Penentuan metode isolasi aroma flavor ekstrak beras aromatik

3.3.1. Pemilihan Metode Isolasi Flavor Ekstrak Beras Aromatik

Pada penelitian tahap pertama dilakukan untuk menentukan metode isolasi komponen volatil beras yang mempunyai deskripsi aroma yang mirip aroma aslinya. Pada tahap penelitian ini dilakukan 2 metode isolasi aroma yaitu metode SPME dan metode SDE Likens-Nickerson. Metode SPME dilakukan untuk mengidentifikasi komponen volatil beras yang muncul pada setiap tahapan pemasakan. Metode SDE Licken-Nickerson merupakan kombinasi antara metode destilasi dan ekstraksi dengan pelarut dalam satu rangkaian alat yang prosesnya berjalan secara simultan. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan ekstrak flavor beras aromatik dan non aromatik yang mempunyai deskripsi aroma yang mirip dengan aslinya. 3.3.1.1. Metode SPME Preparasi Sampel Memasak nasi dilakukan dengan cara mencampurkan 150 g sampel beras dengan 250 mL akuades, kemudian dimasak di rice cooker. Pemasakan dilakukan dengan tiga tahap yaitu a tahap I 9 menit, 9 menit dari awal pemanasan sampai keluar uap dari rice cooker b tahap II 17 menit, 8 menit setelah tahap I c tahap III 47 menit, 30 menit dari tahap II sampai pemanasan berhenti otomatis Zheng et al. 2009. Sampel dari tiap proses diinjeksi sebanyak 1 kali simplo. Headspace dengan metode Solid-Phase Microextraction SPME Pada tahap pemasakan I, penelitian ini menggunakan 2 macam fiber SPME yang dilapisi double-fase yaitu fiber CARPDMS warna Lt. bluepain yang memiliki ketebalan 85 µ m, volume 0,528 x 10 -3 cm 3 dan fiber DVBPDMS warna pinkplain yang memiliki ketebalan 65 µ m serta volume 0,398 x 10 -3 cm 3 . Kemudian fiber CARPDMS yang dapat menangkap komponen volatil beras aromatik lebih banyak dibandingkan dengan fiber DVBPDMS, digunakan untuk penelitian tahap berikutnya yaitu tahap pemasakan II dan III. Komponen volatil diabsorbsi menggunakan fiber SPME Supelco 1 cm, dilapisi dengan double-fase 85 µm carboxenpolydimethylsiloxane CARPDMS