Kepuasan Kerja DATA KELUARGA

33 1 Turn Over Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turn over pegawai yang rendah. Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang puas biasanya turn overnya lebih tinggi. 2 Tingkat Ketidakhadiran absen Kerja Pegawai-pegawai yang kurang puas cenderung tingkat ketidakhadirannya tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subjektif. 3 Umur Ada kecenderungan pegawai yang tua lebih merasa puas daripada pegawai yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang lebih tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai usia muda biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas. 4 Tingkat Kepuasan Pegawai-pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas daripada pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai- pegawai yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukkan 34 kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide- ide serta kreatif dalam bekerja. 5 Ukuran Organisasi Perusahaan Ukuran organisasi perusahaan dapat memengaruhi kepuasan pegawai. Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi pegawai.

d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Kerja

Faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi organisasi terdiri dari dua hal, yaitu faktor pendukung dan faktor yang penghambat. 1 Faktor Pendukung Menurut Brown dan Ghiseli Edy Sutrisno, 2009:79, kepuasan kerja dapat didukung oleh beberapa faktor dibawah ini: a Jabatan, umumnya sesorang yang bekerja pada pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada mereka yang bekerja pada pekerjaan yang lebih rendah. b Pangkat, pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat atau golongan, sehingga pekerjaan tersebut memberikan jabatan tertentu pada orang yang melakukannya. Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan dianggap sebagai kenaikan pangkat dan kebanggaan terhadap 35 jabatan yang baru itu akan mengubah perilaku dan perasaannya. c Jaminan finansial dan sosial, faktor yang sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja apabila kedua jaminan tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan. d Mutu pengawasan, hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting dalam menaikkan produktivitas kerja. kepuasan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, shingga karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dalam organisasi. 2 Faktor Penghambat Wexley dan Yukl Suwatno, 2013:265 menyatakan faktor- faktor yang dapat menghambat kepuasan kerja, antara lain: a Imbalan yang diterima, banyak penelitian yang menemukan bahwa gaji merupakan karakteristik pekerjaan yang sering disebut sumber ketidakpuasan. Penyebab ketidakpuasan ini adalah kecenderungan dari orang yang membandingkan dirinya dengan kelompoknya. Kebanyakan orang melihat bagaimana rata-rata gaji kepada seseorang di bawah rata-rata seperti yang diterima orang lain, maka orang tersebut mungkin akan mengalami ketidakpuasan terhadap gajinya. 36 b Pekerjaan itu sendiri, sifat-sifat dari pekerjaan yang dihadapi oleh individu merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan kerja dari individu tersebut. c Pengaruh dari pengalaman kerja sebelumnya, harapan- harapan yang timbul terhadap pekerjaan yang saat ini dihadapi sangat dipengaruhi oleh persepsi mengenai pekerjaan sebelumnya. Persepsi terhadap masa lalu penting artinya untuk membentuk harapan minimum yang mungkin diperoleh dari pekerjaan saat ini. d Ciri-ciri kepribadian, kepribadian berpengaruh terhadap cara orang tersebut dalam berpikir dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaannya. 37

