3 Untuk menjadi pedoman bagi pihak yang ingin mengetahui dan
mendalami tentang pengangkatan panglima tinggi militer di Indonesia dan Amerika Serikat.
b. Manfaat Praktis
Penulis mengharapkan agar memberikan sumbangan pemikiran mengenai aspek hukum tata negara, khususnya mengenai pengangkatan
panglima tinggi militer di Indonesia dan Amerika Serikat.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif dan penelitian kualitatif yang tidak membutuhkan
populasi dan sampel. Penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum kepustakaan.
11
Penelitian hukum normatif didefinisikan sebagai penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam
peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Penelitian ini juga dapat disebut sebagai penelitian hukum doktrinal yaitu penelitian hukum
yang menggunakan data sekunder.
12
Sedangkan, Penelitian kualitatif
11
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, h.23
12
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimentri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, h. 10
bersifat deskriptif analitis, yang mengungkapkan peraturan perundang- undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek
penelitian. Dengan juga hukum dalam pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenaan objek penelitian.
13
Adapun dalam penelitian ini menggunakan pendekatan komparatif Comparative Approach pendekatan komparatif dilakukan dengan
membandingkan undang-undang suatu negara, dengan undang-undang dari satu atau lebih negara lain mengenai hal yang sama. Selain itu, dapat
juga diperbandingkan di samping undang-undang yaitu putusan pengadilan di beberapa negara untuk kasus yang sama.
14
2. Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan sekunder, sedangkan yang dimaksud dengan
bahan hukum primer adalah merupakan bahan yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari
perundang-undangan, catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Juga data primer yang
diperoleh langsung dari sumber baik melalui wawancara, observasi maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi.
13
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2014, cet-ke 5, h. 105
14
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana, 2011, cet-ke 11, h. 95