Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 256 tentang “Pemerintahan Daendels di Indonesia” sesuai dengan Kompetensi Dasar KD yang bersangkutan. Sedangkan pengetahuan sejarah yang lain relevan dengan dua Standar Kompetensi SK dan enam Kompetensi Dasar KD. Standar Kompetensi SK tersebut adalah “menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” dan “merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru”. Sedangkan Kompetensi Dasar KD antara lain, a Menganalisis perkembangan negara tradisional Hindu- Buddha dan Islam di Indonesia; b Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia di bawah penjajahan: dari masa VOC, Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai Pemerintahan Pendudukan Jepang; c Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme Indonesia; d Menganalisis terbentuknya negara Kebangsaan Indonesia; e Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin; f Menganalisis pergantian pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru

C. Pembahasan

Dipilihnya karya sastra sebagai sumber pembelajaran karena menyajikan gambaran kehidupan yang merupakan interpretasi dari sebuah kenyataan Damono, 2003: 2. Oleh karena itu, digunakan sebuah karya sastra dalam pembelajaran dimaksudkan untuk menyajikan sebuah gambaran commit to user 257 kehidupan yang tersaji dalam pesan yang merupakan sebuah kenyataan. Jenis karya sastra yang digunakan pastilah menyesuaikan dengan jenis pembelajarannya, apabila pembelajaran sejarah maka jenis sastra haruslah sastra sejarah. Secara umum dasar penggunaan sumber pembelajaran sejarah hendaknya menggunakan sumber-sumber yang berasal dari karya-karya sejarah seperti buku, artikel, film yang mengandung unsur sejarah. Oleh karena itu karya sastra sejarah karena mengandung unsur sejarah dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Hal ini merujuk pada sebuah pengertian yang disampaikan Sartono Kartodirdjo bahwa karya sastra sejarah merupakan karya sejarah historiografi Edi S. Ekadjati, 1983: 19. Penggunaan karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran sejarah dilatarbelakangi oleh upaya untuk mengembangkan sumber pembelajaran yang menarik. Dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” menghadirkan realitas berupa peristiwa sejarah sehingga pengarang mencoba menterjemahkan peristiwa tersebut dengan bahasa imajiner dengan maksud memahami peristiwa sejarah sesuai dengan kadar kemampuannya, menjadikan karya itu sebagai sarana bagi pengarang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan tanggapan mengenai peristiwa sejarah, dan dapat digunakan oleh pengarang untuk menciptakan sebuah peristiwa sejarah sesuai dengan pengetahuan dan daya imajinasinya Kuntowijoyo, 2006: 172. Selain itu, dalam novel sejarah pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran- gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung. Hal-hal inilah commit to user 258 yang menjadikan karya sastra sejarah mempunyai perbedaan dengan sumber pembelajaran yang lain, strategi yang baik akan menjadikan karya sastra sejarah sebagai sumber pembelajaran yang menarik. Secara umum pesan sejarah dapat dikatakan sama dengan nilai-nilai sejarah yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Nilai sejarah adalah sejauh mana sumber daya arkeologi itu dilatarbelakangi oleh peristiwa sejarah yang dianggap penting serta yang berkaitan secara simbolis dengan peristiwa terdahulu dari segi sejarah. Nilai sejarah dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang dianggap baik dan bermanfaat dan dijunjung tinggi masyarakat pendukungnya, terutama tercermin dalam tindakan dan perilaku yang positif, serta makna dari peristiwa-peristiwa sejarah itu sendiri. Nilai-nilai yang memiliki dimensi-dimensi meliputi kualitas-kualitas seperti kemanfaatan, kebaikan, estetika, kemampuan memuaskan kebutuhan, dan kesenangan yang cenderung menyerap aspek kesejarahan berdasarkan nilai-nilai kebenaran individu obyektifitas yang berakar dalan diri serta diupayakan untuk direalisasikan yang dapat mewarnai kepribadian kelompok atau kepribadian bangsa. Pesan sejarah yang terdapat dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” diperoleh dan ditangkap oleh masing-masing guru berbeda-beda. Perbedaan