60
d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t -1 sebelumnya. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan adanya problem autokorelasi Ghozali, 2013:110. Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson DW. Untuk mendeteksi
gejala autokorelasi dapat diambil patokan sebagai berikut. Singgih Santoso, 2012:242.
1 Angka DW di bawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif. 2 Angka DW di antara -2 sampai 2, berarti tidak terdapat
autokorelasi. 3 Angka DW diatas 2, berarti terdapat autokorelasi negatif.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui tiga pengujian, diantaranya Uji Statistik t, Uji Statistik F dan Uji determinasi.
a. Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen yang diuji pada
tingkat signifikansi harus lebih kecil dari 0,05 Ghozali, 2013:98.
61
Adapun pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
dengan kriteria Sujarweni, 2013:93 : Jika t
hitung
t
tabel
= H0 ditolak Jika t
hitung
t
tabel
= H0 diterima Model regresi berganda pada penelitian ini bertujuan untuk
mengestimasi dan atau memprediksi nilai rata-rata variabel dependen didasarkan pada nilai variabel independen yang sudah
diketahui besarnya. Hubungan linier kedua variabel tersebut dapat ditulis dalam persamaan regresi sebagai berikut Widarjono,
2010:9 :
Y = a + βΌXΌ + βX + βΎXΎ + e
Keterangan : Y
= Kinerja Pegawai a
= Konstanta
βΌ- β
3
= Koefisien regresi menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
hubungan nilai variabel independen X
1
= Disiplin Kerja X
2
= Keselamatan Kesehatan Kerja X
3
= Efikasi Diri e
= Error Alasan peneliti menggunakan metode analisis regresi linear
berganda adalah: 1 Penelitian sebelumnya yang meneliti disiplin kerja, keselamatan
kesehatan kerja dan efikasi diri terhadap kinerja pegawai menggunakan metode analisis regresi linear berganda.
62
2 Untuk mengetahui besarnya pengaruh yang dihasilkan oleh variabel bebas disiplin kerja, keselamatan kesehatan kerja, dan
efikasi diri terhadap variabel terikat kinerja pegawai. b. Uji Sigifikan Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model regresi secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan harus lebih
kecil dari 0,05 Ghozali, 2013:98. Adapun pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel
dengan kriteria Sujarweni, 2013:95 : Jika F
hitung
F
tabel
= H0 ditolak Jika F
hitung
F
tabel
= H0 diterima c. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi dapat dikatakan kuat apabila dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel
dependen antara 0 nol dan 1 satu Ghozali, 2013:100. Nilai adjusted R Square menandakan kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
63
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013:100.
E. Operasional Variabel Penelitian