Skenario Moderat Skenario 2 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.

Dari Tabel 33 terlihat bahwa adanya peningkatan indeks keberlanjutan terhadap dua dimensi yang dilakukan perbaikan, termasuk nilai indeks multidimensi. Walaupun nilai indeks keberlanjutan pada semua dimensi berada pada status cukup berkelanjutan, upaya perbaikan atribut-atribut kunci perlu tetap dilanjutkan secara maksimal untuk masa yang akan datang. Dukungan kebijakan pemerintah yang kuat dan secara terpadu, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten sangat diperlukan, sehingga pengelolaan ekosistem terumbu karang di KKLD Bintan Timur tetap berkelanjutan.

2. Skenario Moderat Skenario 2

Pada skenario moderat-optimistik skenario 2 ini diupayakan perbaikan atribut-atribut kunci yang lebih moderat, dimana hampir 50 atribut kunci dilakukan perbaikan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pengelolaan ekosistem terumbu karang di KKLD Bintan Timur seharusnya dilakukan secara bertahap dengan tetap mempertimbangkan kemampuan biaya yang tersedia. Dengan dasar pertimbangan ini, akan berimplikasi pada pencapaian pengelolaan ekosistem terumbu karang yang ideal dalam waktu yang lebih cepat sulit untuk direalisasikan, sementara ada beberapa atribut yang perlu penanganan yang lebih sungguh-sungguh dan mungkin akan berpengaruh terhadap atribut lainnya. Adapun atribut-atribut kunci yang diperbaiki seperti terlihat pada Tabel 34. Tabel 34. Perubahan nilai skoring atribut yang berpengaruh pada skenario 2 terhadap peningkatan status pengelolaan ekosistem terumbu karang No Atribut Kunci Skring Skala Eksisting Skenario 2 1 Tutupan karang hidup 1 2 0 - 3 2 Persentase luas area yang dilindungi 1 0 - 2 3 Koordinasi antara stakeholders 1 2 0 - 2 4 Kebijakan pemerintah 1 2 0 - 2 5 Penyuluhan hukum lingkungan 1 2 0 - 2 6 Kepatuhan masyarakat 1 2 0 - 2 7 Penyerapan tenaga kerja pariwisata 1 0 - 2 8 Ketersediaan SDM 1 2 0 - 3 9 Pendapatan masyarakat 1 2 0 - 2 10 Sarana dan prasarana pengawasan 1 2 0 - 2 Hasil perubahan nilai skoring beberapa atribut kunci di atas, selanjutnya dilakukan analisis Rap-Insus COREMAG untuk melihat seberapa besar peningkatan nilai indeks keberlanjutan pengelolaan ekosistem terumbu karang di KKLD Kabupaten Bintan. Besarnya perubahan nilai indeks berdasarkan hasil analisis Rap-Insus COREMAG, seperti pada Tabel 35. Tabel 35. Perubahan nilai indeks keberlanjutan skenario 2 pengelolaan ekosistem terumbu karang di KKLD Bintan Timur Kepulauan Riau No Dimensi Keberlanjutan Nilai Indeks Eksisting Nilai Indeks Skenario 2 Perbedaan 1 Ekologi 63,00 64,41 1,41 2 Ekonomi 57,48 69,57 12,09 3 Sosial budaya 52,03 52,98 0,95 4 Teknologi dan Infrastruktur 51,18 58,15 6,97 5 Hukum dan Kelembagaan 49,91 64,50 14,59 6 Multidimensi 54,73 60,70 5,97 Pada Tabel 35 terlihat bahwa semua dimensi memiliki nilai indeks keberlanjutan di atas 50 atau sudah berada pada status cukup berkelanjutan. Namun untuk mencapai kondisi yang ideal, upaya peningkatan nilai indeks ini masih dapat dilakukan dengan memaksimalkan perbaikan sebagian besar atribut kunci yang yang ada. Penanganan atribut-atribut tersebut dapat dilakukan seperti pada skenario 3 dengan melakukan perbaikan sebagian besar atribut-atribut kunci tersebut.

3. Skenario Optimis Skenario 3