game ini kemudian menginspirasi game-game yang lain muncul dan
berkembang. Pada tahun 2001 adalah puncak dari demam dotcom, sehingga penyebaran informasi mengenai game online semakin cepat.
1.5.5 Konsep Diri
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Menurut Charles Horton Cooley, kita dapat mempersepsikan diri kita dengan
membayangkan diri kita sebagai orang lain dalam benak kita. Seakan- akan kita menaruh cermin di depan kita. Pertama kita membayangkan
bagaimana tampak kita pada orang lain, lalu bagaimana kita dinilai orang lain, dan kita bangga atau kecewa, sedih atau malu. Inilah yang
disebut konsep diri. Konsep diri bukan hanya sekedar deskriptif tetapi juga penilain tentang diri kita, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita
rasakan. Fitts Jalaluddin,2005:44 membagi konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu :
• Dimensi internal
Atau disebut kerangka acuan internal internal frame of reference adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri
berdasarkan dunia di dalam dirinya, dimensi ini terdiri dari tiga bentuk yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Indentitas diri identity self
b. Diri pelaku behavioral self
c. Diri penerimaanpenilai judging self
• Dimensi eksternal
Individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas social, nilai- nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar dirinya. Dimensi
eksternal terbagi atas lima bentuk, yaitu :
a. Diri fisik physical self
b. Diri etik-moral moral-ethical self
c. Diri pribadi personal self
d. Diri keluarga family self
e. Diri sosial social self
I.6. Kerangka konsep
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan hasil penelitian yang akan dicapai
Nawawi, 1991 : 40. Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang akan diteliti yakni istilah atau defenisi yang digunakan
secara abstrak : kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social Singarimbun, 1995 : 33.
Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hasil hipotesis yang merupakan jawaban
sementara dari masalah yang akan diuji kebenarannya.
I.7. Alur Penelitian
Gambar 2 Alur penelitian
Komunikasi kelompok Self Disclosure
Pembentukan konsep diri
Universitas Sumatera Utara
I.8. Definisi Operasional
Menurut Singarimbun operasional adalah unsure penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu
variabel. Singarimbun1995:46 Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah
yang sangat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama.
Berdasarkan pembagian dimensi konsep diri yang dikemukan Fitts, konsep dalam penelitian dapat di definisikan sebagai berikut.
a. Tujuan : hal yang ingin dicapai
b. Norma kelompok : aturan yang akan digunakan oleh kelompok
itu sendiri c.
Keterikatan : saling ketergantungan di antara anggota kelompok
d. Keterbukaan : terbuka pada orang yang berinteraksi pada kita,
mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang disampaikan adalah milik pribadi
e. Penilaian : pandangan terhadap kelompok dimana ia bergabung
f. Pengaruh : pengaruh dari komunikasi yang terjalin dengan
sesame anggota kelompok pada diri sendiri. g.
Komunikasi tatap muka : apa yang dilakukan secara tatap muka dengan anggota kelompok
h. Identitas diri : sejauhmana mengenal diri sendiri dari segi
karakter
Universitas Sumatera Utara
i. Diri prilaku : apa yang selama ini telah dilakukan diri
j. Diri penilai : mengevaluasi diri atas apa yang telah dilakukan
k. Diri fisik : melihat dan menilai diri dari segi fisik
l. Diri etik moral : penilai diri terhadap rasa keimanan dan
kedekatan dengan Tuhan m.
Diri pribadi : sejauhmana melihat diri sebagai pribadi yang tetap
n. Diri keluarga : bagaimana hubungan yang terjalin di dalam
keluarga dan penempatan diri sebagai anggota sebuah keluarga o.
Diri sosial : keberadaan diri di tengah interaksi dengan lingkungan sosial
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi Antar Pribadi
Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling
berkomunikasi. Dengan mengacu pada model komunikasi Harold Lasswell, komponen yang terdapat dalam komunikasi pribadi adalah
sebagai berikut : a.
Pengirim-penerima Komunikasi antar pribadi paling tidak melibatkan dua
orang. Fungsi pengirim dan penerima ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat. Hal ini menegaskan bahwa
proses komunikasi antar pribadi tidak dapat terjadi pada diri sendiri intrapersonal, selain itu, juga berkaitan dengan
manusia, bukan dengan hewan, mesin, atau benda lain. b.
Encoding-Decoding Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan, artinya
pesan-pesan di kode atau diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata, symbol-simbol dan
sebagainya. Decoding adalah tindakan untuk menginterprestasikan dan memahami pesan-pesan yang
diterima.
Universitas Sumatera Utara