Klasifikasi Data Metode Analisis Data

commit to user 26 mencatat data pada sebuah kartu. Kemudian, diberi nomor kode yang terdiri atas nomor data, tema acara yang berbentuk singkatan, dan nomor episode penayangan acara Debat TV One. Contoh tampilan kartu data adalah sebagai berikut. Kartu data yang berkode 6KRI dibaca sebagai data nomor 6 yang di ambil pada tema kontroversi rokok episode penayangan bulan pertama yaitu bulan November 2008. Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan dari bulan November 2008 sampai dengan bulan Februari 2009. Setiap bulan penulis ambil satu episode dengan alasan kejelasan rekaman. Adapun singkatan-singkatan mengenai peserta tutur antara lain sebagai berikut. M adalah moderator, Ns adalah narasumber, dan Pn adalah penonton yang ikut terlibat dalam percakapan.

E. Klasifikasi Data

Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah pengklasifikasian data. Data diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi beberapa bagian sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Sebagaimana rumusan masalah pada bab II, data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi empat kelompok, antara lain: 1 pergantian giliran bicara, 2 pasangan berdekatan, 3 interupsi, dan 4 tumpang tindih. 6KRI M1 : Oke, pendapat pribadi, kalo Bapak ditanya, pendapat pribadi Bapak gimana? NS1 : Saya di sini mewakili MUI jadi saya belum berpendapat. M1 : saya ingin tahu apakah anda merokok? NS2 : Ya, saya merokok kebetulan. M1 : Enak merokok? NS2 : Ya enak, menurut saya ada kemaslahatan, meskipun saya bener- bener bukan pecandu, sesekali. commit to user 27

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif dapat digunakan untuk memerikan, menggambarkan, menguraikan, dan menjelaskan fenomena objek penelitian. Arikunto dalam Mulyana, 2005:83 mengungkapkan bahwa dalam kajiannya, metode ini menjelaskan data atau objek secara natural, objektif, dan faktual apa adanya. Metode deskriptif yang digunakan untuk meneliti wacana pada umumnya berusaha membuat klasifikasi objek penelitian. Hasil klasifikasi tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif. Berikut adalah contoh analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. 1 1 M1 :“Aturan yang anda harapkan dari pemerintah seperti apa? Melarang peredaran rokok, menutup industri rokok?” 2 NS3 : “Sekarang ini, kita ini hampir tidak ada yang mengatur soal rokok. Pertama, distribusi rokok kita di posisikaan sebagai sembako. Masyarakat bisa membeli kapanpun dan dimanapun dengan harga yang sangat murah.” 3 M1 : “Sekarang relatif menjadi mahal.” 4 NS3 : “Rokok kita itu sepertujuh dari rokok singapur dan Negara lain.” 5 M1 : “maksudnya sepertuju apa itu pak?” 6 NS3 : “Harga jualnya.” 69KRI M1 pada data nomor 1 menanyakan kepada Ns1 tentang aturan yang diharapakan pemerintah tentang rokok, apakah melarang peredaran rokok atau menutup industri rokok. Ns3 menjawab bahwa sekarang ini tidak ada aturan yang mengatur soal rokok, distribusi rokok kita posisikan sebagai sembako, masyarakat bisa memperoleh kapanpun dan dimanapun dengan harga yang murah. Ada penyelaan yang terjadi setelah Ns2 berbicara. Penyelaan tersebut dilakukan secara langsung dan merupakan penyelaan yang membantah lawan tuturnya, dan penyelaan tersebut akan di bahas lebih lanjut pada poin penyela membantah tuturan lawan bicara. commit to user 28 Masih pada data analisi 1 di atas, Ns3 mengatakan, rokok kita itu sepertujuh rokok singapura dan negara lain. Sebelum Ns3 selesai mengatakan itu, moderator melakukan penyelaan dengan bertanya T5 kepada narasumber dengan maksud menginginkan informasi yang lebih jelas apa yang dimaksud sepertuju dari tuturan Ns3. Pada saat mencuri giliran bicara Ns3, moderator telah melanggar aturan 1 a pergantian giliran bicara Sack, Schegloff, dan Jefferson. M1 sebagai C dan menunjuk Ns3 sebagai N. Menurut aturan 1 a jika C memilih N pada giliran sekarang, maka C harus berhenti berbicara sampai N selesai berbicara. Aturan itu dilanggar oleh C yang berbicara pada saat N belum selesai bicara dengan memberikan pertanyaan kepada N.

G. Teknik Penyajian Data