perusahaan manufaktur di Jawa Timur yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di
perusahaan tersebut. Artinya dalam hal ini, variabel Kompensasi Finansial dan Gaya
Kepemimpinan merupakan faktor penentu yang digunakan untuk memengaruhi Prestasi Kerja Pegawai pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan. Dalam hal
ini, jika pihak Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan lebih menekankan pada aspek kompensasi finansial dan gaya kepemimpinan yang diterapkan di Rumah
Sakit tersebut, maka pada pegawai akan memiliki semangat bekerja, lebih gigih, dan lebih berenergi dalam bekerja guna memenuhi visi dan misi Rumah Sakit
tersebut.
4.6.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji serempak atau disebut juga uji simultan atau uji F bertujuan untuk menguji hipotesis pertama yaitu mengetahui berpengaruh atau tidak secara
signifikan variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah: H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X1, X2, X3, dan X4 yaitu berupa variabel
kompensasi finansial, motivasi kerja, lingkungan kerja, dan gaya kepemimpinan secara simultan terhadap
Prestasi Kerja yaitu variabel dependen Y.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X1, X2, X3, dan X4 yaitu berupa variabel
kompensasi finansial, motivasi kerja, lingkungan kerja, dan gaya kepemimpinan secara simultan terhadap
Prestasi Kerja yaitu variabel dependen Y. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima dan H
a
ditolak apabila F
hitung
t
tabel
pada signifikansi 0,05 H
ditolak dan H
a
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada signifikansi 0,05 Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df Pembilang
= k – 1
df Penyebut = n
– k Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 60 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 5, sehingga diperoleh :
1. df pembilang = 5 – 1 = 4
2. df penyebut = 60 – 5 = 55
Nilai F-hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F-tabel pada tingkat kesalahan
α = 5 Maka: F-tabel 0,054;55 = 2,54
Tabel 4.16 Uji-F
ANOVA UJI F
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
185.656 4
46.414 13.803
.000
a
Residual 184.944
55 3.363
Total 370.600
59 a. Predictors: Constant, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI
FINANSIAL, LINGKUNGAN KERJA b. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Sumber: Data Primer, hasil Pengolahan SPSS, 2015
Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa F-hitung adalah 13.803 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu, pada kedua perhitungan yaitu F-hitung lebih
besar dari F-tabel dengan nilai 13.803 2,54 dan tingkat signifikansinya 0,000 lebih kecil dari 0,050. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima,
yaitu variabel independen yang terdiri dari Kompensasi Finansial X1, Motivasi Kerja X2, Lingkungan Kerja X3, dan Gaya Kepemimpinan X4 secara
bersama-sama simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Y pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan.
Tabel 4.17 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Kode Hipotesis
Hasil H1
Kompensasi finansial berpengaruh secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan
Diterima
H2 Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai
pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan Ditolak
H3 Lingkungan Kerja berpengaruh secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai
pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan audit Ditolak
H4 Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara parsial terhadap prestasi kerja
pegawai pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan Diterima
H5 Kompensasi finansial, motivasi kerja, lingkungan kerja, dan gaya
kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Medan
Diterima
Sumber: Data Primer, olah data penulis, 2015
4.6.3 Pengujian koefisien Determinasi Adjusted R