IV. GAMBARAN UMUM
4.1 Pertumbuhan Total Nilai Impor Indonesia Tahun 2001-2010 di Pasar Internasional
Impor adalah salah satu bentuk perdagangan internasional yang bertujuan untuk memasukkan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri.
Impor biasanya dilakukan jika suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri terhadap suatu komoditas. Selain itu, impor juga bisa dilakukan, jika biaya
yang dibutuhkan untuk mengimpor relatif lebih kecil dibandingkan memproduksi komoditas tersebut di dalam negeri.
Sumber: UNComtrade, 2012.
Gambar 4.1 Pertumbuhan Total Nilai Impor Indonesia Tahun 2001 – 2010
US
Gambar 4.1 menunjukkan tren pertumbuhan total nilai impor Indonesia di pasar internasional sejak Tahun 2001 hingga 2010. Nilai impor Indonesia
cenderung mengalami peningkatan sejak Tahun 2001 hingga 2008. Hal ini kemudian berbeda pada Tahun 2009 karena pada tahun ini nilai impor Indonesia
mengalami penurunan. Hal ini disebabkan adanya krisis ekonomi global yang
terjadi pada tahun sebelumnya. Namun pada Tahun 2010, nilai impor Indonesia kembali mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan angkanya lebih besar
jika dibandingkan dengan nilai impor Indonesia pada tahun-tahun sebelum krisis termasuk Tahun 2008.
20000000000 40000000000
60000000000 80000000000
100000000000 120000000000
140000000000 160000000000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
To tal Im
p o
r US
Tahun
4.2 Pertumbuhan Volume Produksi dan Volume Impor Sayuran Indonesia Tahun 2001-2010
Produksi sayuran di Indonesia masih banyak dihasilkan oleh petani-petani kecil dengan pola produksi yang sebagian besar bersifat musiman. Jika iklim
sedang baik, maka produksi sayuran akan melimpah panen raya yang kemudian akan meningkatkan suplainya di pasar. Peningkatan suplai ini akan menyebabkan
fluktuasi harga, sehingga keuntungan yang diperoleh petani tidak maksimal. Kondisi petani Indonesia yang tergantung pada iklim ini kemudian juga
memengaruhi kondisi pasar sayuran itu sendiri. Gambar 4.2 menunjukkan volume produksi sayuran Indonesia sejak Tahun 2001 hingga 2010.
Sumber: BPS, 2012. diolah
Gambar 4.2 Petumbuhan Total Produksi Sayuran Indonesia Tahun 2001- 2010 kilogram
Produksi sayuran Indonesia terus berfluktuasi sejak Tahun 2001 hingga 2010, dengan produksi yang cenderung meningkat. Tahun 2001 hingga 2004,
produksi sayuran Indonesia mengalami peningkatan, namun pada Tahun 2005, produksi sayuran Indonesia menurun walaupun angkanya tidak terlalu besar.
Tahun 2006, produksi sayuran Indonesia kembali meningkat dan mengalami penurunan di tahun berikutnya. Tahun 2008 dan 2009 produksi sayuran Indonesia
juga meningkat walaupun Tahun 2010 mengalami penurunan. Produksi tertinggi sayuran Indonesia pada Tahun 2009.
2000000 4000000
6000000 8000000
10000000 12000000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
To tal
Pr o
d u
k si
k g
Tahun
Volume impor komoditas sayuran Indonesia cenderung mengalami peningkatan sejak Tahun 2001 hingga 2010. Gambar 4.3 menunjukkan volume
impor sayuran Indonesia sejak Tahun 2001 hingga 2010. Pada Tahun 2001, volume impor sayuran Indonesia mencapai 323.947.306 kilogram. Tahun 2002,
volume impor sayuran Indonesia mengalami peningkatan menjadi 341.407.030 kilogram. Penurunan volume impor sayuran Indonesia terjadi pada Tahun 2003,
dimana volume impor sayuran Indonesia menjadi 339.590.031 kilogram. Setelah itu, Tahun 2004 hingga 2008 volume impor sayuran Indonesia
terus menerus mengalami peningkatan. Volume impor tertinggi pada Tahun 2008 yaitu sebesar 699.795.700 kilogram. Tahun 2009, setelah adanya krisis ekonomi
global, volume impor sayuran Indonesia kembali mengalami penurunan menjadi 652.416.791 kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada tahun berikutnya dimana
volume impor sayuran Indonesia menjadi 627.768.710 kilogram.
Sumber: UNComtrade, 2012. Gambar 4.3 Total Volume Impor Sayuran Indonesia Tahun 2001
– 2010 kilogram
4.3 Pertumbuhan Nilai Impor Sayuran Indonesia Tahun 2001-2010