Persamaan dan Perbedaan antara Kedua Negara dalam Hal
federal lainnya yang keputusannya berdampak bagi banyak orang dan kehidupan negara.
Konstitusi AS tidak memberi fungsi unik ini kepada DPR Amerika Serikat The House of Representatives. Alasannya adalah untuk menjaga
kewibawaan sistem presidensiil. Senat Amerika Serikat beranggota 100 orang dari 50 negara bagian. Setiap negara bagian diwakili oleh dua orang senator
berdasarkan Pasal 1 Ayat 3 Konstitusi Amerika Serikat yan g berbunyi “Senat
Amerika Serikat akan terdiri dari dua Senator dari setiap Negara Bagian, yang dipilih oleh Badan Legislatif Negara Bagian tersebut, untuk enam tahun; dan
masing masing Senator akan memiliki satu suara. ”.
Sementara itu DPR beranggotakan 435 orang yang mewakili distrik- distrik di wilayah AS.
5
Berdasarkan hal tersebut Beni Sukadis berpendapat bahwa, Di Amerika Serikat kewenangan Senat Amerika Serikat lebih kuat
dibandingkan kewenangan DPR Amerika Serikat dikarenakan Senat Amerika Serikat merupakan Majelis Tinggi sedangkan DPR Amerika Serikat adalah
Majelis Rendah.
6
Menurut kacamata penulis perwakilan distrik yang merupakan wakil dari partai politik
“hanya” dipilih berdasarkan popularitas. Berbeda dari
5
Dikutip dari Kompasiana http:www.kompasiana.comefrondppengangkatan-panglima- tni-perlukah-persetujuan-dpr_54f903b8a33311ce308b4a63 yang diakses pada tanggal 20 September
2016.
6
Wawancara penulis dengan Beni Sukadis, Koordinator Program LESPERSSI Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia pada tanggal 8 September 2016 Jam 15.00 WIB
dikantor LESPERSSI.
senator yang ditentukan dan dipilih hanya dua orang dengan cakupan wilayah yang sangat luas, yakni negara bagian, yang membuat kompetisi para calon
senator sangat ketat, sehingga pemilihan anggota Senat Amerika Serikat dan DPR Amerika Serikat sangat berbeda, perbedaan tersebutlah yang nantinya
mempengaruhi kualitas calon panglima militer yang terpilih. Berbeda dengan Indonesia, yang menyerahkan fungsi tersebut ke DPR
bukan ke DPD , berdasarkan Pasal 5 Ayat 1 UUD 1945 yaitu “Presiden
memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
”. Jika di Amerika Serikat yang lebih kuat adalah Senat Amerika Serikat dibandingkan DPR Amerika Serikat, justru di Indonesia
sebaliknya. DPR merupakan majelis tinggi yang sudah ada sejak 1950-an sedangkan DPD baru lahir pada tahun 2004, hal itulah yang membuat
kewenangan DPR yang begitu besar dibandingkan DPD. Seorang calon panglima tinggi militer menjalani fit and proper test di
DPR melalui Komisi I yang hanya berjumlah 52 orang.
7
Namun begitu, proses fit and proper test yang dilakukan di DPR berjalan sangat singkat,
contohnya pada saat pengujian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berlangsung 5 jam pada pertengahan tahun 2015 berdasarkan berita Tempo
8
7
Dikutip dari Website DPR http:www.dpr.go.idakdindexidTentang-Komisi-I yang diakses pada tanggal 20 September 2016.
8
Sumber berita dari Tempo https:m.tempo.coreadnews20150701078680206dpr- setujui-jenderal-gatot-jadi-panglima-tni.
dan Suara
9
. Berdasarkan penjelasan Koordinator LESPERSSI, bahwa dalam fit and proper test berlangsung 2-3 jam yang diisi dengan tanya jwab visi dan
misi calon Panglima TNI, menurutnya proses fit and proper test hanya sebatas formalitas dari DPR saja, dan belum ada sejarahnya calon Panglima TNI
ditolak DPR.
10
Jadi, menurut penulis dengan penempatan kewenangan dalam persetujuan pengangkatan panglima tinggi militer di Indonesia kurang tepat
jika dilakukan oleh DPR. Selanjutnya, di Indonesia seorang panglima tinggi militer tidak
memiliki wakil panglima yang nantinya berimbas ketika seorang panglima meninggal dunia, mengundurkan diri atau diberhentikan secara tidak hormat
jika melakukan tindak pidana berat maka tidak ada wakil yang menggantikan masa jabatannya dan hal ini lah yang menjadi kekurangan dalam mekanisme
pengangkatan panglima TNI yang tidak diatur dalam UU TNI. Di sisi lain, Indonesia hanya memiliki tiga angkatan bersenjata sesuai
dengan Pasal 4 Ayat 1 UU TNI yang berbunyi “TNI terdiri atas TNI
Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara yang melaksanakan tugasnya secara matra atau gabungan di bawah pimpinan
Panglima. ”. Berbeda dengan Amerika Serikat yang pemilihan Ketua
9
Sumber berita dari Suara http:www.suara.comnews20150701223056diuji-5-jam- calon-panglima-tni-pertanyaan-komisi-i-menggigit.
10
Wawancara penulis dengan Beni Sukadis, Koordinator Program LESPERSSI Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia pada tanggal 8 September 2016 Jam 15.00 WIB
dikantor LESPERSSI.