17
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKATAN PANGLIMA TINGGI
MILITER A.
Landasan Teori Sistem Presidensiil
Sistem pemerintahan sudah menjadi darah bagi suatu negara dalam menjalankan pemerintahannya yang berguna untuk mencapai cita-cita bangsa
tersebut. Mahfud MD mengatakan bahwa di dalam studi ilmu negara dan ilmu politik dikenal adanya tiga sistem pemerintahan negara yaitu presidensiil,
parlementer, dan refendum.
1
Namun, kali ini penulis hanya membahas tentang sistem presidensiil dikarenakan menjadi landasan utama dari judul skripsi ini.
Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang dikepalai oleh seorang presiden dan menteri-menteri bertanggung jawab
kepada presiden. Menurut Jimly Asshiddiqie, keuntungan sistem presidensial adalah untuk menjamin stabilitas pemerintahan. Namun, sistem ini juga
mempunyai kelemahan yaitu cenderung menempatkan eksekutif sebagai bagian kekuasaan yang sangat berpengaruh karena kekuasaannya besar. Untuk
itu, diperlukan pengaturan konstitusional untuk mengurangi dampak negatif atau kelemahan yang di bawa sejak lahir oleh sistem presidensiil tersebut.
2
1
Moh. Mahfud MD, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia; Studi tentang Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 74.
2
Jimmly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006, cet-ke 3, h.75.
Kelebihan sistem presidensial menurut Arend Lijphart adalah sebagai berikut:
1. Akan terjadi stabilitas eksekutif yang didasarkan pada masa jabatan
presiden. Stabilitas eksekutif ini berlawanan dengan instabilitas eksekutif yang biasanya melahirkan suatu sistem parlementer dari
penggunaan kekuasaan legislaif untuk membentuk kabinet melalui mosi tidak percaya atau sebagai akibat dari hilangnya dukungan
mayoritas terhadap cabinet di parelemen. 2.
Pemilihan kepala pemerintahan oleh rakyat dapat dipandang lebih demokratis dari pemilihan tak langsung formal atau informal dalam
sistem presidensiil. Memang dalam demokrasi tidak menuntut pemilihan semua pejabat pemerintah oleh rakyat secara langsung.
Tetapi argumen bahwa kepala pemerintahan, yang merupakan pemegang jabatan paling penting dan berkuasa di dalam pemerintahan
yang demokratis, harus dipilih secara langsung oleh rakyat mengandung validitas yang tinggi.
3. Dalam sistem presidensiil telah terjadi pemisahan kekuasaan yang
berarti pemerintahan yang dibatasi sehingga jaminan atas perlindungan kebebasan individu atas tirani pemerintah akan terminimalisasi.
3
3
Abdul Hadi Anshary, Menuju Trias Politika dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Studi Konstitusional tentang Pemnisahan Kekuasaan Negara, Tesis, Program Magister Ilmu Hukum
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2003, h. 122-123.