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan 1. Anita Permata Sari, dkk. 2015 Pengaruh Motivasi dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Karyawan AJB Bumiputera 1912 Wilayah Semarang Metro Independen : Motivasi X1 Pengembangan Karir X2 Dependen : Kinerja Y Intervening : Kepuasan Kerja Z Analisis regresi liniear berganda Analisis jalur Path 1. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 3. Pengembangan karir berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kepuasan kerja. 4. Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Bersambung ke halaman berikutnya 38 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan 5. Kepusan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. 6. Motivasi dan pengambangan karir berpengaruh positif secara simultan terhadap kepuasan kerja. 7. Berdasarkan analisis jalur, motivasi dan pengembangan karir berpengaruh lebih besar terhadap kinerja karyawan, apabila melakui kepuasan kerja karyawan. 2. Sri Wahyunie, dkk. 2014 Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Efektivitas Komunikasi Independen : Iklim Komunikasi Organisasi X - Analisis jalur path 1. Iklim komunikasi organisasi secara langsung memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas komunikasi interpersonal. Bersambung ke halaman berikutnya 39 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan Interpersonal dan Kepuasan Kerja Studi Eksplantif di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah Dependen : Efektivitas Komunikasi Interpersonal Y1 Kepuasan Kerja Y2 2. Iklim komunikasi organisasi secara langsung memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 3. Efektivitas komunikasi interpersonal secara langsung memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 4. Iklim komunikasi organisasi juga secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja dengan melalui efektivitas komunikasi interpersonal sebagai mediasinya. 5. Secara simultan terdapat pengaruh iklim komunikasi organisasi Bersambung ke halaman berikutnya 40 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan dan efektivitas komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja. 3. I Gede Diatmika Paripurna 2013 Pengaruh Kepemimpinan , Lingkungan Kerja, dan Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Suriwathi Beach Hotel Legian-Kuta Bali. Independen : Kepemimpinan X1 Lingkungan Kerja X2 Komunikasi X3 Dependen : Kepuasan Kerja Y Analisis regresi liniear berganda - 1. Kepemimpinan, lingkungan kerja dan komunikasi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Kepemimpinan, lingkungan kerja dan komunikasi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan. 3. Lingkungan kerja secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Bersambung ke halaman berikutnya 41 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan 4. Komunikasi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan. 5. Variabel kepemimpinan merupakan variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kinerja karyawan. 4. Agus Dwi Nugroho dan Kunartinah 2012 Analisis Pengaruh Kompensasi dan Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja dengan Mediasi Motivasi Kerja Studi pada PNS di Independen : Kompensasi X1 Pengembangan Karir X2 Dependen : Kepuasan Kerja Y Analisis regresi linear berganda Analisis jalur Path 1. Kompensasi, pengembangan karir, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepusasn kerja. 2. Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja. 3. Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan Bersambung ke halaman berikutnya 42 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan Mediator : Motivasi Kerja Z terhadap motivasi kerja. 4. Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 5. Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 6. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 7. Kompensasi, pengembangan karir dan motivasi kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja pegawai. Bersambung ke halaman berikutnya 43 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan 8. Motivasi kerja tidak memediasi pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja. 5. Atik Baroroh 2013 Pengaruh Pengembangan Karir dan Motivasi terhadap Kinerja dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening Studi Kasus pada Politeknik Ilmu Pelayanan Semarang Independen : Pengembangan Karir X1 Motivasi X2 Dependen : Kinerja Y Intervening : Kepuasan Kerja Z Analisis regresi liniear berganda - 1. Pengembangan karir berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. 2. Motivasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. 3. Pengembangan karir berpengaruh positif terhadap kinerja. 4. Motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja. 5. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Bersambung ke halaman berikutnya 44 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan 6. Kepuasan kerja memediasi pengaruh pengembangan karir dan motivasi terhadap kinerja. 6. I Kadek Adi Gunawan 2013 Pengaruh Kepemimpinan , Motivasi, dan Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar Independen : Kepemimpinan X1 Motivasi X2 Komunikasi X3 Dependen : Kepuasan Kerja Y - Analisis faktor Regresi faktor 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial anatara kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja. Sedangkan komunikasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan kerja. 7. Ricky Tilaar, dkk 2014 Analisis Komitmen Organisasi, Independen : Komitmen Organisasi X1 Analisis regresi linear berganda - 1. Komitmen organisasi, pengembangan karir, dan pemberdayaan secara simultan berpengaruh Bersambung ke halaman berikutnya 45 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan Pengembangan Karir, dan Pemberdayaan terhadap Kepuasan Kerja pada Kantor Badan Pengelola Perbatasan Kepualauan Sangihe Pengembangan Karir X2 Pemberdayaan X3 Dependen : Kepuasan Kerja Y terhadap kepuasan kerja. 2. Komitmen organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja. 3. Pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja. 4. Pemberdayaan secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja. 8. Audra Bianca dan Wahyu Susihono 2012 Pengaruh Iklim Organisasi dan Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. KI Independen : Iklim Organisasi X1 Pengembangan Karir X2 Analisis regresi linear berganda - 1. Iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. 2. Pengembangan karir berpengaruh secara sifnifikan terhadap kepuasan kerja. Bersambung ke halaman berikutnya 46 No. Peneliti Tahun Judul Variabel Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan Dependen : Kepuasan Kerja Y 3. Secara simultan iklim organisasi dan pengambangan karir memengaruhi kepuasan kerja. 4. Iklim organisasi memberi pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja, sedangkan pengembangan karir memberi pengaruh positif. 47

