Penyelaan Interupsi Penyelaan Interupsi dan Tumpang Tindih Overlap

commit to user 51 permintaan tersebut dengan mengatakan “sebentar, satu-satu dulu”, tuturan M2 tersebut mempunyai maksud bahwa Ns2 tidak boleh melakukan tuturan sebelum Ns1 menyelesaikan tuturannya.

C. Penyelaan Interupsi dan Tumpang Tindih Overlap

1. Penyelaan Interupsi

Dalam percakapan sering terjadi seorang penutur ingin berbicara disaat lawan bicara masih berbicara. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penyelaan atau interupsi, atau dengan kata lain interupsi adalah kondisi saat seorang penutur mengambil giliran bicara penutur lain atau memotong pembicaraan penutur lain. Pada saat menyimak percakapan Debat TV One, penulis menemukan beberapa peristiwa penyelaan yang dilakukan oleh peserta tutur. Penyelaan yang terjadi berupa penyelaan langsung dan penyelaan dengan tanda. a. Penyelaan Langsung Penyelaan langsung yaitu penyelaan yang dilakukan dengan memotong langsung pembicaraan yang sedang berlangsung atau bisa dikatakan penutur yang ingin berbicara secara langsung memotong pembicaraan penutur lain yang sedang berbicara. Penyelaan langsung yang terjadi pada percakapan Debat TV One mempunyai beberapa tujuan atau maksud sebagai berikut. 1 Penyelaan dengan Tujuan Meminta Informasi yang Lebih Jelas Penyelaan tersebut sering terjadi apabila lawan tutur belum jelas dengan apa yang diutarakan oleh lawan tutur atau penyela ingin meminta informasi yang lebih jelas. Pada percakapan Debat TV One, penulis menemukan beberapa data yang menunjukkan peristiwa adanya penyelaan langsung. Penyelaan tersebut dilakukan oleh moderator, narasumber dan penonton dikarenakan konteks dari acara tersebut commit to user 52 adalah debat, sehingga semua yang terlibat dalam percakapan ingin berbicara mempertahankan argumennya masing-masing dan kedua kelompok ingin menunjukkan kebenaran dari apa yang diutarakannya. Sebelum sampai pada analisis data nomor 17, percakapan tersebut membahas tentang rencana dikeluarkannya fatwa haram tentang rokok. M1 pada T1 berusaha menanyakan tujuan dikeluarkannya fatwa tersebut. Berikut adalah analisis data nomor 17 yang diambil dari debat Tv One episode kontroversi halal haram rokok KR. 17 1 M1 :“Pak kyai, ada rencana tentang fatwa itu kebetulan semangatnya apa sih? bisa disebutkan gambaran umumnya?agar teman saya yang merokok ini bisa berhenti sepenuhnya. 2 NS1 :“Ya, jadi tugas MUI itu adalah memberikan pelayanan kepada umat, jadi misalnya umat mempertanyakan sesuatu maka MUI wajib memberikan jawaban....” 3 M1 : “Siapa yang bertanya Pak, apakah banyak yang bertanya, siapa diantaranya?” 66KRI Data nomor 17 merupakan percakapan antara M1 dengan Ns1. Ns1 pada analisis di atas menjawab pertanyaan dari M1. M1 masih merasa merasa kurang puas dengan jawaban atau tuturan dari Ns1, oleh karena itu M1 melakukan penyelaan dengan menanyakan lebih lanjut kepada M1. Sesuai dengan aturan 1 a pengambilan giliran bicara Sack, Schegloff, dan Jefferson M1 T1 pada data analisis 17 telah memilih narasumber sebagai N, pelanggaran terhadap aturan 1 a terlihat dengan adanya penyelaan yang dilakukan oleh M1 terhadap Ns 1. jika M1 pada anallisis data 1 menaati aturan 1 a, M1 akan berbicara sebagai C setelah Ns 1 menyelesaikan tuturannya. Data analisis 17 di atas menunjukkan adanya peristiwa penyelaan langsung yang dilakukan oleh M1 Tu3 terhadap Ns1. M1 melakukan penyelaan itu sebelum commit to user 53 Ns1 menyelesaikan tuturannya. Hal itu dilakukan karena M1 ingin meminta informasi yang lebih jelas dari tuturan Ns 1. 