Kualitas Pelayanan Angkutan Umum Karakteristik Jaringan Jalan

2.5 Kualitas Pelayanan Angkutan Umum

Kualitas pelayanan dapat diukur berdasarkan parameter yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kementerian Perhubungan yang disebut standar pelayanan, maupun dari The World Bank-Urban Transport. 2.5.1 Kenyamanan Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan penumpang kemungkinan besar dipengaruhi oleh kekuatan pasar. Faktor muat benar mempengaruhi kenyamanan penumpang, dimana faktor muat yang tinggi tidak nyaman bagi penumpang. Kendaraan baru mempunyai berbagai keunggulan potensial bagi penumpang, dibandingkan dengan kendaraan tua. Bagi kendaraan baru ada kemungkinan yang lebih besar untuk: lebih nyaman, lebih dapat diandalkan, dan lebih dapat menjamin keselamatan. 2.5.2 Keterandalan reliability Walaupun usia rata-rata kendaraan merupakan suatu indikator dari keterandalan potensial kendaraan, tolok ukur yang lebih akurat tentang keterandalan adalah data frekuensi. Bila tiap hari frekuensi pada jam sibuk pagi pada suatu rute sama atau hampir sama, hal ini merupakan petunjuk adanya kuantitas pelayanan yang dapat diandalkan. Universitas Sumatera Utara 2.5.3 Keselamatan Sumber utama data keselamatan adalah data kecelakaan, sehingga kota dapat mengukur danatau mengkuantifikasi aspek kualitas pelayanan dari pengumpulan dan analisa data kecelakaan.

2.6 Karakteristik Jaringan Jalan

Dari supply, keberadaan jaringan jalan yang terdapat dalam suatu kota sangat menentukan pola jaringan pelayanan angkutan umum. Jalan mempunyai suatu sistem jaringan jalan yang mengikat dan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayananya dalam suatu hubungan hirarki Setijowarno dan Frazila, 2001. 2.6.1 Jenis jaringan jalan Beberapa jenis ideal jaringan jalan Morlok,1978;682 adalah jaringan jalan grid, radial, cincin-radial,spiral, heksagonal, dan delta seperti gambar 2.5. Jaringan jalan grid jaringan jalan radial cincin-radial Jaringan jalan spiral Jaringanj alan heksagonal jaringan jalan delta Gambar 2.5 Jaringan Jalan Sumber: Morlok,1978 Universitas Sumatera Utara 2.6.2 Sistem jaringan jalan Jalan sebagai salah satu akses mencapai suatu wilayah tertentu mempunyai peran yang penting dalam memberikan ‘pelayanan’ bagi pengguna jalan yang melintasinya. Oleh sebab itu untuk menghindari ‘keruwetan’ penggunaan jaringan jalan, maka perlu pengklasifikasian jaringan jalan yang disesuaikan dengan fungsi ruas jalan tersebut. Sistem jaringan jalan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder, yaitu: a. Jalan Primer, merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan.

b. Jalan Sekunder, merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan