86 Pada bentuk ruang unit hunian seperti ini denah menghasilkan efesiensi ruang
yang lebih tinggi. Pencahayaan dan penghawaan alami dapat langsung diterima oleh setiap ruangan. Hal ini dapat menghemat konsumsi energi. Sirkulasi juga menjadi lebih
baik dan tetap dapat menggunakan shaft bersama untuk tiap 2 unit hunian yang dapat menghemat biaya konstruksi. Namun bentuk massa bangunan juga sangat panjang.
4.8 Analisa Teknologi
1. Sistem bangunan Penerapan sistem bangunan akan disesuaikan terhadap pelayanan bagi penghuni
dalam rumah susun yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah sehingga diperlukan sistem sirkulasi yang singkat terutama untuk bangunan unit hunian.
Sehingga dapat diterapkan suatu sistem radial dimana public space terpusat pada inti, dan ruang kegiatan lain dihubungkan dengan suatu bentuk sirkulasi horizontal berupa
koridor. Sisitem ini akan menghasilkan bentuk bangunan tower yang cocok untuk
bangunan hunian dimana setiap lantai berupa lantai tipikal. Sedangkan untuk bangunan penunjang dalam bangunan rumah susun memerlukan luasan ruang yang berbeda
sehingga menghasilkan bentuk akhir tower on podium dimana bentuk tower berupa bangunan yang berisi unit-unit hunian dan podium berisi ruang-ruang kegitan
penunjang.
2. Sistem struktur Dalam penentuan jenis struktur, dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
∗ Keseimbangan dalam proporsi ∗ Kestabilan, agar tahan terhadap gaya yang ditimbulkan oleh gempa dan angin.
∗ Kekuatan, bagi struktur untuk memikul beban yang terjadi ∗ Fungsional dan ekonomis
∗ Estetika, struktur merupakan suatu pengungkapan bentuk arsitektur yang sesuai dan
logis. Sedangkan pemilihan jenis struktur ditetapkan dengan menggunakan struktur portal balok dan kolom beton bertulang.
87 3. Bahan
Bahan bangunan yang akan digunakan dipertimbangkan terhadap mutukualitas bahan, kemudahan pengerjaan, perawatan, dan daya tahan bahan yang tinggi. Bahan
yang digunakan tidak mencemari lingkungan sekitar.
4. Utilitas Utilitas bangunan terdiri dari :
∗ Penerangan ∗ Penghawaan
∗ Sumber dayalistrik ∗ Sanitasi
∗ Penanggulangan kebakaran ∗ Sistem pembuangan sampah
4.9 Analisa Elemen-Elemen Desain
Elemen-elemen desain yang berpengaruh terhadap kesan yang diinginkan adalah skala, bentuk, warna, dan tekstur. Adapun pengertian dari masing-masing elemen ini
adalah: 1. Skala
Dalam arsitektur menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu. Untuk menciptakan suasana perkantoran dan
perbelanjaan maka skala yang digunakan adalah berkisar antara skala perkotaan dan skala intim.
Skala intim dapat memberikan suasana akrab dan dekat dengan lingkungannya. Hal ini diterapkan pada sarana rekreasi . Sedangkan skala perkotaan membuat manusia
merasa memiliki atau kerasan pada lingkungan tersebut. Jika D = jarak, dan H = tinggi, maka:
∗ Skala intim : 1DH2
∗ Skala perkotaan : DH = 1-2
Menurut teori Camillo di dalam buku Unsur Perancangan dalam Arsitektur lansekap dijelaskan bahwa ukuran suatu plaza minimal sama dengan tinggi bangunan
utama dengan plaza, sedangkan maksimum sebaiknya dua kali tingginya.
88 Bila DH=1, maka interaksi bangunan terlalu kuat sehinga ruang luarnya akan
terasa sebagai plaza. Dan bila DH=2, maka perasaan terlingkup enclosed atau plaza tidak ada.
Sedangkan menurut Yoshinobu Ashihara juga di dalam buku yang sama menyebutkan bahwa perbandingan antara tinggi bangunan dan jarak antar bangunan
adalah sbb: DH=1, ruang terasa seimbang
DH1, ruang terlalu sempit sehingga terasa tertekan DH1, ruang terasa agak besar
DH4, pengaruh ruang sudah tidak terasa.
2. Warna ∗ Menurut A. R. G. Isaag dalam Approach to Architectural Design bahwa warna
dalam kaitannya dengan suatu desain adalah unutk menekankan atau memperjelas karakter suatu objek, memberikan aksen pada bentuk dan bahannya.
∗ Menurut buku Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap dijelaskan bahwa warna adalah salah satu elemen yang dapat mengekspresikan suatu objek disamping
bahan, bentuk, tekstur, dan garis. Dan warna dapat menimbulkan kesan yang diinginkan oleh si pencipta dan mempunyai efek psikologis.
3. Tekstur Di dalam buku Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap dijelaskan
bahwa: ∗ Tekstur adalah titik-titik kasar atau halus yang tidak teratur pada suatu permukaan.
Titik- titik ini dapat berbeda dalam ukuran, warna, bentuk, atau sifat dan karakternya.
∗ Fungsi tekstur dapat memberikan kesan pada persepsi manusia melalui penglihatan visual dapat menghilangkan kesan monoton.
4. Bentuk ∗ Bentuk yang teratur yaitu bentuk geometris, kotak, kubus, kerucut, piramida, dsb.
∗ Bentuk yang lengkung umumnya bentuk-bentuk alam.
89 ∗ Bentuk yang tidak teratur yaitu bentuk kubus atau persegi, baik dua dimensi atau tiga
dimensi memberikan kesan statis,stabil, formal, mengarah kepada sifat monoton dan massif solid.
∗ Bentuk bulat atau bola, memberikan kesan tuntas, labil bergerak. ∗ Bentuk segitiga yang meruncing : kesan aktif, energik, tajam, serta mengarah.
4.10 Analisa Orientasi Terhadap Bangunan