Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan planning, dan pengendalian control jangka pendek yang efektif dalam organisasi Anthony Govindarajan 2005. Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan mampu bersaing dalam persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran juga dapat menjadi alat motivasi kinerja karyawan dan juga sebagai alat yang dapat digunakan atasan untuk menyelaraskan, mengkoordinasikan dan memotivasi bawahan. Untuk mencapai tujuan perusahaan dengan baik diperlukan suatu rencana kerja yang terarah secara komprehensif, sehingga mempermudah bagi manajemen untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan. Rencana kerja tersebut disusun berdasarkan target yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan, periodenya bisa dalam jangka waktu kurang atau lebih satu tahun. Rencana kerja pada umumnya disusun dengan format tertentu yang biasanya disebut anggaran. Menurut Hansen dan Mowen 2004:354.”Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter maupun non moneter yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam suatu operasi”. Oleh karena pentingnya anggaran dalam suatu perusahaan, dibutuhkan penyusunan anggaran yang baik. Untuk itu dibutuhkan partisipasi dalam penyusunan anggaran oleh Universitas Sumatera Utara berbagai pihak dalam perusahaan. Baik dari manajemen tingkat atas top level management maupun manajemen tingkat bawah low level management. Keikutsertaan manajer sangat penting dalam upaya memotivasi bawahan untuk turut serta mencapai tujuan perusahaan. Partisipasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama yang lain serta bekerjasama dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan menyusun anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja para menejer akan meningkat. Menurut Anthony dan Govindarajan 2005:86 “terdapat tiga pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran, yaitu Top – Down pendekatan dari atas ke bawah, Down – Top penekatan dari bawah ke atas dan pendekatan lain yang merupakan gabungan dari kedua pendekatan tersebut, yaitu pendekatan partisipasi”. Inti dari partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah diperlukan kerjasama antara seluruh tingkat organisasi. Manajer puncak biasanya kurang mengetahui bagian sehari-hari, sehingga harus mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari bawahannya. ”setiap tingkatan tanggungjawab dalam suatu organisasi harus memberi masukan terbaik sesuai dengan bidangnya dalam suatu sistem kerjasama penyusunan anggaran” Garrison dan Noreen, 2000:409. Hal yang sangat penting untuk dimiliki dan dipahami manajer puncak yaitu kemampuan untuk menganalisis dan menentukan secara cermat tentang ketepatan anggaran yang telah disampaikan oleh manajer dari semua level dalam perusahaan; sebab apabila rencana dan target kerja tersebut terlalu tinggi maka akan menimbulkan tekanan mental bagi para manajer dan seluruh karyawan yang Universitas Sumatera Utara berada dibawahnya untuk mancapai anggaran dimaksud. Sudah tentu hal ini akan berakibat buruk pada hasil kinerja manajer tersebut beserta seluruh bawahannya. Jika anggaran yang telah dibuat atau disampaikan kepada manajer terlalu rendah, maka keadaan ini tidak efektif bagi kemajuan perusahaan., sebab anggaran tersebut tidak menantang dan terlalu mudah untuk dicapai. Keadaan semacam ini akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuannya karena masih banyaknya sumberdaya perusahaan yang belum berfungsi secara optimal. Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya. Partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran dapat mempengaruhi kinerja manajerial, karena dengan adanya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran, maka bawahan merasa terlibat dan harus bertanggungjawab pada pelaksanaan anggaran. Sehingga diharapkan bawahan dapat melaksanakan anggaran dengan lebih baik dan pada akhirnya bisa meningkatkan kinerja manajerialnya. Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hafiz 2007, Harefa 2008, dan Sinaga 2009 bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian yang Universitas Sumatera Utara berbeda dihasilkan oleh Deliana 2004, bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja, gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja. Peneliti melakukan penelitian pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan yang terletak dijalan Petani No. 1 Medan, Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang jasa, yang melayani keinginan dan kebutuhan para anggota baik simpan pinjam maupun layanan diluar simpan pinjam. Koperasi ini memiliki karyawan sebanyak 437 orang, yang terdiri dari pegawai lapangan sebayak 372 orang, dan pegawai adaministrasi sebanyak 65 orang. Alasan peneliti memilih penganggaran adalah karena tingkat partisipasi manajer bawahan cenderung meningkat pada sistem penganggaran yang baik yaitu melibatkan proses dan prosedur administratif secara menyeluruh sedangkan komitmen organisasi dipilih karena komitmen dapat mempengaruhi motivasi individu dalam melakukan sesuatu, dan hal ini dapat meningkatkan kinerja manajerial karena karyawan dan manajer bawah ikut terlibat secara langsung dan telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam melayani anggota koperasi maupun masyarakat yang melakukan pembayaran rekening air. Untuk itu, saat anggaran dibuat, partisipasi mereka tentu sangat diperlukan agar dapat menghasilkan anggaran yang tepat dan menimbulkan rasa tanggungjawab di setiap individu. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk menemukan bukti empiris tentang ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

1 52 98

Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pdam Tirtanadi Sumatera Utara

4 37 75

Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara

1 31 108

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Koperasi di Wilayah Tangerang Selatan

1 12 159

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 16

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran, dan senjangan anggaran terhadap kinerja manajerial (servey pada koperasi simpan pinjam di sukoharj

0 1 13

BAB I Pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran, dan senjangan anggaran terhadap kinerja manajerial (servey pada koperasi simpan pinjam di sukoharjo).

0 1 5

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial pada PT. "X" Bandung.

0 5 19

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13