commit to user 8
1. Pengertian Wacana
Batasan atau definisi wacana yang dikemukakan oleh para ahli bahasa masih beragam. Ada perbedaan antara satu pengertian dengan pengertian yang lain. Akan
tetapi masih ada persamaan antara teori-teori tersebut. Berikut adalah beberapa definisi tentang wacana yang dikemukakan oleh para ahli.
Harimurti Kridalaksana dalam Sumarlam, et,al, 2005:5 mengartikan bahwa wacana discourse adalah satuan bahasa terlengkap; dalam hierarki gramatikal
merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Dia menegaskan hal yang paling penting dalam wacana adalah keutuhan atau kelengkapan maknanya. Adapun bentuk
kongritnya dapat berupa kalimat, kata, paragraf, karangan utuh. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3 dinyatakan bahwa
wacana merupakan kelas kata benda nomina yang mempunyai arti sebagai berikut. a. Komunikasi verbal; percakapan;
b. keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan; c. satuan bahasa yang terlengkap, yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau
laporan yang utuh, seperti novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah; d. kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis; kemampuan atau proses
memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat; e. pertukaran ide secara verbal Tim Penyusun, 2002: 1264.
Di dalam buku Pengajaran Wacana, Henry Guntur Tarigan 1987: 27 memberikan definisi sebagai berikut, “wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan
tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau kluasa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata disampaikan secara
lisan atau tertulis.”
commit to user 9
Renkema dalam Sumarlam, et,al, 2003:11 mengemukakan ‘Discourse studies is the ddicipline devoted to the invesgation of teh relationship between form
and function in verbal comunity’.Studi wacana adalah disiplin ilmu yang ditekuni untuk mencari hubungan antara bentuk dan fungsi di dalam komunikasi verbal. Lebih
lanjut ia menjelaskan dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa studi wacana satu merupakan disiplin ilmu tersendiri dalam dunia linguistik yang bertujuan
menyelidiki bukan hanya hubungan bentuk dan makna, melainkan juga keterkaitan antara bentuk dan fungsi bahasa dalam komunikasi yang menggunakan bahasa
sebagai sarananya. Soeseno Kartomiharjo dalam Sumarlam, et,al, 2003:10 menyatakan bahwa
“analisis wacana merupakan cabang ilmu bahasa yang dikembangkan untuk menganalisis suatu unit bahasa yang lebih besar dari kalimat dan lazim disebut
wacana. Unit yang dimaksud dapat berupa paragraf, teks, bacaan, undangan, parcakapan, cerpen, dan sebagainya.”
2. Jenis-Jenis Wacana