Komunikasi Kelompok Kecil URAIAN TEORITIS

Dan dengan adanya kesediaan membuka diri maka lebih besar kemungkinannya bahwa kesukaan terhadap orang lain akan terjadi, walaupun belum tentu setiap keterbukaan diri pasti menghasilkan dampak positif. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mampu mengungkapkan diri secara tepat terbukti lebih mampu menyesuaikan diri adaptif, lebih percaya diri, lebih kompeten, ekstrovert, dapat diandalkan, lebih mampu bersikap positif dan percaya pada orang lain, lebih obyektif dan terbuka Johnson dalam www.e-psikologi.com.

II.3 Komunikasi Kelompok Kecil

Komunikasi kelompok berarti komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang Effendy, 2003:75. Ada tiga macam pengaruh kelompok yaitu : 1. Konformitas : yaitu perubahan prilaku atau kepercayaan menuju norma kolompok sebagai akibat dari tekanan kelompok. Bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama. 2. Fasilitas social : peningkatan prestasi individu karena disaksikan kelompok. 3. Polarisasi : yang terjadi dalam komunikasi kelompok adalah bahwa sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tersebut, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Begitupun sebaliknya. Universitas Sumatera Utara Kelompok mempunyai tujuan dan organisasi meskipun tidak selalu formal dan melibatkan interaksi di antara-antara anggota- anggotanya. Jadi ada dua tanda kelompok secara psikologis, yaitu : 1. Anggota-anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok yang tidak dimiliki orang yang bukan anggota. 2. Nasib anggota-anggota saling bergantung, sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain. Dari perspektif psikologis dan juga sosiologis, kelompok dapat diklasifikasikan dalam : a. Kelompok Primer dan Sekunder b. In-group dan Out-group c. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan. d. Kelompok Deskriptif dan kelompok Preskriptif.

A. Kelompok Primer dan Sekunder

Kelompok primer ditandai adanya hubungan emosional, personal, dan akrab, menyentuh hati seperti hubungan dengan keluarga, teman sepermainan, tetangga sebelah rumah dipedesaan. Sedangkan kelompok sekunder adalah kebalikan dari kelompok primer, yaitu tidak adanya hubungan emosional, tidak akrab. Universitas Sumatera Utara

B. In-group dan Out-group

In-group adalah kelompok kita, dan Out-group adalah kelompok mereka. In-group dapat berupa kelompok primer maupun sekunder. Kelompok primer seperti keluarga kita, kelompok sekunder seperti fakultas kita. Perasaan In-group diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas, kesenangan dan kerja sama.

C. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan

Kelompok rujukan diartikan sebagai kelompok yang digunakan sebagai alat ukurstandart untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap Riswandi,2009:122. Jika menggunakan kelompok ini sebagai teladan bagaimana seharusnya bersikap, maka kelompok tersebut menjadi kelompok rujukan positif, begitupun sebaliknya.

D. Kelompok Diskriptif dan Kelompok Preskriptif

John F. Cragen dan David W. Wright membagi kelompok pada dua katagori yaitu katagori deskriptif dan katagori preskriptif. Katagori deskriptif menunjukan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Katagori preskriptif mengklasifikasikan kelompok menurut langkah-langkah rasional yang harus di lewati oleh anggota kelompok untuk mencapai tujuan. Riswandi, 2009: 122. Komunikasi kelompok kecil memiliki beberapa kerakterisitik, yaitu mempermudah personality kelompok, pertemuan ramah tamah, kekompokkan, komitmen terhadap tugas, adanya norma kelompok Universitas Sumatera Utara yang saling bergantung satu sama lain. Proses komunikasi yang terjadi pada kelompok kecil berlangsung secara dialogis. Para anggota kelompok kecil harus dapat berkomunikasi secara bebas dan terbuka dengan semua anggota lain dalam kelompok. Kelompok kecil memiiliki beberapa tipe: 1. Kelompok social : kelompok ini bertujuan menciptakan atau menyediakan kebutuhan rasa aman dan solidaritas diantara para anggotanya. 2. Kelompok kerja : kelompok ini berfungsi untuk menyelesaikan sebagian tugas penting. 3. Kelompok terencana : beberapa kelompok dibentuk secara spontan, seperti kelompok persahabata. Tetapi ada juga beberapa kelompok yang terbentuk secara terencana karena ada tujuan yang spesifik. Komunikasi kelompok kecil memiliki peran yang hampir sama dengan komunikasi antar pribadi, yakni : a. membina hubungan yang lebih dekat diantara anggotanya. b. Mendapatkan pengetahuan diri c. Memecahkan masalah d. Mengembangkan ide e. Mengembangkan pribadi f. Meningkatkan pendidikan atau pengetahuan Universitas Sumatera Utara g. Menjaga anggotanya agar tetap berada dalam jalur yang telah disepakati h. Saling persuasi Orang-orang terlibat dalam kelompok karena setiap orang memiliki harapan dan cita-cita yang berbeda namun mau digabung dalam satu kelompok. Beberapa orang mungkin bergabung dengan kelompok karena termotivasi atau peduli pada tugas penting, ada juga yang termotivasi oleh daya tarik pribadi pada anggota kelompok tersebut.

II.4 Teknologi Informasi

Dokumen yang terkait

Konsep Diri Pengguna NAPZA di Pusat Rehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre

1 74 146

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Dan Konsep Diri Mahasiswa ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Jika Aku Menjadi” Di TransTV Terhadap Konsep Diri Mahasiswa FISIP USU)

3 48 111

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Komunikasi Kelompok Kecil Geng “Bushido Population” Dengan Pembentukan Konsep Diri Anggotanya ( Studi Kasus )

2 58 107

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Hubungan Konsep Diri terhadap Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri pada Masa Pubertas di SLTP Kemala Bhayangkari 1 Medan

12 128 56

PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari).

0 4 15

PEMBENTUKAN KONSEP DIRI MAHASISWA LUAR JAWA (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Luar Jawa (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pembentukan Konsep Diri Mahasiswa Angkatan 2014 yang Beras

0 3 11

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PEMBENTUKAN KEMBALI KONSEP DIRI (Studi Kualitatif Pola Komunikasi Pendamping Yayasan Sahabat Kapas dan Klien Anak di Lapas Klas IIB Klaten dalam Pembentukan Kembali Konsep Diri) - UNS Institutional Repository

1 0 14