Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Ngawi Gambar 2 dengan ruang lingkup pada desa-desa hutan. Kegiatan persiapan, penelitian lapang, analisis
data, serta penyusunan tesis dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Mei 2014 berlokasi di Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur.
KONDISI MASYARAKAT DESA HUTAN
- Kesejahteraan rendah
- Fenomena rich forest poor
people
TUJUAN POKOK : -
Menjaga kelestarian hutan -
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan
Analisis kelembagaan Institutional Analysis and
Development Framework Analisis deskripsi kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan pendekatan IPM
Pengelolaan hutan negara dan hutan rakyat
Kondisi Biofisik
Atribut komunitas
Pelaku Situasi
Aksi
Angka Harapan
Hidup Angka
Melek Huruf
AMH Puchasing
Power Charity PPP
Arah Pengembangan Sektor Kehutanan di Kabupaten Ngawi
A’WOT KONDISI KAWASAN
HUTAN -
Potensi dan kondisi sumberdaya hutan
Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Ngawi
3.3 Bahan dan Alat
Bahan penelitian yang akan digunakan dituangkan dalam Tabel l, dan alat yang akan digunakan untuk mengolah data adalah : Microsoft Excel,
Statistica 7, SPSS 16.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara secara
mendalam dengan narasumber yang berkompeten dan terkait dengan topik penelitian, dan dengan pengambilan data melalui kuesioner kepada responden.
Responden yang dipilih untuk analisis AWOT terdiri dari unsur-unsur Pemda, DPRD, BUMN, akademisi, swasta dan tokoh masyarakat dengan prinsip bahwa
responden yang dipilih mempunyai pemahaman yang baik tentang perkembangan pembangunan di Kabupaten Ngawi. Jumlah responden ditetapkan
10 orang, yaitu: 3 orang unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi Wakil bupati, Bappeda, Dinas Kehutanan dan Perkebunan,, 1 orang unsur DPRD, 2
orang unsur BUMN, 1 orang unsur akademisi, 1 orang unsur swasta dan 2 orang unsur tokoh masyarakat.
Pengambilan data primer dijelaskan sebagai berikut : 1.
Wawancara.Teknik ini dilakukan untuk mengetahui persepsi responden terhadap pelaksanaan program yang diteliti.
2. Observasi. Teknik pengumpulan data dimana peneliti secara langsung
mendatangi lokasi penelitian untuk mengamati secara langsung objek yang akan diteliti. Metode observasi digunakan untuk mengidentifikasi berbagai
fenomena karakteristik objek penelitian dan memperdalam fakta yang mungkin belum tergali atau terdata.
3. Kusioner. Teknik pengumpulan data dimana para responden diberikan
seperangkat daftar pertanyaan untuk dijawab. Dalam daftar pertanyaan tersebut responden diminta untuk memilih salah satu dari alternatif jawaban
yang telah tersedia bila pertanyaannya tertutup dan memuat alternatif jawaban sendiri bila pertanyaan terbuka. Penyebaran kuesioner didasarkan
jumlah sampel yang telah dipilih.
Data sekunder meliputi data kondisi kawasan hutan, data sosial dan ekonomi yang diperoleh dari Perhutani, Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten
Ngawi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda, survei literatur, hasil-hasil penelitian sebelumnya yang terkait, dan produk lain dari institusi
berwenang yang terkait topik penelitian. Secara garis besar, data sekunder diperoleh dengan teknik pendokumentasian, yaitu suatu teknik pengumpulan
data dengan jalan mengutip kembali data-data yang diperlukan. Dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data deskriptif objek
penelitian.
3.5 Metode Pengolahan Data
Untuk mengolah data yang telah diperoleh, digunakan teknik pengolahan sebagai berikut :
1. Data yang tersaji dalam bentuk angka dan terukur data kuantitatit diolah
melalui : -
Perhitungan matematika sederhana yaitu mengolah data dengan berbagai perhitungan statistik sederhana, seperti: penjumlahan, pengurangan,
prosentase, pembagian -
Perhitungan matematika tertentu, yaitu mengolah data dengan menggunakan perhitungan statistik: yang telah ditentukan rumus dan
kebutuhan datanya oleh para pakar, misalnya menghitung Indeks Pembangunan Manusia IPM
- Perhitungan matematika lainnya yang diperlukan, terutama kuantifikasi
terhadap data kualitatif agar dapat diolah secara numerik, dengan membuat skala, skoring dan pembobotan tertentu sesuai kebutuhan,
misalnya pada tahap analisis dengan teknik SWOT dan AHP
2. Data-data kualitatif non numerik diolah melalui :
- Metode deskriptif: yaitu memberi gambaran penjelasan serta pengertian
tentang keadaan atau berbagai fenomena yang ada di wilayah penelitian dengan sejelas mungkin.
