Gambaran Umum Kota Medan Perkembangan Kepariwisataan Kota Medan

33 BAB III GAMBARAN TENTANG KOTA MEDAN DAN PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN KOTA MEDAN

3.1 Gambaran Umum Kota Medan

Kota Medan, seperti kita ketahui dengan objek wisata, hampir di setiap sudut kota terdapat objek wisata baik dalam bentuk situs-situs budaya maupun panorama gedung tua yg yang indah. Penduduk KotaMedan yang berpenduduk ± 2 juta jiwa. Masyarakat di Kota Medan terdiri dari atas 5 lima kelompok etnis utama yaitu : 1. Suku Melayu. 2. Suku Karo, Simalungun, Dairi, Batak Toba. 3. Suku Pesisir Tapanuli Tengah. 4. Suku Mandailing Angkola Tapanuli Selatan. 5. Suku Nias. Etnis asli Indonesia dari daerah lain yang menetap di kota Medan antara lain : Aceh, Padang, Sunda, Jawa, Banjar, Bugis, India, Cina dan lain-lain yang hidup berbaur dengan masyarakat asli kota Medan. Kelompok masyarakat di kota Medan menganut berbagai agama, antara lain: 1. Agama Islam sekitar 63 2. Agama Kristen sekitar 33 3. Agama Budha sekitar 4 34 4. Agama Hindu sekitar 1 Sistem kemasyarakatan di kota Medan menarik garis keturunan ayah patrinial pada ujung nama diberikan Me-Her-Ga yang disingkat dengan marga yang artinya berharga, karena itu merupakan ciri khas di kota Medan untuk membedakan etnis memberi marga, dengan demikian kita dapat membedakan yang menunjukkan kedaerahan apakah ia orang Karo, Batak, Mandailing, dan hanya suku Melayu yang tidak bermarga.

3.2 Perkembangan Kepariwisataan Kota Medan

Kota Medan pada umumnya merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata di Indonesia yang memiliki potensi kepariwisataan untuk dikembangkan. Pola dasar pembanguan di Kota Medan menempatkan pariwisata sebagai prioritas kedua setelah pegawai. Nilai-nilai potensi pariwisata di Kota Medan terbentuk karena Kota Medan memiliki keindahan alam, peninggalan bersejarah, penduduk yang heterogen, letak yang strategis, aneka ragam adat dan istiadat dan kebudayaan, sarana dan prasarana yang cukup memadai. Dari kira-kira 20 jenis potensi wisata yang dimiliki oleh Kota Medan, kegiatan pariwisata juga terus dilakukan dalam upaya memelihara dan melestarikan kegiatan yang bersifat menjunjung tinggi filosofi bangsa yang tercermin dalam adat dan tradisi, alam, dan nilai-nilai peninggalan bersejarah di daerah ini. 35 Dari segi pariwisatanya merupakan pintu gerbang utama masuknya wisatawan mancanegara karena memiliki pelabuhan laut Belawan dan bandara internasional Polonia yang merupakan salah satu prasarana yang sangat menunjang arus kedatangan wisatawan ke Kota Medan. Kota medan terletak pada ketinggian 2,5 meter bagian utara sampai 37,5 meter bagian selatan di atas permukaan laut. Daerah yang terbangun rata-rata berada pada ketinggian 20 meter. Sungai yang mengalir melalui kota Medan adalah sungai Deli, sungai Babura, sungai Belawan, sungai Kera, sungai Putih dan sungai Sikambing. Jarak daerah bagian dari utara sampai pantai ±3 km, terdiri dari daerah rawa yang mempunyai kedalaman 0,5 meter sampai 2,5 meter ketika pasang dan surut. Tempat ini kurang sesuai untuk pembangunan gedung-gedung karena diperlukan biaya yang sangat besar untuk penimbunannya, tetapi dapat digunakan sebagai tempat rekreasi, perikanan darat, pelestarian alam dan lain-lain. Curah hujan rata-rata antara 1.653,2 mm–2.097,3 mm per tahunnya. Banyaknya hari hujan antara 137 hari -223 hari per tahunnya. Lamanya penyinaran matahari perbulan antara 43,1 jam-304,7 jam per bulannya. Kecepatan angin rata-rata pada 2 meter selama 24 jam antara 0,43 mdet sampai 0,73 mdet setiap bulannya. Suhu maksimum antara 31,6°C dan suhu minimum antara 23,5°C sampai 22,4°C 1 . 1 Sumber data : Badan Pertanahan Nasional dan Badan Meteorologi dan Geofisika Medan 36 Iklim di kota Medan baik itu mengenai suhu, kelembaban dan curah hujan tidak mengganggu terhadap usaha-usaha pengembangan dan kegiatan sehari-hari di dalam kota Medan tersebut.

3.3 Usaha Pengembangan Pariwisata Di Kota Medan