penangkapan terhadap pesan sejarah sangat tergantung oleh kecenderungan menyerap aspek kesejarahan berdasarkan nilai-nilai kebenaran individu objektifitas yang berakar dari dalam diri mereka masing-masing. Pesan sejarah yang didapat masing-masing pembaca juga tergantung pada commit to user 259 strategi bagaimana memahami secara menyeluruh isi dan pesan sejarah yang terkandung dalam novel tersebut. Dari penelitian yang telah dilakukan, pesan sejarah yang terdapat dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sangat beragam. Pada dasarnya pesan yang disampaikan pasti mengandung dimensi kemanfaatan dan estetika. Berdasarkan pendekatan tersebut, dapat diperoleh berbagai pesan sejarah yang terkandung dalam novel. Pesan sejarah meliputi, sejarah pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1.000 kilometer dengan dikerjakan menggunakan kerja rodi rakyat pribumi. Penyampaian sejarah pembangunan jalan ini bermanfaat bagi pembaca guru dan peserta didik agar mengetahui latar belakang, tujuan, dan pelaksanaan pembangunan Jalan Raya Pos. Pemahaman terhadap pesan sejarah akan bermanfaat pada penghargaan yang tinggi pada sejarah. Penulis mengambarkan peristiwa sejarah pembangunan Jalan Raya Pos dengan mendeskripsikan bagaimana penderitaan dan kesengsaraan rakyat Pribumi karena harus membelah gunung, menebang pohon, menutup rawa-rawa, menghadapi serangan malaria ganas, maupun melewati jurang-jurang curam hanya untuk melaksanakan perintah Daendels. Pesan sejarah itu akan bermanfaat untuk menumbuhkan kesadaran pembaca termasuk peserta didik berperan serta ikut mengisi negara yang sudah merdeka dengan hal-hal yang baik. Selain sejarah pembangunan Jalan Raya Pos, masih banyak pesan sejarang yang ditemukan dalam penelitian ini. Pesan sejarah paling paling banyak terkandung adalah sejarah pertumbuhan dan perkembangan kota yang commit to user 260 dilalui pembangunan Jalan Raya Pos mulai dari Anyer sampai Panarukan dari masa ke masa. Secara garis besar sejarah pertumbuhan dan perkembangan kota-kota antara lain terlihat dari cerita yang disampaikan penulis tentang JakartaBatavia berubah menjadi kota multietnis karena adanya penghargaan dan penerimaan terhadap keberagaman budaya yang menghasilkan budaya Betawi dengan segala keindahannya, perkembangan Jatinegara dari tanah- tanah partikelir menjadi pusat militer kolonial Belanda, Bogor sebagai kota tujuan wisata karena kenyamanan alamnya terbukti dengan dibangun istana Bogor dilengkapi Kebon Raya Bogor, Cimahi sebagai pusat militer pada masa kolonial, Semarang sebagai pusat kekuatan VOC dan kolonial yang kedua setelah Batavia, Juwana menjadi kota dagang pada masa kolonial Belanda abad ke-19 karena banyak penduduk Tionghoa, Gresik awalnya hanyalah pusat pusat kerajinan kuningan dan perunggu namun diubah menjadi pusat kerajinan senjata “bedil” pada masa Daendels, dan pertumbuhan kota Bangil karena letaknya yang strategis karena berada di jalur yang menghubungkan kota-kota besar di Jawa Timur. Pesan sejarah yang dapat mewarnai kepribadian bangsa adalah berbagai bentuk perlawanan pemimpin lokal dan rakyat pribumi melawan penjajahan bangsa Asing. Dari novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” berbagai perlawanan disajikan untuk menginspirasi peserta didik agar menghargai perjuangan bangsa untuk meraih kemerdekaan. Bentuk-bentuk perlawanan tersebut antara lain, perlawanan rakyat di Anyer sebuah perlawanan heroik melawan Kompeni Belanda, munculnya pemberontakan commit to user 261 petani di Cilegon yang terkenal dengan “Pemberontakan Petani Banten” karya monumental dari Sartono Kartodirdjo yang digambarkan sebagai sebuah aksi perlawanan dengan melakukan pembunuhan terhadap Residen Belanda, perlawanan rakyat Sumedang dengan pemimpinnya Pangeran Kornel melawan kekejaman Daendels yang memaksakan pembangunan jalan dengan medan yang sangat berat, peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Cadas Pangeran. Pada masa revolusi kemerdekaan diceritakan perlawanan rakyat pekalongan terhadap Jepang hanya dengan senjata tradisional, sejarah pertempuran rakyat Semarang yang terkenal dengan pertempuran 5 hari di Semarang yang diperingati dengan dibangun monumen Tugu Muda, perlawanan rakyat Bandung pada