- Metode asumtif, yaitu analisis dengan menggunakan asumsi-asumsi
tertentu yang dibuat dengan berdasarkan pada kondisi tertentu dan diperkirakan kondisi tersebut terjadi dalam kurun waktu yang cukup
dapat mewakili objek penelitian.
- Metode komparatif, yaitu membandingkan dua data atau lebih untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing, sehingga memungkikan pemilihan dan penggunaan data yang akurat
guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
3.6 Teknik Sampling
3.6.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa hutan yang memiliki kegiatan di hutan Negara dan hutan rakyat hutan milik.
3.6.2 Jumlah Sampel
Karena keterbatasan waktu dan biaya, pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan :
a. Menentukan lokasi desa penelitian yang dilakukan secara sampling daerah
cluster sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas Sugiono, 2012. Desa
objek penelitian diambil sebanyak 3 desa, berdasakan kriteria : -
Mewakili masing-masing KPH terdapat 3 KPH -
Termasuk desa awal pelaku pelaksana program PHBM -
Mempunyai wengkon yang masih dikelola -
Keberadaan dan berfungsinya peran Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH
- Mempunyai kegiatan kelola di hutan rakyat hutan milik.
b. Menentukan jumlah Kepala Keluarga KK rumah tangga yang akan
dijadikan sebagai sasaran penelitian dari desa-desa yang mewakili. Untuk menentukan besarnya ukuran sampel digunakan rumus kekeliruan untuk
pendekatan proporsi populasi dengan asumsi populasi besar, yaitu :
dimana; n = ukuran populasi
p = perbandingan antara subjek yang menjadi objek dengan seluruh subjek J = derajat kekeliruan terhadap rata-rata hitung yang dapat divariansi 5
Z = derajat konfisidensi terpilih=distribusi t 1,96
3.6.3 Teknik sampling yang digunakan
Teknik sampling yang digunakan adalah Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2012.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, KK merupakan unit sampel dalam penelitian ini karena KK dianggap sebagai pihak yang paling mengetahui
tentang informasi yang akan digali.
Untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing desa ditetapkan berdasarkan metode proporsional, dengan rumus :
dimana; n desa = Jumlah sampel masing-masing desa
3.7. Teknik Analisis Data
Jenis, sumber, teknik analisis data, dan hasil yang diharapkan pada penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis, Sumber, Teknik, dan Analisis Data
No. Tujuan
Jenis Data Sumber
Data Teknik
Pengambilan Data
Analisis Data Hasil
1. Mendiskripsikan
kondisi kesejahteraan
masyarakat sekitar hutan di
Kabupaten Ngawi Jumlah
kelahiran, jumlah anak
yang masih hidup, angka
melek huruf, rata-rata lama
sekolah, konsumsi
perkapita disesuaikan
Potensi desa, BPS
Kab. Ngawi
Mencatat, mendokume
ntasikan data-data
sekunder dari data
podes Menghitung
IPM, analisis deskripsi
Data yang menunjukk
an IPM di lokasi
penelitian
2. Menganalisis
kelembagaan pembangunan
kehutanan di Kabupaten Ngawi
Hasil wawancara,
kuisioner, peraturan
perundangan, keberadaan
petani hutan LMDH,
perencanaan di tingkat
petani, pengurus,
kegiatan di hutan
Bappeda, DPRD,
Dinas Kehutanan,
Perhutani, LMDH,
akademisi, swasta
Mencatat, mendokume
ntasikan data-data
sekunder Analisis
kelembagaan Gambaran
kondisi tingkat
keberlanjut an
kelembagaa n bidang
kehutanan
3. Merumuskan
arahan pengembangan
pengelolaan hutan di Kabupaten
Ngawi. Hasil
pengolahan data SWOT
Bappeda, DPRD,
Dinas Kehutanan,
Perhutani, LMDH,
akademisi, swasta
Mencatat, mendokume
ntasikan data-data
sekunder Analisis
A’WOT Strategi
pengelolaa n hutan
3.7.1 Analisis Deskripsi
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi dan bisa menggunakan sampel sebagai
unit analisisnya Sugiyono, 2012.