terbentuk menjadi lebih tinggi yaitu sebesar P
3.
Hal ini menyebabkan terjadinya perdagangan antarnegara. Kedua negara melakukan perdagangan melalui pasar
internasional sehingga terjadi keseimbangan pada e, dan harga yang terbentuk di pasar internasional berada pada P
2
.
Sumber: Salvatore, 1997
Gambar 2.1 Keseimbangan Parsial dalam Perdagangan Internasional keterangan:
P
x
P
y
= Harga relatif komoditas X P
1
= Harga domestik komoditas X di negara 1, sebagai negara eksportir sebelum terjadi perdagangan internasional
P
2
= Harga yang terjadi di pasar internasional setelah terjadi perdagangan internasional
P
3
= Harga domestik komoditas X di negara 2, sebagai negara importir sebelum terjadi perdagangan internasional
BE = Besarnya excess supply di negara 1 atau jumlah yang diekspor
B’E’ = Besarnya excess demand di negara 2 atau jumlah yang diimpor
2.1.4 Teori Permintaan
Menurut Putong, 2002, permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu, pada tingkat pendapatan tertentu, dan
dalam periode tertentu. Jumlah komoditas total yang ingin dibeli oleh semua
S
X
Panel A Pasar di Negara 1
untuk Komoditas X Panel C
Pasar di Negara 2
untuk Komoditas X
Panel B Hubungan
Perdagangan Internasional dalam
Komoditas X
Impor Ekspor
A B
e
D S
D
X
E’ B’
A’
A E
B
D
X
S
X
X X
X A’’
P
x
P
y
P
x
P
y
P
x
P
y
P
3
P
2
P
1
rumah tangga disebut jumlah yang diminta quantity demanded untuk komoditas tersebut Lipsey, 2005. Banyaknya komoditas yang akan dibeli semua rumah
tangga pada periode waktu tertentu dipengaruhi oleh variabel penting berikut ini yaitu: harga komoditas itu sendiri, rata-rata penghasilan rumah tangga, harga
komoditas yang berkaitan, selera, distribusi pendapatan diantara rumah tangga, dan besarnya populasi.
P
P1 a
P2 b
P3 c D
Q = fP Q1 Q2 Q3
Sumber: Lipsey, 1995
Gambar 2.2. Kurva Permintaan
keterangan: P
= harga komoditas Q
= jumlah komoditas yang diminta Gambar 1, menunjukkan bagaimana hubungan antara harga dengan jumlah
komoditas yang diminta. Suatu hipotesis ekonomi dasar menyatakan bahwa harga suatu komoditas akan berhubungan negatif dengan kuantitas yang akan diminta,
dengan faktor lain tetap sama ceteris paribus. Hal ini berarti, semakin rendah harga suatu komoditas maka jumlah yang akan diminta untuk komoditas tersebut
akan semakin besar, dan semakin tinggi harga suatu komoditas maka jumlah yang akan diminta untuk komoditas tersebut akan semakin kecil. Gambar 1,
menunjukkan gambaran umum kurva permintaan yaitu jumlah yang diminta pada Q dengan tingkat harga pada P. Titik
– titik a, b, dan c merupakan titik-titik kombinasi antara harga komoditas dan jumlah yang diminta. Kemiringan yang
semakin menurun pada kurva menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara harga dengan jumlah komoditas yang diminta.
Rata-rata pendapatan rumah tangga akan berpengaruh terhadap permintaan masyarakat. Kenaikan pendapatan rata-rata rumah tangga akan menggeser kurva
permintaan untuk kebanyakan komoditas ke arah kanan. Ini menunjukkan akan lebih banyak komoditas itu yang akan diminta pada setiap tingkat harga yang
mungkin. Faktor lain yang mempengaruhi permintaan suatu komoditas adalah harga
barang lain yang memiliki keterkaitan dengan komoditas tersebut. Keterkaitan antara dua jenis komoditas dapat bersifat substitusi pengganti dan bersifat
komplemen pelengkap. Jika harga komoditas substitusi suatu barang meningkat, maka harga barang tersebut menjadi relatif lebih murah. Hal ini kemudian
meningkatkan permintaan akan barang tersebut. Namun, jika harga komoditas pelengkap suatu barang meningkat yang mengakibatkan penurunan permintaan,
akan berdampak pada penurunan permintaan barang tersebut. Selera berpengaruh besar terhadap keinginan orang untuk membeli. Perubahan selera memang bisa
lama sekali. Namun cepat atau lambat, perubahan selera terhadap suatu komoditas akan menggeser kurva permintaan ke arah kanan. Artinya, lebih banyak
komoditas yang akan dibeli pada tiap tingkat harga. Perubahan distribusi pendapatan akan menggeser kurva-kurva permintaan
untuk komoditas yang dibeli. Jika masyarakat memperoleh tambahan pendapatan maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika masyarakat
mengalami penurunan pendapatan maka kurva permintaannya akan bergeser ke kiri. Distribusi pendapatan yang dimaksud adalah jika suatu pendapatan total
yang konstan didistribusikan kembali kepada sejumlah penduduk yang mengakibatkan perubahan permintaan.
Kenaikan jumlah penduduk juga memengaruhi permintaan suatu komoditi. Kenaikan jumlah penduduk akan menggeser kurva-kurva permintaan untuk
komoditas ke arah kanan, yang menunjukkan bahwa akan lebih banyak komoditas yang dibeli pada setiap tingkat harga.
2.1.5 Pergerakan dan Pergeseran Kurva Permintaan