masa revolusi fisik dengan membakar kota Bandung Selatan dan terkenal dengn peristiwa “Bandung Lautan Api”, penyerangan Kerajaan Demak terhadap Portugis karena kepentingan perdagangan, perlawanan Untung Surapati terhadap VOC dengan strategi yang bagus berhasil memporak porandakan pasukan Kapten Tack, serta perlawanan rakyat Probolinggo terhadap tuan tanah Tionghoa karena dianggap sebagai biang kesengsaraan rakyat. Pesan perubaan sosial masyarakat juga mewarnai isi dari novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai pesan sejarah yang mencerminkan karateristik suatu wilayah kota. Sejarah perubahan sosial masyarakat, misalnya munculnya jawara di Tangerang sebagai kelompok yang menjadi sumber kriminalitas melawan kemapanan pemerintah kolonial dan para tuantanah Tionghoa, perubahan sosial masyarakat bekas budak di kota Depok commit to user 262 sebagai akibat dari pengkristenan yang dilakukan Belanda di wilayah jajahannya. Perubahan sosial juga diwarnai dengan aksi-aksi kelompok yang dikategorikan sebagai kriminalitas, peristiwa tersebut antara lain munculnya garong yang merupakan singkatan dari gerombolan romusha ngamuk sebagai kelompok yang menganggu keamanan rakyat pasca kemerdekaan di wilayah Cimahi, orientasi garong adalah murni ekonomi dengan memanfaatkan kondisi masyarakat dan pemerintah yang masih belum stabil. Pesan sejarah tentang perubahan sosial masyarakat diakibatkan oleh pemberlakuan Politik Etis pada awal abad ke-20 misalnya di wilayah Serang yang mencetak kaum intelektual pribumi yang mulai memperjuangkan kemerdekaan melalui cara yang berbeda yakni menyampaikan aspirasi setelah berhasil masuk dalam birokrasi Belanda. Secara rinci hasil analisis novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” menghasilkan berbagai pesan sejarah yang sangat beragam. Pesan ‐pesan sejarah lain yang berusaha disampaikan antara lain, sejarah Lekra dan Gerakan 30 S PKI yang mendaatkan perlakuan tidak adil setelah peralihan kekuasaan dari Soerkarno kepada Soeharto, pesan sejarah ini terlihat dari pengalaman penulis di kota Cianjur. Sejarah peranan bangsa Indonesia dalam dunia Internasional, pesan terdapat dalam penggalan cerita tentang kota Bandung yang berhasil menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan KAA konferensi Asia Afrika tahun 1955. Pesan sejarah masa kerajaan terdapat dalam penggalan cerita tentang sejarah Kerajaan Mataram terlihat dari cerita di kota Tegal yang dinyatakan sebagai gudang beras Mataram dan tempat pelarian Amangkurat dari serbuan pemberontak Trunojoyo serta sejarah penaklukan Mataram atas Surabaya yang merupakan Bandar dagang besar pada commit to user 263 awal abad ke ‐17. Selain itu, terdapat pesan sejarah tentang awal mula kerajaan Majapahit yang berhasil didirikan oleh Raden Wijaya dengan memanfaatkan tentara Mongol untuk menyerang Jayakatwang, pesan ini diceritakan di bagian kota tuban. Sejarah masa Cultuurstelsel di Jawa juga menjadi pesan wajib yang menunjukkan dan mengambarkan sejarah kelam bangsa Indonesia di bawah penjajahan Belanda. Pesan terdapat dalam penggalan cerita tentang kota Demak dimana hampir sepertiga penduduknya tewas karena kebijakan Tanampaksa yang sangat menyengsarakan disebabkan tanaman padi rakyat harus ditanami dengan tanaman yang berorientasi ekspor misalnya tebu. Kebijakan cultuurstelsel sangat mempengaruhi sejarah sosial ekonomi Jawa terutama pada masa kolonial, misalnya muculnya banyak perkebunan ‐perkebunan dan pabrik tebu di Demak, Brebes. Disampaikan juga sejarah Islamisasi di Pulau Jawa, hal ini terdapat dalam penggalan cerita tentang kota Kudus yang sejak abad ke ‐16 melalui Sunan Kudus telah ada proses Islamisasi, dan Gresik dengan Malik Ibrahim yang dianggap sebagai wali pertama penyebar Islam. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa pemahaman guru beragam tentang penggunaan novel sejarah dan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran sejarah. Upaya memperoleh pemahaman guru yang baik terkait penggunaan novel sebagai sumber pembelajaran sejarah harus dilakukan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyamakan pemahaman guru-guru bidang studi sejarah dalam penggunaan novel sebagai sumber pembelajaran sejarah. Proses tersebut sebagai bagian dari kegiatan peningkatan kemampuan dan kompetensi guru- commit to user 264 guru di era persaingan global seperti sekarang ini. Upaya peningkatan pemahaman guru dalam penggunaan novel sejarah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan sumber pembelajaran dalam rangka mempelajari sejarah yang ada di sekitarnya secara seluas- luasnya. Pemahaman yang baik akan sangat bermanfaat untuk mendasari guru agar memiliki pengetahuan ataupun wawasan yang luas dan mendalam dalam menggunakan novel sebagai sumber pembelajaran sejarah. Tujuan utama peningkatan pemahaman guru adalah memberikan fasilitas kemudahan bagi peserta didik dalam mempelajari sejarah. Peningkatan pemahaman guru bidang studi sejarah dapat dilakukan dengan: 1 mengadakan lokakarya bagi guru dengan mendatangkan narasumber-narasumber yang berkompeten dan berpengalaman dalam menggunakan novel sejarah sebagai sumber pembelajaran, seperti sejarawan, peneliti, sastrawan, Balai Pelatihan Guru, pihak universitas, penerbit buku, atau penulis sehingga guru mendapatkan pemahaman bagaimana cara menggunakan novel sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah; 2 Pembuatan sejenis TOR Term of Reference atau guidancepetunjuk pemanfaatan novel sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah, sehingga guru-guru memiliki persepsi yang sama tentang bagaimana menentukan cara dan strategi dalam menggunakan novel sebagai sumber pembelajaran sejarah; 3 Merekomendasikan novel-novel yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah di Sekolah Menengah Atas Negeri kota Salatiga; 4 Membentuk kelompok-kelompok kerja yang beranggotakan guru-guru sejarah commit to user 265 yang kegiatannya antara lain berupaya memfasilitasi guru dan peserta didik dalam meningkatkan pemahaman dan apresiasi mereka terhadap novel sejarah sebagai sumber pembelajaran. Meningkatnya pemahaman guru terhadap penggunaan novel sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah akan mengarah pada fungsi novel sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah, yaitu: 1 Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik, serta mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak dalam membina dan mengembangkan semangat belajar peserta didik; 2 Memberikan kemungkinan pembelajaran yang bersifat individual yang mengurangi kontrol guru dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya; 3 Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan penyajian informasi dan bahan secara lebih konkret; 4 Memungkinkan belajar seketika yang mengurangi kesenjangan pembelajaran antara realitas dengan pembelajaran verbal dan abstrak dengan memberikan pengetahuan yang bersifat langsung; 5 Penyajian pembelajaran yang lebih luas, yang menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografi. Pemahaman guru dalam penggunaan novel sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah harus mengetahui nilai lebih dan daya saing novel sejarah sebagai sumber pembelajaran ditinjau dari keriteria memilih sumber belajar sejarah, novel sejarah umumnya memenuhi kriteria: 1 ekonomis, commit to user 266 karena harganya yang murah; 2 praktis, karena novel sejarah tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; 3 novel sejarah mudah didapat di toko-toko buku dan di perpustakaan sekolah, dan di perpustakaan daerah Salatiga; 4 novel sejarah sangat fleksibel sehingga dapat dimanfaatkan untuk tujuan instruksional; 5 penggunaan novel sejarah dapat mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan minat belajar peserta didik karena novel sejarah tidak semata-mata memberikan pemahaman sejarah, tetapi juga dialektika antara masa lalu dengan kontemporeritas masyarakat sastra pada umumnya. Dari keriteria tentang novel sejarah memperoleh kesimpulan bahwa novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” telah memenuhi kriteria dasar sebagai sumber pembelajaran sejarah. Novel ini dapat diperoleh dengan harga yang murah sehingga telah mencapai kriteria ekonomi. Kriteria Praktis sudah tercapai karena novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” tidak memerlukan pengelolaan yang rumit dan sulit karena hanya dianalisis untuk mencari nilai atau pesan sejarahnya. Novel ini mudah didapat karena