63
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013:100.
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan mengenai ukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode
pengukuran sikap yang digunakan dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang akan berupa pertanyaan dan pernyataan Sugiyono,
2010:133. Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner ini dibuat dengan skala
Likert. Menurut Umar 2008:172 skala Likert yaitu skala berisi lima tingkatan jawaban yang merupakan skala jenis ordinal, dikatakan ordinal
jika antara yang satu dengan yang lain mempunyai tingkat nilai yang berbeda tetapi jaraknya dianggap tidak sama. Adapun konsep operasional
variabel penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Ukuran
Disiplin X
1
Veithzal Rivai, 2011: 824
Disiplin kerja adalah suatu alat
yang digunakan 1. Taat terhadap
aturan waktu
2. Taat terhadap peraturan
organisasi a. Jam masuk kerja
b. Jam istirahat c. Jam pulang kerja
a. Cara berpakaian b. Sopan santun
c. Kepatuhan Ordinal
64
para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai upaya
untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial
yang berlaku. 3. Taat terhadap
aturan perilaku dalam pekerjaan
4. Taat terhadap peraturan lainnya
di organisasi a. Bertingkah laku
b. Tanggung jawab c. Kesesuaian
pekerjaan dengan kemampuan
a. Ketaatan pada norma yang
berlaku
Keselamatan kesehatan
kerja X
2
Robert L. Mathis dan John H.
Jackson, 2009:487
Keselamatan kerja merupakan kondisi
dimana kesejahteraan fisik
karyawan dilindungi,
sedangkan kesehatan kerja
merupakan keadaan umum dari
kesejahteraan fisik, mental, dan
emosional para karyawan dimana
mereka bekerja. 1. Tanggung jawab
kesehatan, keselamatan dan
keamanan
2. Komitmen dan
budaya keselamatan
organisasi. a. Pemberian
peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja oleh perusahaan
kepada karyawan.
b. Adanya pemberian perintah dan
bimbingan pencegahan
kecelakaan kerja dari pimpinan.
c. Adanya pemberian ganti rugi oleh
perusahaan kepada karyawan yang
mengalami kecelakaan kerja.
a. Adanya pemberian hukuman terhadap
karyawn yang melanggar
peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja.
b. Adanya fasilitas Ordinal
65
3. Komite-komite keselamatan.
4. Pelatihan keselamatan dan
komunikasi.
5. Motivasi keselamatan
karyawan dan
insentif. pendukung
keselamatan dan kesehatan kerja
yang memadai.
c. Terjalinnya kerjasama antara
perusahaan dan karyawan
mengenai program keselamatan
kesehatan kerja.
a. Peranan komite keselamatan kerja
dalam mengantisipasi
terjadinya kecelakaan.
b. Peninjauan program
keselamatan dan kesehatan kerja
yang dilakukan oleh komite.
c. Pemberian masukansaran
mengenai program K3 yang
diterapkan perusahaan.
a. Adanya pembinaan
pelatihan karyawan
mengenai K3.
b. Komunikasi yang efektif.
a. Pemberian program motivasi
yang diberikan perusahaan.
b. Adanya pemberian
insentif.
66
6. Inspeksi, investigasi
kecelakaan dan
evaluasi. a. Adanya
pengawasan kerja. b. Adanya
pemeriksaan peralatan dan
perlengkapan kerja.
c. Adanya evaluasi kecelakaan.
Efikasi diri X
3
Stajkovic dan Luthans dalam
Avey, Luthans, Smiths, Palmer,
2010 Efikasi diri adalah
keyakinan diri individu terhadap
kemampuan yang dimilikinya dalam
mengarahkan segala usaha agar
berhasil dan sukses dalam
melaksanakan tugas yang
dihadapinya. 1. Magnitude
tingkat kesulitan
2. Generality luas bidang
perilaku a. mampu
menyelesaikan tugas yang
diberikan
b. dapat menyelesaikan
tugas dengan tingkat kesulitan
yang tinggi
c. pantang menyerah dengan kesulitan
yang dihadapi d. menghindari tugas
diluar batas kemampuan
e. selalu menghadapi kesulitan dan
berusaha menanganinya
f. mampu memberikan
gagasan yang positif
a. memiliki keyakinan bahwa
usaha yang dilakukan dapat
mencapai tujuan dan tuntutan yang
harus dicapai
b. mampu memecahkan
masalah c. memiliki
Ordinal
67
3. Strength kekuatan
keyakinan keyakinan diri atas
kemampuan yang dimiliki dalam
menghadapi berbagai macam
tugas
a. selalu ingin mendalami
pengetahuan b. tekun
menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan tuntas
c. mempunyai harapan yang
tinggi pada setiap tugas yang
dikerjakan
Kinerja Pegawai Y
Mangkunegara 2011:67
Kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggungjawab
masing-masing, dalam
rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan
secara 1. Quality of work
kualitas pekerjaan
2. Promptness ketepatan waktu
3. Initiative prakarsa
a. Hasil kerja yang diperoleh
b. Kesesuaian hasil kerja dengan
tujuan organisasi c. Manfaat hasil
kerja a. Penataan rencana
kerja b. Ketepatan rencana
kerja dengan hasil kerja
c. Ketepatan waktu dalam
melaksanakan tugas
a. Pemberian idegagasan dalam
berorganisasi b. Tindakan yang
dilakukan untuk menyelesaikan
permaslahan yang Ordinal
68
legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika.
4. Capability kemampuan
5. Communication komunikasi
dihadapi a. Kemampuan yang
dimiliki b. Keterampilan yang
dimiliki c. Kemampuan
memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki
a. Komunikasi internal kedalam
organisasi b. Komunikasi
eksternal keluar organisasi
c. Relasi dan kerjasama dalam
pelaksanaan tugas
69
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan yang beralamat di Jl. Raya Lebak
Bulus, Jakarta Selatan. Penelitian ini mengukur apakah ada pengaruh signifikan variabel disiplin kerja, keselamatan kesehatan kerja dan
efikasi diri terhadap kinerja pegawai.
2. Waktu Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan langsung pada responden.
Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 12 – 19 Februari 2016
dengan penyebaran kuesioner sebanyak 75 yang disebar kepada pegawai Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta
Selatan. rincian distribusi kuesioner dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner
Responden Jumlah
Presentase
Kuesioner yang disebar 75
100 Kuesioner yang tidak kembali
Kuesioner kembali namun tidak dapat diolah Kuesioner kembali dan dapat diolah
75 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016