Ancaman Threats Identifikasi Faktor-Faktor Strategis Internal Dan Eksternal

permintaan yang demikian, sangat terbuka peluang bagi UD. SF untuk mengembangkan “sayap”-nya kembali. e. Terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah dalam usaha peningkatan sektor perekonomian Kerjasama yang telah terjalin baik oleh instansi pemerintah, tentu saja sangat berpeluang membantu unit usaha milik Pemilikini meningkatkan produksi dan penjualannya. Dengan memenangkan beberapa tender dari pemerintah, tentu pembayaran awal akan menjadi modal berjalannya proses produksi. Sehingga perekonomian Negara terbantu peningkatannya. Selain itu, pemerintah akan memberi contoh nyata bagi masyarakat untuk menciantai produk dalam negeri, khususnya produk buatan UKM yang juga tidak berkualitas. f. Ketersediaan bahan baku yang cukup Kecukupan akan bahan baku tentu saja akan memberikan dampak positif dalam kelancaran melakukan produksi. Dengan begitu, produksi akan selalu berjalan dengan baik tanpa ada penundaan waktu produksi yang disebabkan oleh kekurangan bahan baku.

2. Ancaman Threats

a. Tingkat daya beli masyarakat masih rendah Krisis ekonomi Indonesia, secara khusus berimbas negatif untuk beberapa sektor perekonomian Negara. Dampak yang sangat nyata yang dirasakan unit usaha sekelas UD. SF adalah penurunan jumlah penjualan. Hingga saat ini, jumlah penjualan masih sangat rendah jika dibandingkan 15 tahun lalu dengan nilai penjualan menyentuh angka 100 unit perbulan. Kecenderungan masyarakat pada umumnya yang masih menganggap furniture adalah barang sekunder, menyebabkan pola pikir masyarakat “menomorduakan” pembelian furniture. Sehingga, furniture saat ini hanya dikonsumsi oleh masyarakat dari kalangan tertentu yang memiliki pendapatan menengah keatas. b. Banyaknya beredar produk sejenis dari pesaing Persaingan usaha yang semakin pesat membuat munculnya banyak pesaing baru yang menawarkan keragaman produk dan harga yang juga semakin bervariasi. c. Adanya program diversifikasi produk furniture Meskipun furniture merupakan barang kebutuhan sebagian besar penduduk Indonesia, tetapi bagi keluarga miskin baiasanya jika tidak memiliki uang yang cukup untuk furniture maka mereka cukup menggunakan tiker atau perabot yang terbuat dari pelastik untuk melengkapi perabot rumah tangganya. Namun hal tersebut tidak perpengaruh terlalu besar terhadap permintaan akan furniture UD. Suryani karena modernisasi banyak pasangan muda selalu menginginkan furniture dengan konsep minimalis. d. Semakin meningkatnya produk subtitusi Kemunculan produk subtitusi untuk furniture yang terbuat dari plastik dan aluminium, membuat pergeseran pola pembelian furniture yang terbuat dari kayu. Sehingga peruntukan furniture dalam kebutuhan tertentu dapat tergantikan.

4.4. Rumusan Strategi Pengembangan Usaha

4.4.1 Analisis Lingkungan Internal IFE

Stratrgi matriks IFE merupakan rumusan analisis lingkungan internal. Matriks ini memberikan rangkuman dan evaluasi kekuatan an kelemahan utama dalam berbagai bidan fungsional pada suatu unit usaha. Matriks IFE juga memberikan dasar pengenalan dan evaluasi hubungan antar bidang-bidang fungsional tersebut. Pada Tabel 11 dapat diketahui bahwa Memiliki pimpinan yang berjiwa sosial, bertanggungjawab, cerdas, semangat yang besar dan berjiwa wirausaha menjadi kekuatan utama yang dimiliki UD. SF dengan skor 0.435. Pada urutan kedua dengan 0,409 diduduki faktor Terbina suasana kerja yang bersifat kekeluargaan dan gotong royong antara karyawan, dan tim manajerial. Selajutnya pada urutan ketiga, Memiliki produk yang bernilai ekonomis,dan berdaya saing tinggi