18 1 M1 :“Tapi sejauh ini bagaimana sih pak, kita mendengar kata haram itu lebih sering di ucapkan di media massa ketimbang yang lain-lain dari MUI”. 2 NS1 : “Kalo itu diucapkan oleh media massa, Tanya aja kepada media masa. Setau saya belum ada keputusan dari MUI, kalaupun ada mungkin itu tanggapan-tanggapan pribadi”. 3 M1 :“Oke, kalau bapak ditanya, pendapat pribadi Bapak gimana?” 4 NS1 :“Saya di sini mewakili MUI jadi saya belum berpendapat.” 5 M1 : “Ngomong-ngomong anda merokok ya?” 6 Ns1 : “Nggak, itu ngggak ada hubungannya” 7 NS2 : “Karena anda tidak merokok anda tidak suka rokok”. 8 M1 : “Saya ingin tahu apakah anda merokok?” 9 NS1 : “Ya, saya merokok kebetulan” 67KRI Data nomor 18 menunjukkan adanya peristiwa penyelaan langsung. M1 menanyakan kepada narasumber apakah dia juga merokok, kemudian Ns1 menjawab itu tidak ada hubungannya dengan pertanyaan sebelumnya. Oleh karena jawaban yang diutarakan oleh Ns1 tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh M1, kemudian moderator bertanya lagi dengan menyela Ns1 seperti pada kalimat yang di cetak tebal. Penyelaan yang dilakukan M1 pada data analisis 18 di atas terjadi karena M1 ingin menanyakan lebih jelas kepada Ns1 apakah dia merokok atau tidak. Pada saat mencuri giliran bicara Ns1, M1 telah melanggar aturan 1 a pergantian giliran bicara Sack, Schegloff, dan Jefferson. M1 sebagai C telah menentukan Ns1 untuk menjadi N. Menurut aturan 1 a, C baru boleh berbicara setelah N berhenti berbicara, dan C boleh berbicara setelah N berhenti bicara. Pada data analisis 18 di atas, moderator seharusnya menunggu sampai Ns1 menyelesaikan bicara. Akan tetapi, oleh karena M1 menginginkan keterangan yang lebih jelas dari Ns1, M1 melakukan penyelaan pada saat Ns 1 masih berbicara. 19 1 M1 : “Silakan-silakan” 2 Pn6 : “kalau dilihat dari sisi kesehatan, jelas bahwa rokok itu memberikan banyak mudhorot, hal-hal buruk dari kesehatan. Orang yang merokok setiap menghisap sebatang rokok terdapat empat ribu commit to user 54 bahan kimia dari bahan yang paling simple sampai bahan bom ada dalam kandungan rokok tersebut. Indikasi penyakit bisa timbul dari ujung rambut sampai ujung kaki, jadi kesimpulanya bagi kesehatan adalah buruk. 3 M1 : “Jadi anda merekomendasikan?” 4 Pn6 :“Buat saya merokok tidak boleh dilakukan, karena secara kesehatan…” 5 M2 : “Bahasa kesehatan berarti haram.” 7 Pn6 : “Ya..” 68KR1 Data nomor 19 di atas, merupakan percakapan antara penonton dan moderator. Pn 6 memaparkan bahwa apabila dilihat dari segi kesehatan, rokok banyak memberikan mudhorot atau dampak negatif. Indikasi penyakit bisa timbul dari ujung rambut sampai ujung kaki apabila kita mengkonsumsi rokok. Kalimat yang di cetak tebal pada data analisis 19 di atas adalah penyelaan langsung yang dilakukan oleh M1. M1 sebenarnya sudah mengetahui maksud Pn6, M1 ingin mengetahui lebih jelas dari apa yang diutarakan lawan bicaranya dengan cara menyela pembicaran dengan pertanyaan tersebut. Sejenis dengan data analisis 19, M1 telah melanggar aturan 1 a pergantian giliran bicara Sack, Schegloff dan Jefferson. M1 sebagai C telah memposisikan Pn6 sebagai N. Menurut aturan 1 a jika C memilih N pada giliran sekarang, maka C harus berhenti berbicara sampai N selesai berbicara. Aturan itu dilanggar oleh C yang berbicara pada saat N belum selesai bicara dengan memberikan pertanyaan kepada N. 20 1 M1 :“Aturan yang anda harapkan dari pemerintah seperti apa? Melarang peredaran rokok, menutup industri rokok?” 