pendukung. Contoh : penumpang pesawat terbang membeli jasa transportasi udara.
5. Jasa murni yaitu penawaran hanya terdiri dari jasa. Contoh : psikiater, guru, laundry, psikolog.
2.2. Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan istilah yang banyak digunakan untuk menggambarkan proses keputusan yang merupakan fokus pembahasan ini.
Menurut Umar 2008, manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan formulating, penerapan implementing dan evaluasi
evaluating keputusan-keputusan antarfungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai di masa yang akan datang. Perencanaan strategis lebih
terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka
panjang. Rencana manajemen strategi untuk perusahaan ialah suatu rencana
jangka panjang yang didasarkan pada analisis dan diagnosis lingkungan internal dan eksternal yang selanjutnya memformulasikan hasil analisis
tersebut menjadi sebuah keputusan strategi yang merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir. Keputusan ini mencakup ruang lingkup bisnis,
produk dan pasar yang harus dilayani, fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan dan kebijakan utama yang diperlukan untuk mengatur
pelaksanaan keputusan untuk mencapai sasaran. Kebijakan menunjukkan bagaimana sumber harus dialokasikan dan bagaimana tugas yang diberikan
dalam organisasi harus dilaksanakan sehingga manajer tingkat fungsional dapat melaksanakan strategi itu dengan sebaik-baiknya.
David 2004 mendefinisikan manajemen strategis merupakan ilmu tentang perumusan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Menajemen strategis terfokus
pada upaya
memadukan menajemen
pemasaran, keuanganakuntansi, peoduksi penelitian dan pengembangan, dan sistem
informasi untuk mencapai keberhasilan dalam organisasi. Tujuan
manajemen strategis adalah memanfaatkan dan menciptakan peluang- peluang baru dan berbeda di masa mendatang.
2.3. Proses Manajemen Strategi
Proses manajemen strategis adalah suatu paket komitmen. Keputusan dan langkah yang diharapkan bagi sebuah perusahaan untuk memiliki daya
saing strategis dan menghasilkan keuntungan. Proses manajemen strategis bersifat dinamis. Input yang relavan serta akurat yang berasal dari analisis
lingkungan internal maupun eksternal perusahaan diperlukan untuk merumuskan strategi yang efektif dan efisien serta penerapannya. Langkah
strategis yang efektif dan efisien merupakan syarat untuk mencapai penampakan strategis dari daya saing strategis yang diharapkan Hoskisson,
el, 1997. Proses manajemen startegi merupakan alur dimana penyusunan
strategis menentukan sasaran dan menyusun startegi. Proses manajemen strategi menurut David 2004 terdiri dari tiga tahap :
1. Formulasi strategi Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasikan peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan
tujuan jangka panjang, membuat sejumlah strategi alternatif, dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Keputusan formulasi strategi mengikat
organisasi terhadap produk, pasar, sumberdaya dan teknoloi yang spesifik untuk periode waktu yang panjang.
2. Pelaksanaan Strategis Tahapan implementasi strategis merupakan tahap yang relatif
paling rumit karena dalam implementasi strategi melibatkan seluruh individu dalam organisasi. Tahapan ini membutuhkan disiplin pribadi,
komitmen dan pengorbanan setiap individu yang terlibat. Suksesnya implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer untuk
memotivasi karyawan. Strategi yang telah diformulasikan tetapi tidak diimplementasikan dengan baik tidak memiliki arti apapun. Kemampuan
interpersonal sangat dibutuhkan dalam tahap implementasi strategi ini.
Aktivitas ini memperngaruhi semua karyawan dan manajer dalam organisasi.
3. Evaluasi Strategi Evaluasi stretegi merupakan tahap akhir dalam manajemen
strategis. Evaluasi strategi adalah cara pertama untuk memperoleh informasi. Strategi dapat diubah sewaktu-waktu karena faktor-faktor
internal dan eksternal yang selalu berubah. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah 1 mengkaji ulang faktor-faktor ekternal dan
internal yang menjasi landasan perumusan strategi yang diterpakan sekarang, 2 mengukur kinerja, dan 3 melakukan tindakan korektif.
Evaluasi strategis perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini merupakan jaminan untuk keberhasilan di waktu yang akan datang.
Secara umum, Purwanto 2008 menuliskan penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan dimulai dengan mengenali peluang dan
ancaman yang terkandung dalam lingkungan ekternal serta memahami kekuatan dan kelemahan pada aspek internal perusahaan. Dengan
demikian, perusahaan mampu bersaing dan mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
2.4. Tahapan Penyusunan Strategi