Kondisi Umum Kota Medan

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

4.1 Kondisi Umum Kota Medan

4.1.1 Letak geografis dan administrasi wilayah Secara geografis kota Medan terletak diantara koordinat 03 o 30’ - 03 o 43’ Lintang Utara dan 98 o 35’ - 98 o Adapun letak geografis beberapa daerah di kota Medan dapat dilihat pada tabel 4.1. 44’ Bujur Timur, dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter diatas permukaan laut. Posisi geografis yang bagian utaranya berbatasan langsung dengan Selat Malaka menjadikan kota metropolitan di Pulau Sumatera ini berhadapan langsung alur perdagangan serta jalur dan simpul transportasi regional dan global. Tabel 4.1 Letak Geografis Nama Daerah Garis Lintang LU Garis Bujur BT Tinggi dari Permukaan Laut M Sampali 03 98 .37’.12” 25 .47’.36” Polonia 03 98 .32’ 27 .39’ Belawan 03 98 .48’ 3 .42’ Tanjung Morawa 03 98 .30’ 30 .46’ Sumber: Stasiun Klimatologi Kls. I, Sampali Medan, 2008 Secara administratif, wilayah Kota Medan hampir keseluruhan dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Deli Serdang. Berikut uraian batas-batas wilayah administrasi Kota Medan, yaitu: Universitas Sumatera Utara Sebelah Utara : Selat Malaka Sebelah Selatan : Kecamatan Deli Tua dan Pancur Batu, kab. Deli Serdang Sebelah Barat : Kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang Sebelah Timur : Kecamatan Percut, kabupaten Deli Serdang Luas wilayah administrasi kota Medan adalah seluas 26.510 Ha yang meliputi 21 dua puluh satu kecamatan. Bentuk wilayah administrasi kota Medan mengecil di bagian tengah sekitar kecamatan Medan Timur sehingga seakan kota Medan terbagi atas bagian utara dan bagian selatam yang dihubungkan oleh: jalan arteri primer Yos Sudarso, jalan tol Balmera, jalan kolektor Sekunder Marelan, dan jalur KA. Tabel 4.2 sebelumnya hingga tahun 1972 luas kota Medan hanya 51,32 km². Pada 1973 melalui PP No. 22 tahun 1973 wilayah kota Medan diperluas dengan mengintegrasikan sebagian wilayah kabupaten Deli Serdang. Dibandingkan dengan kotakabupaten lainnya. Tabel 4.2 Wilayah Administratif Kota Medan No Kecamatan Jumlah Kelurahan Luas km 2 Rasio 1 Medan Tuntungan 9 20.68 7.80 2 Medan Johor 6 14.58 4.83 3 Medan Amplas 7 11.19 5.50 4 Medan Denai 6 9.05 4.22 5 Medan Area 12 5.52 3.41 6 Medan Kota 12 5.27 3.01 7 Medan Maimun 6 2.98 1.99 8 Medan Polonia 5 9.01 2.08 9 Medan Baru 6 5.84 2.20 10 Medan Selayang 6 12.81 3.40 11 Medan Sunggal 6 15.44 1.12 Universitas Sumatera Utara No 12 Kecamatan Medan Helvetia Jumlah Kelurahan 7 LuasKm2 13.16 Rasio 5.82 13 Medan Petisah 7 6.82 4.96 14 Medan Barat 6 5.33 2.57 15 Medan Timur 11 7.76 2.01 16 Medan Perjuangan 9 4.09 2.93 17 Medan Tembung 7 7.99 1.54 18 Medan Deli 6 20.84 7.86 19 Medan Labuhan 6 36.67 13.83 20 Medan Marelan 5 23.82 8.99 21 Medan Belawan 6 26.25 9.90 Total 151 265.1 100 Sumber: Medan Dalam Angka 2008 Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara, tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar dan pada gambar 4.1 dapat dilihat wilayah kota Medan. Gambar 4.1 