2 NS3 : “Sekarang ini, kita ini hampir tidak ada yang mengatur soal rokok. Pertama, distribusi rokok kita di posisikaan sebagai sembako. Masyarakat bisa membeli kapanpun dan dimanapun dengan harga yang sangat murah.” 3 M1 : “Sekarang relatif menjadi mahal.” 4 NS3 : “Rokok kita itu sepertujuh dari rokok singapur dan Negara lain.” 5 M1 : “maksudnya sepertuju apa itu pak?” 6 NS3 : “Harga jualnya.” 69KRI commit to user 55 M1 pada data nomor 20 menanyakan kepada Ns1 tentang aturan yang diharapakan pemerintah tentang rokok, apakah melarang peredaran rokok atau menutup industri rokok. Ns3 menjawab bahwa sekarang ini tidak ada aturan yang mengatur soal rokok, distribusi rokok kita posisikan sebagai sembako, masyarakat bisa memperoleh kapanpun dan dimanapun dengan harga yang murah. Ada penyelaan yang terjadi setelah Ns2 berbicara. Penyelaan tersebut dilakukan secara langsung dan merupakan penyelaan yang membantah lawan tuturnya, dan penyelaan tersebut akan di bahas lebih lanjut pada poin penyela membantah tuturan lawan bicara. Masih pada data analisi 20 di atas, Ns3 mengatakan, rokok kita itu sepertujuh rokok singapura dan negara lain. Sebelum Ns3 selesai mengatakan itu, moderator melakukan penyelaan dengan bertanya T5 kepada narasumber dengan maksud menginginkan informasi yang lebih jelas apa yang dimaksud sepertuju dari tuturan Ns3. Pada saat mencuri giliran bicara Ns3, moderator telah melanggar aturan 1 a pergantian giliran bicara Sack, Schegloff, dan Jefferson. M1 sebagai C dan menunjuk Ns3 sebagai N. Menurut aturan 1 a jika C memilih N pada giliran sekarang, maka C harus berhenti berbicara sampai N selesai berbicara. Aturan itu dilanggar oleh C yang berbicara pada saat N belum selesai bicara dengan memberikan pertanyaan kepada N. 21 1 M1 :”Ada yang mau menyampaikan pendapat Silakan ibu berdiri” 2 Pn1 :”bapak bilang tolak aja, sedangkan kami bayar aja kami masih digusur 3 Pn2 :”Betuul itu, betul.” 4 M1 :”Siapa itu bu?” 5 Pn1 :”Kan ada yang menagih… 6 NS1 : Siapa? 7 Pn : Ada 8 M1 : Yang menagih siapa itu bu? 9 NS1 : Pake baju apa itu bu, baju dinas? 10 Pn3 : Yang mengutip retribusi itu lho 11 NS2 : O, ga boleh itu commit to user 56 12 M1 : Silakan ibu 13 NS1 : Itu namanya resmi. kalau resmi ga apa-apa, itu namanya resmi. 70KPKLII Pada data nomor 21, M1 menawarkan penonton untuk menyampaikan pendapat. Ada salah satu orang yang berdiri dan menyampaikan pendapat mengenai pungutan liar, dia mengatakan kepada Ns3 bahwa mereka sudah membayar, akan tetapi masih di gusur. M1 kemudiaan menanyakan siapa yang menarik tagihan atau pungutan itu. Pn1 menjawab,kan ada yang menagih.... sebelum Pn1 menyelesaikan tuturannya, Ns1 menyela dengan bertanya untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas siapa yang memungut itu. Pertanyaan Ns1 adalah penyelaan langsung karena saat itu bukan dia yang mendapatkan gliran bicara. Pada saat mengambil giliran bicara Ns1 telah melanggar aturan 1 b pergantian giliran bicara Sack, Schegloff dan Jefferson. Jika C tidak memilih N, kemudian grup atau kelompok lain bisa memilih sendiri, pembicara pertama berusaha mendapatkan hak untuk mendapatkan giliran berikutnya. Pada data analsisi nomor 26 di atas, M1 sebagai C menunjuk penonton 1 sebagai N, dan narasumber berada pada posisi orang atau grup lain. Ns1 melakukan penyelaan pembicaraan Pn1 dan M1 dengan pertanyaan siapa, padahal yang berhak bertanya menurut aturan 1 b adalah

M, karena moderator mempunyai peran sebagai C.