Skenario Pesimis Skenario 1 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.

Berdasarkan Tabel 30 disusun skenario yang mungkin terjadi di masa depan. Dapat dirumuskan tiga kelompok skenario pengelolaan ekosistem terumbu karang berkelanjutan di KKLD Bintan Timur, yaitu: 1 Skenario pesimis, yaitu dengan melakukan perbaikan seadanya terhadap atribut-atribut faktor kunci. 2 Skenario Moderat, yaitu dengan melakukan perbaikan sekitar 50 atribut- atribut faktor kunci. 3 Skenario Optimis, yaitu dengan melakukan perbaikan terhadap seluruh atribut-atribut faktor kunci. Adapun skenario yang dapat disusun seperti pada Tabel 31. Tabel 31. Hasil analisis skenario strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang berkelanjutan di KKLD Bintan Timur Kepulauan Riau No Skenario Strategi Susunan Faktor Kondisi eksisting 1A, 2A, 3A, 4A, 5A, 6A, 7A, 8A, 9A, 10A 1 Pesimis 1A, 2A, 3B, 4A, 5B, 6A, 7A, 8A, 9A, 10A 2 Moderat 1B, 2B, 3B, 4B, 5C, 6B, 7B, 8B, 9B, 10B 3 Optimis 1B, 2C, 3C, 4C, 5C, 6C, 7C, 8C, 9C, 10C Penyusunan skenario seperti pada Tabel 31 didasarkan atas pertimbangan waktu dan kemampuan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dalam menerapkan program pengelolaan terumbu karang berkelanjutan di KKLD Bintan Timur untuk masa yang akan datang. Berikut uraian setiap skenario dan status berkelanjutan yang dapat dicapai untuk masa yang akan datang.

1. Skenario Pesimis Skenario 1

Status keberlanjutan pengelolaan ekosistem terumbu karang di KKLD Kabupaten Bintan dapat ditingkatkan melalui perbaikan faktor-faktor atribut kunci yang berpengaruh terhadap peningkatan status pengelolaan. Pada skenario 1 ini, diupayakan perbaikan-perbaikan seadanya atau dengan kata lain perbaikan yang dilakukan didasarkan pada waktu dan efisiensi biaya yang dikeluarkan dapat ditekan sekecil mungkin. Beberapa atribut kunci yang diupayakan dapat diperbaiki seperti koordinasi antar stakeholders, penyuluhan hukum lingkungan dan peningkatan sumberdaya manusia melalui pelatihan. Dengan adanya perbaikan-perbaikan atribut kunci tersebut, akan terjadi perubahan nilai skoring atribut yang diperbaiki seperti pada Tabel 32. Tabel 32. Perubahan nilai skoring atribut yang berpengaruh pada skenario 1 terhadap peningkatan status pengelolaan ekosistem terumbu karang No Atribut Kunci Skring Skala Eksisting Skenario 1 1 Tutupan karang hidup 1 1 0 - 3 2 Persentase luas area yang dilindungi 0 - 2 3 Koordinasi antara stakeholders 1 2 0 - 2 4 Kebijakan pemerintah 1 1 0 - 2 5 Penyuluhan hukum lingkungan 1 2 0 - 2 6 Kepatuhan masyarakat 1 1 0 - 2 7 Penyerapan tenaga kerja pariwisata 0 - 2 8 Ketersediaan SDM 1 2 0 - 3 9 Pendapatan masyarakat 1 1 0 - 2 10 Sarana dan prasarana pengawasan 1 1 0 - 2 Perubahan nilai skoring beberapa atribut kunci di atas, selanjutnya dilakukan analisis Rap-Insus COREMAG untuk melihat seberapa besar peningkatan nilai indeks keberlanjutan pengelolaan ekosistem terumbu karang di KKLD Bintan Timur. Besarnya perubahan nilai indeks berdasarkan hasil analisis Rap-Insus COREMAG, seperti pada Tabel 33. Tabel 33. Perubahan nilai indeks keberlanjutan skenario 1 pengelolaan ekosistem terumbu karang di KKLD Bintan Timur Kepulauan Riau No Dimensi Keberlanjutan Nilai Indeks Eksisting Nilai Indeks Skenario 1 Perbedaan 1 Ekologi 63,00 63,00 0,00 2 Ekonomi 57,48 57,48 0,00 3 Sosial budaya 52,03 52,98 0,95 4 Teknologi dan Infrastruktur 51,18 51,18 0,00 5 Hukum dan Kelembagaan 49,91 56,41 6,50 6 Multidimensi 54,73 55,66 0,93 Dari Tabel 33 terlihat bahwa adanya peningkatan indeks keberlanjutan terhadap dua dimensi yang dilakukan perbaikan, termasuk nilai indeks multidimensi. Walaupun nilai indeks keberlanjutan pada semua dimensi berada pada status cukup berkelanjutan, upaya perbaikan atribut-atribut kunci perlu tetap dilanjutkan secara maksimal untuk masa yang akan datang. Dukungan kebijakan pemerintah yang kuat dan secara terpadu, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten sangat diperlukan, sehingga pengelolaan ekosistem terumbu karang di KKLD Bintan Timur tetap berkelanjutan.

2. Skenario Moderat Skenario 2