biskuit  yang  dihasilkan
F
4,8
F
3,11.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa penambahan  tepung  ceker  ayam  dengan  berbagai  variasi  dapat    memberi  pengaruh
yang  berbeda  nyata  terhadap  rasa  biskuit  yang  dihasilkan,  maka  dilanjutkan  dengan Uji Ganda Duncan dan didapatkan hasilnya seperti tabel dibawah ini:
Tabel 4.9 Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Rasa Perlakuan
A
2
A
3
A
1
Rata-rata skor rasa A
2
– A
3
= 2,5 – 2,9 = 0,4  0,36 A
1
– A
3
= 2,4 – 2,5 = 0,1  0,38 A
1
– A
2
= 2,4 – 2,9 = 0,4  0,36 2,9                         2,5                          2,4
Jadi A
2
≠ A
3
Jadi A
1
= A
2
Jadi A
1
≠ A
3
Berdasarkan  Uji  Duncan  seperti  hasil  tabel  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa biskuit ceker ayam 15 tidak berbeda dengan
perlakuan lainnya. Namun tingkat kesukaan panelis terhadap rasa biskuit ceker ayam 20 berbeda dengan biskuit ceker ayam
25.
4.6.  Analisa  Organoleptik  Tekstur  Biskuit Ceker  Ayam    dengan  Berbagai
Variasi Penambahan Ceker Ayam
Hasil  analisa  organoleptik  tekstur  biskuit  dengan  penambahan  tepung  ceker ayam dengan skala hedonik dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.0 Hasil Analisa Organoleptik Tekstur Biskuit Tepung Ceker Ayam
Tekstur Perlakuan Pembuatan Biskuit
Kriteria Sko
r A
1
A
2
A
3
Panel is
Sko r
Panel is
Sko r
Panel is
Sko r
Suka 3
21 63
70 23
69 76,6
7 14
42 46,6
7 Kurang
Suka 2
7 14
15,5 6
6 12
13,3 3
9 18
20 Tidak
Suka 1
2 2
2,22 1
1 1,11
7 7
7,78
Total 30
79 87,7
8 30
82 91,1
1 30
67 74,4
5
Berdasarkan  tabel  4.9  dapat  diketahui  bahwa  berdasarkan  hasil  analisa organoleptik  tekstur  pada  biskuit  tepung  ceker  ayam  yang  mendapatkan  total  skor
tertinggi  adalah  82    91,11  yaitu  biskuit  ceker  ayam  20  dengan  kriteria  suka. Sedangkan yang memiliki total skor terendah adalah biskuit ceker ayam 25.
Hal  ini  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  panelis  menyukai  tekstur  biskuit  ceker ayam 20 .
Tabel 5.1 Hasil Analisa Sidik Ragam Terhadap Tekstur Sumber
Keragaman Db
JK KT
0,05 Keterangan
Perlakuan 2
4,2 2,1
1,75 3,11
Tidak Ada Perbedaan
Galat 89
103,4 1,2
Berdasarkan analisis sidik ragam seperti hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa ada perbedaan antara biskuit ceker ayam A
1
, A
2
dan A
3
terhadap tekstur biskuit yang dihasilkan
F
1,75
F
3,11.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  penambahan tepung  ceker ayam  dengan  berbagai  variasi tidak  memberikan pengaruh pada setiap
perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
4.7.  Hasil  Analisis  Kandungan  Gizi  Biskuit  Tepung Ceker  Ayam  dengan
Berbagai Variasi Penambahan Tepung Ceker Ayam
Kadar kalsium biskuit ceker ayam per 100 gram biskuit ceker ayam 15 yaitu 201,0  mg,  pada  biskuit  ceker  ayam  20  yaitu  237,9  mg,  pada  biskuit  ceker  ayam
25  yaitu 313,6  mg.  Dilihat  dari  hasil  ini  kadar  kalsium  pada  biskuit  ceker  ayam
meningkat  sesuai  dengan  semakin  tinggi  konsentrasi  tepung  ceker  ayam  dalam pembuatan  biskuit  atau  dengan  kata  lain  semakin  banyak  tepung  ceker  ayam  yang
ditambahkan dalam pembuatan biskuit maka semakin tinggi kandungan kalsium pada biskuit.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN