Jalan Sekunder, merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan Rangkuman Kajian Literatur

2.6.2 Sistem jaringan jalan Jalan sebagai salah satu akses mencapai suatu wilayah tertentu mempunyai peran yang penting dalam memberikan ‘pelayanan’ bagi pengguna jalan yang melintasinya. Oleh sebab itu untuk menghindari ‘keruwetan’ penggunaan jaringan jalan, maka perlu pengklasifikasian jaringan jalan yang disesuaikan dengan fungsi ruas jalan tersebut. Sistem jaringan jalan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder, yaitu: a. Jalan Primer, merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.

b. Jalan Sekunder, merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan

pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan. Sedangkan menurut fungsinya Menurut UU No. 382004 Pasal 8, jalan umum dapat dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. Jalan arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan umum dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. Universitas Sumatera Utara Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan Lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata rata rendah.

2.7 Rangkuman Kajian Literatur

Dari kajian literatur diatas yang telah diuraikan diatas, dapat diambil kesimpulan dalam melakukan penelitian pengaruh waktu tunggu di terminal terhadap kinerja pelayanan angkutan umum di kota Medan studi kasus KPUM trayek 25, dapat ditabulasikan pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Kajian Literatur No TeoriPendapat Pengelompokan Unsur-unsur TeoriPendapat Indikator Parameter Unsur yang diperhatikan 1. Potensi pergerakan sistem transportasi terdiri dari sistem kegiatan ,sistem jaringan prasarana transportasi, sistem pergerakan lalu lintas, dimana masing-masing saling trerkait dan saling mempengaruhi. Setiap guna lahan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang dapat membangkitkan atau menrik pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan guna Ekonomi dan kependudukan Jumlah penduduk Penyebaran penduduk Distribusi umur Pendapatan Sebagai indikator dan parameter untuk melihat variabel sistem jaringan jalan Universitas Sumatera Utara No TeoriPendapat Besarnya pergerakan sangat berkaitan erat dengan jenis dan intensitas kegiatanyang dilakukan Tamin, 2000 Pengelompokan Unsur-unsur Teoripendapat melakukan pergerakan seseorang membutuhkan angkutan umum Indikator Parameter Unsur yang diperhatikan Seseorang memerlukan angkutan umum untuk melakukan pergerakan guna memenuhi berbagai kebutuhan Warpani,1979. Permintaan angkutan umum pada umumnya dipengaruhi oleh karakteristik kependudukan dan tata guna lahan pada wilayah tersebut Levinson, 1982 Manusia sebagai pelaku perjalanan memiliki masing- masing dalam melakukan perjalanannya, dan hal ini berpengaruh pada pelayanan rute angkutan kota sebagai angkutan umum Setijowarno dan Frazilla,2001 2. Ditinjau dari sisi penyediaan supply Agar dapat memberikan aksesyang baik Jaringan jalan Sebagai indikator dan parameter Tabel 2.2 lanjutan Universitas Sumatera Utara No TeoriPendapat keberadaan jaringan jalan yang terdapat dalam suatu kota sangat menentukan pola jaringan pelayanan angkutan umum. Karakteristik jaringan jalam meliputi jenis jaringan, klassifikasi, kapasitas, serta kualitas jalan Morlok,1978 Keterkaitankarakte ristik jaringan jalan dengan angkutan umum adala pola rute pelayanan. Penentuan rute pada suatu wilayah kota harus mempertimbangkan jaringan jalan tersedia agar dapat memberikan akses yang baik terhadap pembangkit lalu lintas, penetu dimensi angkutan yang beroperasi pada sebuah rute harus sesuai dengan klasifikasi jalan yang tersedia, sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam operasi Setijowarno dan Frazilla, 2001 Pengelompokan Unsur-unsur Teoripendapat terhadap pembangkitan pergerakan maka rute pelayanan angkutan umum pada suatu wilayah kota harus mempertimbang kan karakteristik jaringan jalan yaitu jenis jaringan jalan, klasifikasi, dan kualitas jalan Indikator Parameter Klasifkasi jalan Kualitas jalan Unsur yang diperhatikan untuk melihat variabel sistem jaringan jalan Tabel 2.2 lanjutan Universitas Sumatera Utara No 3. 4. TeoriPendapat Angkutan umum kota beroperasi menurut trayek yang sudah ditentukan yang seluruhnya berada dalam satu wilayah, dipengaruhi data perjalan, dilayani penduduk dan penyebarannya, serta kondisi fisik daerah Rute yang baik adalah rute yang mampu menyediakan Pelayanan semaksimal mungkin pada daerah pelayanannya kepada penumpang Pengelompokan Unsur-unsur Teoripendapat Agar dapat memberikan pelayananyang baik terhadap pengguna jasa angkutan umum pada suatu wilayah kota Indikator Karakteristik dan pola aktivitas angkutan umum Pelayanan rute yang baik Parameter Trayek Pelayanan rute Coverage Area dengan lebar 0,8 km dan melayani 100 dari populasi Unsur yang diperhatikan Sebagai indikator dan parameter untuk melihat variabel sistem jaringan angkutan umum Sebagai indikator dan parameter untuk melihat variabel sistem jaringan jalan dengan menggunakan sumber daya yang ada LPKM-ITB- 1997 5. Karakteristik dari sistem angkutan umum digunakan untuk menunjukkan kinerja sistem angkutan umum berupa waktu tunggu, headway, load faktor , waktu perjalanan,frekuensi Agar dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap pengguna jasa angkutan umum pada suatu wilayah kota Karakteristik angkutan umum Load faktor, frekuensi, waktu tunggu,wak tu perjalanan, waktu antara, Sebagai indikator dan parameter untuk melihat variabel sistem jaringan jalan Tabel 2.2 lanjutan Sumber: Hasil Rangkuman Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI

3.1 Objek Penelitian