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Komunikasi Organisasi X2 Pengembangan Karir X1 Kepuasan Kerja Y Kesimpulan dan Saran Analisis dan Pembahasan Metode Penelitian : 1. Uji Kualitas Data 2. Uji Asumsi Klasik 3. Uji Hipotesis, a. Koefisien Determinasi b. Uji Statistik t c. Uji Statistik F 48

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya Syofian Siregar, 2010:152. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan. Ho: β 1 =0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan. Ha: β 1 ≠0: Terdapat pengaruh antara variabel pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Pengaruh komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja

karyawan. Ho: β 2 =0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Ha: β 2 ≠0: Terdapat pengaruh antara variabel komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Pengaruh variabel pengembangan karir dan komunikasi organisasi

terhadap kepuasan kerja karyawan. Ho: β 1 + β 2 =0: Tidak terdapat pengaruh antara pengembangan karir dan komunikasi organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan. 49 Ha: β 1 + β 2 ≠0: Terdapat pengaruh antara variabel pengembangan karir dan komunikasi organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh pengembangan karir dan komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan yang bekerja di PT Cogindo Daya Bersama. Hasil dari penelitian diharapkan menjadi masukan untuk PT Cogindo Daya Bersama. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Agustus 2015.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013:80. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh karyawan PT Cogindo Daya Bersama yang berjumlah 47 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi terlalu besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Oleh 51 karena itu sampel yang diambil dari populasi harus representatif mewakili Sugiyono, 2013:81. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampling jenuh atau sensus, yaitu metode penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2013:85. Berdasarkan metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, maka jumlah sampel sama dengan jumlah populasi penelitian, yaitu berjumlah 47 orang karyawan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang dibutuhkan untuk mendukung dan melengkapi proses penelitian ini, peneliti melakukan serangkaian kegiatan pengumpulan informasi dan data yang bersumber dari : 1. Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data Sugiyono, 2013:137. Adapun untuk mendapatkan data primer tersebut, peneliti melakukan metode pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuesioner. a. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknk pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti Sugiyono, 2013:137. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak tersturktur, yaitu dimana peneliti tidak menggunakan pedoman 52 wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan kepada karyawan dan bagian HRD PT Cogindo Daya Bersama. b. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2013:142. Penyebaran kuesioner tersebut secara langsung diajukan kepada karyawan PT Cogindo Daya Bersama, sebagai objek penelitian. Sehingga data yang diperoleh sesuai dengan keaadan sebenarnya yang terjadi di perusahaan tersebut. Kuesioner berfungsi sebagai instrumen penelitian, instrumen penelitian tersebut harus dapat diukur. Sehingga akan mempermudah proses pengolahan data penelitian. Skala pengukuran yang digunakan peneliti untuk mengukur instrumen penelitian, yaitu skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu Syofian Siregar, 2010:138. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi indikator, dari indikator dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Akhirnya sub indikator dapat dijadikan tolak ukur

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Agen Call Center PT. Telkomsel Medan

8 177 126

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS TENTANG PERANAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. INTAN PARIWARA KLATEN)

23 196 195

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pengembangan Karir Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Kasus Pada Karyawan Pt Inti Sukses Garmindo Tbk Semarang).

0 4 15

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Pengembangan Karir Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Kasus Pada Karyawan Pt Inti Sukses Garmindo Tbk Semarang).

0 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pengembangan Karir Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Kasus Pada Karyawan Pt Inti Sukses Garmindo Tbk Semarang).

0 3 7

Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Sebuah Studi pada Perusahaan Garmen PT. "X".

0 2 23

PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

0 1 13

PENGARUH KOMPENSASI, BEBAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA (STUDI KASUS KARYAWAN TETAP PADA PT MERDEKA SARANA USAHA PANGKALPINANG)

0 1 20

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 4 116

PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

0 0 118