30 b
1
b
2
b
3
b
4
= Koefisien regresi yang akan dicari X
1
= Skor variabel Understanding Customer Expectation X
2
= Skor variabel Building Service Partnership X
3
= Skor variabel Total Quality Management X
4
= Skor variabel Empowering Employees e = error
4.8.3. Koefisien Determinasi R
2
Sugiyono 2006 mengatakan koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat pada suatu persamaan regresi. Dengan kata lain koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel X X
1
, X
2
, X
3
dan X
4
yang merupakan variabel bebas menerangkan atau menjelaskan variabel Y yang
merupakan variabel tidak bebas. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y.
4.8.4. Uji Hipotesis Simultan Uji F
Uji ini disebut juga sebagai uji signifikansi simultan. Sugiyono 2006 mengatakan uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang digunakan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama
terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian hipotesis secara simultan :
H
o
diterima dan Ha ditolak artinya
Understanding Customer
Expectation, Building
Service Partnership, Total Quality Management dan Empowering Employees secara
simultan tidak berpengaruh terhadap keputusan menginap.
Universitas Sumatera Utara
31 H
o
ditolak dan Ha diterima artinya
Understanding Customer
Expectation, Building
Service Partnership, Total Quality Management dan Empowering Employeessecara
simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap. Kriteria Pengambilan Keputusan:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
4.8.5. Uji Hipotesis Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji t
merupakan metode pengujian hipotesis secara parsial terhadap koefisien regresi yaitu dengan membandingkan nilai statistik masing- masing koefisien regresi
dengan nilai t tabel sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Bentuk pengujian hipotesis secara parsial :
H
o
diterima dan Ha ditolak artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen. H
o
ditolak dan Ha diterima artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel
dependen. Kriteria Pengambilan Keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
32
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah dan Perkembangan Garuda Plaza Hotel Medan
Pada saat ini ada beberapa kota di Sumatera Utara yang mengalami peningkatan dalam bidang pariwisata, khususnya kota Medan. Untuk
mengantisipasi hal tersebut maka para pengusaha bekerja sama dengan Pemerintah membangun berbagai sarana penginapan seperti hotel. Salah satu
hotel yang terkenal di kota Medan adalah Garuda Plaza Hotel Medan. Garuda Plaza Hotel Medan terletak di Jalan Sisingamangaraja No.18
Medan. Sesuai dengan surat keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.94HK.103MPPT-87 dan keputusan Direktorat Jenderal
Pariwisata No. 14V88, Garuda Plaza Hotel Medan termasuk ke dalam klasifikasi hotel berbintang tiga.
Pada awalnya Garuda Plaza Hotel Medan adalah sebuah losmen yang didirikan oleh Bapak Muhammad Arbie selaku Direksi Firma Maju pada tahun
1958 dengan nama „Losmen Garuda‟. Pada saat itu keadaan manajemen Losmen Garuda masih belum teratur sehingga perkembangannya tersendat-sendat. Namun
karena kegigihan dan usaha yang terus menerus, pada tahun 1976 losmen ini berkembang dengan memiliki 58 kamar dalam satu gedung yang berlantai tiga
dan terus dikembangkan sehingga pada tahun 1982 total kamar sebanyak 153 kamar.
Sejalan dengan peningkatan tersebut maka kedudukannya yang semula sebagai losmen berubah menjadi hotel yang bernama Hotel Garuda City pada
tahun 1982. Dengan adanya perubahan tersebut maka mulailah berdatangan para
Universitas Sumatera Utara