masih banyak dijual di toko buku, disediakan di perpustakaan sekolah, maupun perpustakaan daerah Salatiga. Kriteria fleksibel juga diperoleh karena dapat digunakan untuk tujuan instruksional dalam pembelajaran sejarah sesuai dengan Kompetensi Dasar KD “Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesiadi bawah penjajahan dari nasa VOC sampai Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai Pemerintahan Pendudukan Jepang”. Kriteria sebagai novel sejarah juga tercapai karena dengan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” mampu commit to user 267 mendukung proses dan pencapaian tujuan pembelajaran. Peserta didik mendapatkan banyak pengetahuan baru terutama sejarah kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos yang tidak mereka dapatkan dari buku teks sejarah sehingga menumbuhkan minat dan ketertarikan bagi mereka. Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” layak dijadikan sumber belajar karena ditulis berdasarkan bukti sejarah sehingga dengan sendirinya nilai dan pesan sejarah yang termuat dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun memang isinya sangat terikat pada historical truth kebenaran sejarah yang sifatnya relatif dimana pengarangnya dapat menggunakan masa lampau yang luas untuk mendukung suatu gambaran sejarah yang sudah mapan. Selain itu, novel ini mengandung banyak nilai dan pesan sejarah yang digolongkan menjadi historical authenticity, historical faithfulness, dan authenticity of local colour yang terdapat di dalamnya. Historical authenticity keaslian sejarah adalah kualitas dari kehidupan batin, moralitas, heroisme, kemampuan untuk berkorban, keteguhan hati, yang khas untuk suatu jaman. Penulis novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” berhasil melukiskan secara benar semangat jaman zeitgeist yang menjadi tugas bagi sejarawan lewat peristiwa sejarah yang aktual. Isi dari cerita mengenai sejarah kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos disajikan secara mendalam karena merupakan penuturan perjalanan dari penulis. Selanjutnya yang dimaksud dengan historical faithfulness kesetiaan sejarah ialah keharusan-keharusan sejarah yang didasarkan pada basis sosial ekonomi rakyat yang sesungguhnya, sebagai contohnya adalah gerakan-gerakan rakyat yang menentang penjajahan commit to user 268 sehingga berdampak pada perubahan sosial, dan perkembangan ekonomi dari kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos. Serta Authenticity of local colour yaitu deskripsi yang setia mengenai keadaan-keadaan fisik, tata cara peralatan. Deskripsi fisik terlihat dari pengambaran fisik kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos. Pengajaran sejarah bergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah guru sebagai komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya berperan sebagai model tetapi juga berperan sebagai pengelola pembelajaran. Guru sejarah dituntut untuk menciptakan inovasi dalam pengembangan sumber pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan novel sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah pendamping buku teks merupakan salah satu bentuk inovasi dalam pembelajaran sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apresiasi guru beragam terhadap penggunaan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran sejarah. sebagian besar guru menganggap bahwa novel ini mempunyai nilai lebih apabila digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Penggunaan novel sejarah “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dalam kegiatan pembelajaran memberikan banyak keuntungan bagi guru dan peserta didik, diantaranya mendapatkan banyak pengetahuan sejarah melalui pesan- pesan sejarah dalam novel yang tidak ditemukan dalam buku teks. Penggunaan novel sejarah membuat pembelajaran sejarah semakin dinamis commit to user 269 karena dapat menjelaskan lebih detail dinamika yang terjadi di dalam peristiwa sejarah, hal ini terlihat dari deskripsi sejarah yang detail dalam menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos. Novel ini mampu menjadi alat berdialektika dalam sejarah dengan semangat zaman yang terkandung di dalamnya, hal ini terlihat dari deskripsi tentang berbagai bentuk perlawanan rakyat