Pembagian Wilayah Administrasi Kota Medan Sumber: Medan Dalam Angka 2008 Tabel 4.2 lanjutan Medan Helvetia Medan Barat Medan Petisah Medan Tembung Medan Perjuangan Medan Timur Medan Marelan Medan Labuhan Medan Deli Medan Kota Medan Sunggal Medan Selayang Medan Johor Medan Polonia Medan Baru Medan Denai Medan Maimun Medan Area Medan Tuntungan Medan Belawan Medan Amplas Universitas Sumatera Utara 4.1.2 Kependudukan Pada tahun 2007 diproyeksikan penduduk kota Medan mencapai 2.083.156 jiwa. Dibanding hasil Sensus Penduduk 2000, terjadi pertambahan penduduk 2000- 2007 1,28 per tahun. Dengan luas wilayah mencapai 265,10 km 2 , kepadatan penduduk mencapai 7.858 jiwakm 2 . Sedangkan menurut kecamatan, secara umum jumlah penduduk di Kota Medan menunjukkan jumlah dan kepadatan yang relatif memiliki variasi yang rendah. Data tahun 2007 memperlihatkan kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan Medan Deli, yaitu mencapai 147.403 jiwa dan kecamatan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Medan Baru dengan jumlah penduduk 43.419 jiwa. Sementara itu, dari sisi kepadatan penduduk, kecamatan dengan penduduk terpadat di Kota Medan adalah Kecamatan Medan Perjuangan 25.381,2 jiwakm 2 dan penduduk terenggang adalah Kecamatan Medan Labuhan 2.863,8 jiwakm 2 Tabel 4.3 Kepadatan Penduduk 2004 - 2007 dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4 . No Kecamatan Jumlah Rumah Tangga Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan Jiwakm 2 2004 265,10 2.006.142 7.567 2005 265,10 2.036.185 7.681 2006 265,10 2.067.288 7.798 2007 265,10 2.083.156 7.858 1 Medan Tuntungan 20,68 68.817 3.327,7 2 Medan Johor 14,58 114.143 7.828,7 3 Medan Amplas 11,19 113.099 10.107,1 4 Medan Denai 9,05 137.443 15.187,1 5 Medan Area 5,52 107.300 19.438,4 6 Medan Kota 5,27 82.783 15.708,3 7 Medan Maimun 2,98 56.821 19.067,4 Universitas Sumatera Utara No Kecamatan Jumlah Rumah Tangga Jumlah Penduduk jiwa Kepadatan Jiwakm 2 8 Medan Polonia 9,01 52.472 5.823,8 9 Medan Baru 5,84 43.419 7.434,8 10 Medan Selayang 12,81 84.148 6.568,9 11 Medan Sunggal 15,44 108.688 7.039,4 12 Medan Helvetia 13,16 142.777 10.849,3 13 Medan Petisah 6,82 66.896 9.808,8 14 Medan Barat 5,33 77.680 14.574,1 15 Medan Timur 7,76 111.839 14.412,2 16 MedanPerjuangan 4,09 103.809 25.381,2 17 Medan Tembung 7,99 139.256 17.428,8 18 Medan Deli 20,84 147.403 7.073,1 19 Medan Labuhan 36,67 105.015 2.863,8 20 Medan Marelan 23,82 124.369 5.221,2 21 Medan Belawan 26,25 94.979 3.618,2 Jumlah 265,10 2.083.156 7.858 Sumber: Medan Dalam Angka 2008 Tabel 4.3 lanjutan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Penduduk dan Rumah Tangga 2007 No Kecamatan Jumlah Penduduk jiwa Rumah Tangga Rata-rata Anggota Rumah Tangga 1 Medan Tuntungan 68.817 16.575 4.2 2 Medan Johor 114.143 25.361 4.5 3 Medan Amplas 113.099 23.252 4.9 4 Medan Denai 137.443 30.419 4.5 5 Medan Area 107.300 24.997 4.3 6 Medan Kota 82.783 19.421 4.3 7 8 9 10 11 Medan Maimun Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal 56.821 52.472 43.419 84.148 108.688 11.485 11.274 11.777 19.475 25.222 4.9 4.7 3.7 4.3 4.3 12 Medan Helvetia 142.777 31.728 4.5 13 Medan Petisah 66.896 15.207 4.4 14 Medan Barat 77.680 21.027 3.7 15 Medan Timur 111.839 25.702 4.4 16 Medan Perjuangan 103.809 23.779 4.4 17 Medan Tembung 139.256 30.956 4.5 18 Medan Deli 147.403 33.292 4.4 19 Medan Labuhan 105.015 22.529 4.7 20 Medan Marelan 124.369 25.089 5.0 21 Medan Belawan 94.979 21.914 4.3 Jumlah 2.083.156 470.481 4.4 Sumber: Medan Dalam Angka 2008 Universitas Sumatera Utara Secara lebih rinci, kondisi demografi per kecamatan di kota Medan tahun 2004-2007 berdasarkan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk dapat dipetakan seperti gambar 4.2 dan 4.3. Gambar 4.2 Jumlah Penduduk Sumber: Dinas Perhubungan Kota Medan Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Kepadatan Penduduk Sumber: Dinas Perhubungan Kota Medan Universitas Sumatera Utara 4.1.3 Pola tata guna lahan Hampir seluruh wilayah kota Medan sudah menjadi wilayah terbangun yang sebagian besar lahan terbangun tersebut pada umumnya dimanfaatkan untuk permukiman. Penggunaan lahan diperuntukan untuk perumahan, perdagangan dan jasa, perkantoran dan fasilitas umum lainnya juga sudah mulai tersebar di seluruh wilayah kota Medan. Lahan belum terbangun terdiri dari lahan sawah, tegalan, kebun, hutan rawa, lahan kosongtidur dan taman kota masih tersisa dalam ukuran luas lahan yang masih besar tersebar di wilayah pinggiran kota. Secara keseluruhan, luas guna lahan tahun 1998, menurut data dari RTRW Propinsi Sumatera Utara tahun 2000, berupa luas permukiman 12.510 Ha, sawah 5.433 Ha, dan rawahutan rawa 428 Ha. Seperti di kota-kota besar, lokasi industri semakin berpindah ke pinggiran dan luar kota dengan semakin meningkatnya nilai lahan, kemacetan di tengah kota, biaya transportasi dan kebijakan pelarangan industri besar dan polutif berada di tengah kota menjadikan pergeseran bangkitan ke arah pinggiran kota. Daya tarik transportasi juga menarik perkembangan guna lahan permukiman di sekitar jalur dan simpul transportasi yang membentuk pola memutar. Jaringan jalan telah membentuk perkembangan permukiman yang misalnya dapat dilihat dengan respon perkembangan kawasan perumahan dan bahkan kawasan komersial di sekitar sepanjang jalan-jalan primer outer ringroad, misalnya Jl. Gagak Hitam, Jl. Ngumban Surbakti dan Jl. Veteran. Munculnya pusat-pusat kegiatan komersial retail dan skala Universitas Sumatera Utara pelayanan suburban di wilayah pinggiran kota juga menyebabkan semakin tersebarnya meningkatnya pergerakan ke seluruh wilayah kota. Perkembangan fisik yang tidak terkendali di sekitar jalan-jalan arteri primer perlu pengendalian perkembangan permukiman dan penataan jalan dan lalu lintasnya, untuk mempertahankan spesifikasi teknis pelayanan jalan primer tersebut karena meningkatnya pencampuran lalu lintas regional dengan lokal, akses ke badan jalan yang bertambah dan semakin pendek jaraknya, rumija dan bahkan badan jalan yang sudah berfungsi sebagai ruang usaha dan parkir.

4.2 Karakteristk Sistem Transportasi