dialami pihak yang diasuransikan. Premi asuransi akan diterima oleh pihak yang diasuransikan sebagai kompensasinya.
3.4. Kerangka Pemikiran Operasional
PT Masada Organik Indonesia telah membudidayakan sekitar 30 jenis sayuran organik antara lain brokoli, kangkung, daun bawang, seledri, bunga kol,
kacang merah, tomat, bayam hijau, bayam merah, pakcoy, caisin, selada keriting, jagung manis, lobak, timun lokal, wortel, dan lain-lain. Komoditi unggulan pada
perusahaan ini antara lain wortel, bayam hijau, caisin dan brokoli. Komoditi tersebut merupakan produk unggulan perusahaan karena permintaan terhadap
sayuran tersebut lebih tinggi dibandingkan sayuran lainnya. Budidaya sayuran organik yang dilakukan PT Masada Organik Indonesia
terjadi fluktuasi dalam segi produktivitas sayuran organik. Hal ini mengindikasikan bahwa PT Masada Organik Indonesia dalam menjalankan
usahanya memiliki risiko yaitu risiko produksi. Risiko produksi yang dihadapi disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu serta serangan hama dan
penyakit pada tanaman. Risiko produksi ini juga berdampak pada adanya ketidakpastian terhadap perolehan pendapatan bagi perusahaan.
Perusahaan melakukan diversifikasi dengan tujuan untuk meminimalkan risiko produksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan risiko pada kegiatan
spesialisasi dan portofolio agar dapat membuktikan bahwa tindakan diversifikasi yang dilakukan perusahaan benar dapat meminimalkan risiko produksi atau tidak.
Penelitian ini akan mengkaji tentang analisis risiko produksi pada kegiatan spesialisasi diatas dan portofolio pada kombinasi dua, tiga dan empat komoditi.
Perolehan hasil dari penelitian ini adalah membuktikan secara ilmiah bahwa diversikasi yang dilakukan perusahaan dapat meminimalkan risiko. Selain itu,
analisis dilanjutkan pada upaya untuk mengatasi risiko dengan alternatif strategi penanganan risiko dan manajemen risiko yang perlu dilakukan.
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah mengkaji faktor risiko produksi yang selanjutnya dilakukan analisis risiko produksi untuk mengetahui
tingkat risiko yang terjadi pada kegiatan spesialisasi dan portofolio. Setelah mengetahui tingkat risiko yang dihadapi, dilakukan analisis terhadap alternatif
strategi untuk menangani risiko tersebut. Langkah-langkah penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Langkah-langkah Operasional Penelitian
PT Masada Organik Indonesia Diversifikasi
Fluktuasi Produktivitas Sumber Risiko Produksi
Cuaca Hama dan Penyakit
Kabut Kesuburan Tanah
Tingkat Risiko Spesialisasi
Alternatif Strategi Penanganan dan Manajemen Risiko
Tingkat Risiko Portofolio
IV METODE PENELITIAN 4.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai risiko produksi sayuran organik ini dilaksanakan di PT Masada Organik Indonesia, Desa Ciburial, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan PT Masada Organik Indonesia merupakan perusahaan agribisnis memproduksi sayuran
organik dengan skala usaha yang relatif besar dilihat dari omzet sekitar 100 juta setiap bulannya.
Selain itu, luas lahan yang digunakan untuk kegiatan budidaya sayuran organik di PT MOI lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lainnya. PT
MOI memiliki luas lahan sekitar 3 hektar, sedangkan Permata Hati Organic Farm memiliki luas lahan 1,5 hektar dan
The Pinewood Organic Farm memiliki luas lahan 2 hektar.
Waktu pra penelitian dilakukan mulai bulan Januari 2011 yaitu terhitung sejak pembuatan proposal penelitian. Pengambilan data dilakukan pada
bulan April hingga Mei 2011.
4.2. Jenis Data dan Sumber Data