dan pemimpin lokal peribumi terhadap berbagai bentuk penjajahan bangsa asing. Novel sejarah “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat mengajak peserta didik melihat suatu peristiwa dengan cara pandang yang berbeda dengan apa yang dipaparkan dalam buku teks sejarah, hal ini terlihat dari deskripsi tentang pembangunan jalan dengan banyak korban rakyat peribumi yang tewas, baik karena kelelahan, kelaparan, malaria, atau kecelakaan akibat medan yang berat. Cara pandang berbeda juga dapat dilakukan oleh peserta didik ketika mendapati pesan sejarah yang mengemukakan sejarah Lekra dan korban-korban akibat Gerakan 30 S PKI. Fakta-fakta yang dianggap benar oleh penulis, mungkin saja dinilai peserta didik sebagai fakta yang kurang tepat karena mempunyai cara pandang yang berbeda. Guru dituntut untuk menguasai materi sejarah dan isi novel sejarah apabila digunakan sebagai sumber pembelajaran. Penguasaan sumber bertujuan agar guru mampu menggali novel sejarah sesuai dengan perannya. Penguasaan materi novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” yang baik diperlukan kegiatan peningkatan apresiasi guru terhadap novel sejarah dengan commit to user 270 memberikan pemahaman peran novel sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah. Peran novel sejarah adalah: 1 Peran novel sejarah dalam pembelajaran individual adalah pada pola pembelajaran yang menitik beratkan pada peserta didik, guru hanya berperan sebagai penunjangfasilitator, sehingga peran novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sangat penting sebagai sumber pembelajaran yang dapat dieksplorasi peserta didik dalam kegiatan belajar individualnya, eksplorasi yang dimaksudkan adalah kemampuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap pesan sejarah dan pengetahuan yang diperoleh peserta didik setelah membaca novel; 2 Peran novel sejarah dalam belajar klasikal adalah pola komunikasi langsung antara guru dan peserta didik, kualitas hasil belajar sangat bergantung pada kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar yang utama, sehingga penguasaan guru terhadap novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pendamping sangat penting guna meningkatkan kualitas hasil belajar. Penguasaan guru dapat diwujudkan dengan memahami secara keseluruhan pesan sejarah yang disampaikan sehingga mempunyai strategi yang tepat bagaimana menggunakan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran sejarah; 3 Peranan sumber belajar dalam kelompok: pada pola ini sumber belajar berupa orang guru bekerjasama dengan sumber lainnya, artinya adalah novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” merupakan salah satu bagian dari sumber pembelajaran yang dapat digunakan guru sebagai sumber pembelajaran sejarah. Guru harus mampu bekerja sama dan berinovasi dengan menggunakan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Hal ini dikarenakan commit to user 271 peranan guru selama ini hanya berfungsi sebagai sumber belajar tunggal, padahal realitanya peserta didik membutuhkan tantangan baru yang dapat membuat mereka lebih tertarik dalam kegiatan pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah dengan sumber novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sejalan dengan fungsi pembelajaran sastra novel sejarah juga merupakan salah satu bentuk karya sastra antara lain: 1 Sebagai alat untuk merangsang peserta didik dalam menggambarkan pengalaman, perasaan, dan pendapatnya. Cerita novel yang berupa kisah perjalanan penulis dan banyak dilukiskan gambaran tentang sejarah kota yang dilalui Jalan Raya Pos dapat merangsang peserta didik mengambarkan pengalaman dan perasaan tentang isi dan pesan sejarah yang disampaikan di setiap kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos. Novel ini dapat pula merangsang peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya mengenai benar atau salah, suka atau tidak suka terhadap pesan sejarah yang disampaikan penulis dalam novelnya sehingga membuat mereka membaca sumber pembelajaran yang lain sebagai pembanding; 2 Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai alat bantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan intelektual dan emosinya dalam proses pembelajaran sejarah. