Metode Penelitian Sistematika Penulisan Citra Tempat Tujuan Wisata

16

1.4 Tujuan Penelitian

Dari alasan pemilihan judul dan perumusan masalah tersebut diatas maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : tingkat promosi kepariwisataan di Kota Medan pada saat sekarang ini. Hal-hal apa saja yang telah dilaksankan dan kendala apa saja yang dihadapi dalam mempromosikan sektor pariwisata di Kota Medan, serta untuk mengetahui kegiatan-kegiatan pokok dari Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan.

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Menambah kajian tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah kepariwisataan dan kendala yang dihadapi industri ini. 2. Menambah wawasan keilmuan bagi penulis. 3. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan akademis bagi penulis.

1.6 Metode Penelitian

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk proses pengumpulan fakta, bagi penerapan konsep ilmiah untuk mencapai kebenaran. Untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang dimaksud, penulis menggunakan 2 cara, yaitu : 17 1. Library Research Riset Pustaka Library research merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan, yakni berdasarkan buku-buku yang berhubungan dengan judul yang dipilih. 2. Field Research Riset Lapangan Field research merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian langsung ke lapangan. Melakukan wawancara langsung dengan pihak yang mengetahui tentang masalah yang diperlukan.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan isi kertas karya ini, maka penulis membaginya ke dalam V BAB yaitu sebagai berikut : BAB I Pendahuluan yang terdiri dari alasan pemilihan judul, perumusan masalah, pembatasan masalah,tujuan penelitian,kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Uraian teoritis yang terdiri dari pengertian kepariwisataan, bentuk-bentuk kepariwisataan, sarana dan prasarana kepariwisataan,dampak positif dan negatif kepariwisataan. BAB III Gambaran tentang Kota Medan,perkembangan Kepariwisataan,usaha pengembangan pariwisata di Kota Medan,klasifikasi objek dan daya tarik wisata, serta tugas-tugas pokok dan struktur organisasi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan. 18 BAB IV Usaha Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan dalam mempromosikan sektor pariwisata di kota Medan,meliputi : Perkembangan arus kunjungan wisatawan mancanegara ke kota Medan, kegiatan promosi yang dilakukan, hal-hal yang telah dicapai dalam melakukan promosi, kendala yang dihadapi, promosi yang telah dilaksanakan, program kerja tahunan , dan data kunjungan wisatawan domestic maupun mancanegara. BAB V Penutup yang teridri dari kesimpulan dan saran. 19 BAB II URAIAN TEORITIS PARIWISATA

2.1 Pengertian dan Bentuk Pariwisata

2.1.1 Pengertian Pariwisata

Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis menjelang bagian akhir abad ke-17. Pada tahun 1672, de St. Mauruce, seseorang bangsawan Perancis menerbitkan sebuah buku petunjuk The True Guide For Foreigners Traveling In France, To Appreciate it’s Beauties, Learn The Language and Take Exercise. Jadi, buku petunjuk perjalanan untuk orang asing untuk menikmati keindahan, dan mempelajari serta mempraktekkan bahasa Perancis. Di dalamnya diceritakan tentang keadaan di sepanjang jalan menuju kota Paris dan kota-kota lain yang dilalui. Ada dua macam perjalanan : Le Grand Tour perjalanan besar dan Le Petit Tour perjalanan kecil . Petit Tour hanya meliputi Paris dan bagian barat daya Perancis, sedang Grand Tour, di samping itu juga meliputi daerah-daerah Perancis yang lain. Profesor Hunziger dan Krapf dari Swiss dalam buku Grundriss der Allgemeinen Fremdenverkehrslehre mendefinisikan pariwisata sebagai : “Keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing di sesuatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal di situ untuk 20 melakukan suatu pekerjaan yang penting a major…activity yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara”. Pengunjung meliputi dua kategori, yaitu : wisatawan dan ekskursionis. Wisatawan ialah pengunjung yang setidak-tidaknya tinggal 24 jam di negara yang dikunjunginya, dan yang datang berdasarkan motivasi : a. Mengisi waktu senggang untuk bersenang-senang, berlibur, untuk kesehatan, studi, keperluan agama, dan olahraga . b. Bisnis, keluarga, perutusan, dan pertemuan-pertemuan. Sedang yang disebut ekskursionis ialah pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya. Secara ekonomis pariwisata ialah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas. Pendit , 1994 :34 Menurut UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

2.1.2 Bentuk Pariwisata

Bentuk-bentuk pariwisata yang umum dewasa ini dapat dikelompokkan antara lain : 21 1. Wisata Budaya Adalah jenis wisata paling popular bagi tanah air kita. Ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan atau adat istiadat mereka. 2. Wisata Olahraga Wisata olahraga adalah wisatawan-wisatwan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara, misalnya Piala Eropa, Asian Games, Olimpiade, Pekan Olahraga Nasional dan lain-lain. 3. Wisata Kesehatan Adalah perjalanan seseorang dengan tujuan untuk menukar keadaan dan kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan, misalnya mata air panas atau iklim udara yang sehat. 4. Wisata Komersil Wisata ini termasuk kedalam perjalanan untuk mengunjungi pameran- pameran dan pekan raya yang bersifat komersil, misalnya mengunjungi Pameran Dagang, Pameran Industri, Pekan Raya, dan Hasil Kerajinan. 5. Wisata Politik Adalah perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau aktif dalam peristiwa kegiatan politik, misalnya kunjungan kenegaraan, dan lain-lain. 22 6. Wisata Industri Adalah perjalanan yang dilakukan rombongan pelajar atau mahasiswa untuk berkunjung ke suatu industri besar guna mempelajari dan meneliti industri tersebut. 7. Wisata Konvensi Adalah seseorang yang melakukan perjalan ke suatu daerah atau negara bertujuan mengikuti konvensi atau konferensi. Wisata konvensi ini berkaitan dengan wisata politik. Disamping disediakannya tempat-tempat untuk konferensi. Biasanya juga ada Post Conference Tour, yakni acara berdarma wisata sesuai konferensi mengunjungi objek serta atraksi wisata. 8. Wisata Maritim dan Bahari Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, seperti berselancar, menyelam, berenang, berlayar dan sebagainya. 9. Wisata Cagar Alam Jenis wisata ini adalah kegiatan berkunjung ke daerah cagar alam. Disamping untuk mengunjungi binatang dan tumbuhan yang langka juga bertujuan untuk menghirup udara segar dan menikmati keindahan alam. 10. Wisata Pilgrim Wisata ini dikaitkan dengan agama, kepercayaan atau adat istiadat dalam masyarakar. Wisata ini banyak dilakukan baik oleh perseorangan maupun rombongan, berkunjung ke tempat-tempat suci, makam-makam orang suci atau orang-orang yang terkenal dan pemimpin yang diagungkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan restu, berkah, kebahagiaan dan ketentraman. 23 11. Wisata Buru Wisata ini dilakukan di negara yang memiliki daerah hutan untuk berburu yang telah disetujui oleh Pemerintah. Wisata ini diatur dalam bentuk safari berburu ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah setempat. 12. Wisata Bulan Madu Wisata ini biasanya dilakukan oleh pasangan pengantin yang baru menikah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi menikmati perjalanan dan kunjungan mereka. Pendit, 1994 : 41-47

2.2 Prasarana dan Sarana Kepariwisataan

2.2.1 Prasarana Kepariwisataan

Yang dimaksud dengan prasarana ialah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan kebutuhan. Adapun hal-hal yang dapat dikatakan sebagai prasarana adalah : a. Prasarana umum yang meliputi : jaringan jalan raya yang dapat ditempuh melalui bus, jembatan, pelabuhan, airport, telekomunikasi dan lain-lain b. Dasar kebutuhan hidup yang dibutuhkan wisatawan seperti : pelayanan rumah sakit, apotik, tempat tinggal hotel, serta pelayanan dari institusi atau dinas pariwisata yang terkait. 24

2.2.2 Sarana Kepariwisataan

Yang dimaksud dengan sarana kepariwisataan adalah segala sesuatu yang disediakan oleh suatu perusahaan terhadap kebutuhan wisatawan dimana perusahaan tersebut bergantung kepada wisatawan. Adapun pembagian dari sarana adalah : a. Sarana Pokok Kepariwisataan Main Tourism Suprastructure - Travel Agent Biro Perjalanan - Casino dan Hiburan - Angkutan Wisata - Objek Wisata dan Atraksi Wisata b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan Supplementing Tourism Suprastructure - Fasilitas untuk rekreasi dan olahraga seperti golf, kolam renang, tennis. c. Sarana Penunjang Kepariwisataan Supporting Tourism Suprastructure - Night Club - Souvenir Shop dan lain-lain.

2.3 Dampak Positif dan Negatif Kepariwisataan

2.3.1 Dampak Positif Kepariwisataan

Bermacam-macam dampak kepariwisataan yang dirangkum menjadi lima butir, oleh John M.Bryden dirumuskan sebagai berikut : 1. Menyumbang kepada neraca pembayaran sebagai penghasil valuta keras. 2. Menyebarkan pembangunan ke daerah-daerah non industri. 3. Menciptakan kesempatan kerja. 25 4. Dampak pada pembangunan ekonomi pada umumnya melalui dampak pergandaan multipler effect . 5. Keuntungan sosial yang timbul karena perhatian rakyat pada umumnya terhadap masalah-masalah dunia bertambah luas dan karena adanya pemahaman baru tentang “orang asing dan selera asing”.

2.3.2 Dampak Negatif Kepariwisataan

Dalam setiap membuat perbuatan dan kegiatan akan selalu terjadi hal yang menguntungkan dan merugikan. Beberapa yang merugikan dengan dikembangkannya pariwisata yaitu : a. Pencemaran Lingkungan Alam dan Lingkungan Hidup Dalam menyediakan berbagai kebutuhan wisatawan seringkali terjadi tidak diperhatikannya kelestarian alam, seperti pembangunan hotel, restoran, tempat rekreasi dan sebagainya yang dibangun pada tempat yang seharusnya dilindungi. Kurangnnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan yang ada mengenai pencemaran alam, hal ini menunjukkan bahwa pariwisata belum mampu menunjukkan kepemilikan pariwisata yang cinta lingkungan. b. Timbulnya Pedagang Asongan Di berbagai tempat yang menjadi pusat kegiatan wisatawan akan timbul pedagang asongan. Tetapi seringkali cara yang dilakukan oleh pedagang 26 dalam menawarkan dagangannya dapat mengganggu kenyamanan wisatawan dan dengan adanya pedagang tersebut akan menyebabkan kemacetan di jalan. c. Meningkatnya Tindak Pidana Banyak pihak menganggap semua wisatawan yang berkunjung ke Indonesia merupakan orang-orang kaya di negaranya dan persepsi ini sering mengundang pihak-pihak untuk melakukan tindakan kriminal terhadap wisatawan. Disamping itu, tidak semua wisatawan juga memiliki kepribadian yang baik, dimana kegiatan kepariwisataan sering meningkatkan peredaran obat-obatan terlarang narkoba di suatu daerah, dimana hal ini telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah terhadap kerusakan mental generasi muda akibat narkoba. d. Memudarkan Nilai Budaya dan Nilai-Nilai Sosial Masyarakat Pola hidup masyarakat di daerah objek wisata sering berubah seiring kedatangan wisatawan mancanegara ke daerah tersebut, dimana hal ini sering memudarkan budaya dan nilai-nilai sosial pada metode masyarakat setempat. Hal ini hendaknya menjadi suatu hal yang digarisbawahi karena wisatawan yang datang ke suatu objek wisata tidak hanya ingin melihat keindahan alam, tetapi juga nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia.

2.4 Citra Tempat Tujuan Wisata

Menurut Reynolds 1965 , pembentukan citra adalah perkembangan gambaran dalam pikiran berdasarkan beberapa kesan yang dipilih dari berbagai 27 informasi. Dalam hal citra mengenai tempat tujuan, pembentukannya bertolak dari berbagai sumber, antara lain bahan tertulis untuk promosi brosur perjalanan, poster , pendapat orang lain keluargateman, agen perjalanan dan media Koran, majalah, televisi, buku, film . Selain itu, kunjungan ke tempat tujuan akan berpengaruh pada suatu citra dan akan mengakibatkan perubahan pada citra bersangkutan, karena ada informasi langsung dan pengalaman dari lapangan. Untuk sebagian besar produk dan jasa, sumber informasi sebagian besar bersifat untuk promosi. Peranan media dan perjalanan sekolah dalam pembentukan citra mengenai produk sangat terbatas. Akan tetapi, citra tempat tujuan tampaknya tercipta dari informasi yang lebih luas. Ini terjadi karena ada kaitan antara citra suatu negara bagi wisatawan dan citra nasional negara bersangkutan World Tourism Organization 1980 ; Kotler 1987 . Ini berarti bahwa informasi yang terkumpul dari sumber-sumber di luar dunia perdagangan mengenai berbagai factor sejarah, politk, ekonomi dan sosial digabungkan dengan citra tempat tujuan tersebut.

2.5 Promosi Pariwisata