Jangkauan Pelayanan Rute Angkutan Umum Analisis Perpindahan Angkutan Umum

Sumber: Dishub kota Medan

5.5 Jangkauan Pelayanan Rute Angkutan Umum

Jangkauan pelayanan rute angkutan umum Coverage Area adalah daerah dimana orang masih cukup nyaman untuk berjalan pada rute bersangkutan, selanjutnya menggunakan jasa angkutan umum yang ada untuk mobilitasnya. Besarnya daerah pelayanan masing – masing rute trayek angkutan umum adalah koridor di kiri kanan rute dengan lebar 800 meter. Berdasarkan data survey yang diperoleh, maka dapat dihitung luas daerah pelayanan dari masing – masing rute angkutan umum berdasarkan panjang rute, sebagai berikut: Contoh Perhitungan: Rute Trayek Terminal Amplas – Johor Panjang rute = 12,1 Km Area Coverage = 0,8 x 12,1 = 9,68 Km² No Nama Perusahan 39 T. P.Baris - PertiwiSMU XIBts Kota – PP Plafond 20 13 40 Kelambir LimaBts Kota - P. Mandala – PP 100 97 47 T. Pinang Baris - Letda SujonoBts Kota – PP 60 33 65 Kelambuir VBts Kota - T. Pinang Baris – PP 120 114 68 Kelambir VBts Kota - PetiwiSMU XI – PP 50 35 92 Pasar V Johor - Jln.Tb SihombingBts Kota – PP 40 - T O T A L 61 Trayek 4.346 2.821 Tabel 5.10 lanjutan Armada Realisasi Asal – Tujuan Trayek No Trayek Universitas Sumatera Utara Perhitungan Coverage Area untuk semua segmen pada rute trayek angkutan umum trayek 25 pada tabel 5.11. Tabel 5.11 Coverage Area Rute Angkutan Umum Trayek 25 No Segmen Panjang Ruas Km Area Coverage Km² 1 Terminal Amplas – Johor Karya Wisata 12,1 9,68 2 Johor – Terminal Pinang Baris 17,9 14,32 Besarnya Coverage Area Rute Angkutan Umum 24,0 Sumber: hasil Survey 2011 Dari tabel 5.11, dimana rute trayek yang mempunyai coverage area paling luas adalah segmen Johor – Terminal Pinang Baris dibandingkan dengan Terminal Amplas – Johor dikarenakan panjang ruas yang lebih panjang. Besar dan kecilnya coverage area tergantung dari panjang dan pendeknya rutesegmen angkutan umum, semakin banyak berbelok ke kawasan permukiman semakin panjang rutenya dan semakin luas coverage area dari rute trayek tersebut.

5.6 Analisis Perpindahan Angkutan Umum

Dalam pelayanan untuk mencapai tujuan, pengguna angkutan umum dalam kota lebih menyukai angkutan yang dapat mencapai langsung ketujuan tanpa perlu berganti angkutan umum lagi. Dengan mempertimbangkan pernyataan tersebut, maka penentuan tingkat pelayanan angkutan yang melayani pergerakan penduduk, didasarkan pada jumlah perpindahan angkutan yang dialami penduduk ketika melakukan perjalanan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data hasil survey, dilakukan analisis pelayanan angkutan umum berdasarkan perpindahan angkutan umum seperti pada tabel 5.12. Tabel 5.12 Perpindahan Angkutan Umum Segmen Tidak Melakukan Perpindahan responden Melakukan Perpindahan 1 kali responden Melakukan Perpindahan 2 kali responden Melakukan Perpindahan 3 kali responden 1 12 16,4 10 13,1 3 14,2 1 11,1 2 8 10,9 13 17,1 4 19,0 3 33,3 3 11 15,0 10 13,1 6 28,5 4 17 23,2 10 13,1 5 4 5,4 15 19,7 5 23,8 1 11,1 6 14 19,1 12 15,7 2 9,5 2 22,2 7 7 9,5 6 7,8 1 4,7 2 22,2 Jumlah 73 76 21 9 Sumber: Data survey 2011 Persentase perpindahan angkutan umum yang dialami responden ketika melakukan perjalanan dapat dilihat pada gambar 5.2. Gambar 5.2 Persentase Perpindahan Angkutan Umum Sumber: Hasil Survey 2011 Dari tabel 5.12 dan gambar 5.2, dapat dijelaskan secara keseluruhan responden yang menggunakan angkutan umum sebagian besar melakukan PERPINDAHAN ANGKUTAN UMUM Melakukan perpindahan 3 Kali 1.29 Melakukan perpindahan 2 Kali, 3 Melakukan perpindahan 1 Kali, 10.86 Tdk melakukan perpindahan 10.43 Universitas Sumatera Utara perpindahan angkutan umum 1 kali menuju tempat tujuan dengan persentase 10,86, sedangkan responden tidak melakukan perpindahan angkutan umum sebesar 10,43, dan 3 menyatakan pengguna angkutan umum melakukan 2 kali perpindahan dan 1,29 menyatakan melakukan perpindahan 3 kali untuk sampai ketempat tujuan. Perpindahan angkutan umum tersebut dilakukan karena tempat tinggal mereka berada jauh dari lintasan angkutan umum dan lokasi aktivitas tidak berada pada satu rute angkutan umum sehingga mereka harus melakukan perpindahan angkutan umum dan berganti angkutan umum yang berdampak pada biaya transporatsi yang dikeluarkan oleh pengguna angkutan umum.

5.7 Cara Mencapai Lintasan Rute Dilewati Angkutan Umum