2.  Penentuan  nilai  kritis  atau  taraf  nyata yang  digunakan  sebesar     =
1,5,10. 3.  Menentukan  nilai
t
hitung
masing-masing
i
koefisien  regresi  yang  dapar dirumuskan sebagai:
t
hitung
= t
tabel
= t n-k keterangan:
Sd
i
= Standard deviasi paremeter untuk b
i
= Koefisien ke-i yang diduga n             = Jumlah pengamatan
k             = Jumlah parameter 4. Penentuan kriteria uji:
- Terima H , jika |t
hitung
| t
tabel
, artinya secara statistik belum dapat dibuktikan
bahwa faktor ke – i tidak berpengaruh nyata.
-  Terima  H
1
tolak  H ,  jika  |t
hitung
| t
tabel
, artinya  secara  statistik  telah
dibuktikan bahwa faktor ke – i tersebut berpengaruh nyata.
Kriteria  keputusan  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  angka probabilitas P
value
atau sign  yang diperoleh dari perhitungan komputer kemudian diperbandingkan  dengan  taraf  nyata  pengujian  yang  digunakan.  Jika  probabilitas
sign lebih kecil dari taraf nyata maka keputusannya adalah menolak H
0.
5. Mengambil kesimpulan.
3.6.3  Koefisien Determinasi R-squared
Koefisien determinasi adalah suatu ukuran yang menunjukkan keragaman pada  variabel  tak  bebas  dependen  yang  dapat  diterangkan  pada  variasi  model
regresi  atau  menunjukkan  besarnya  sumbangan  dari  variabel  penjelas  terhadap variabel  respon.  R-squared
memiliki  range  antara  0R-squared1.  Jika  R- squared
bernilai satu maka variabel independen menjelaskan 100 variasi dalam variabel dependen, sedangkan jika R-squared bernilai 0 maka variabel independen
tidak dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Hal ini berarti semakin besar  koefisiennya  atau  mendekati  satu  maka  model  yang  dibentuk  dapat
menjelaskan  keragaman  dari  variabel  dependen  model  semakin  baik.  Begitu
pula sebaliknya jika nilai koefisien determinasi rendah atau mendekati nol, maka model  tersebut  kurang  dapat  menjelaskan  keragaman  dari  variabel  tak  bebasnya.
Adapun rumus untuk koefisien determinasi R-squared yaitu: R
2
= keterangan:
RSS : Jumlah Kuadrat Regresi Residual Sum Square
TSS : Jumlah kuadrat total Total Sum Square
Selain  itu  ada  pengukuran  R-squared  yang  lain  yaitu  R-squared  adjusted yang  merupakan  nilai  R-squared  yang  telah  disesuaikan  terhadap  banyaknya
variabel bebas dan banyaknya observasi. Rumus R-squared adjusted adalah: R-squared adjusted   = 1-
keterangan: R-squared adjusted   = koefisien determinasi yang telah disesuaikan
k = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah observasi
3.6.4 Asumsi Kenormalan
Pengujian  kenormalan  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  error  term mendekati  distribusi  normal  atau  tidak.  Uji  normalitas  error  term  dilakukan
dengan menggunakan uji Jarque Bera dengan hipotesisnya sebagai berikut: H
: = 0, error term terdistribusi normal
H
1
: 0, error term tidak terdistribusi normal
Uji normalitas diaplikasikan dengan melakukan tes Jarque Bera, jika nilai probabilitas  yang  diperoleh  lebih  besar  dari  taraf  nyata  yang  digunakan,  maka
terima H yang berarti error term dalam model sudah menyebar normal.
3.7 Pengujian Asumsi Klasik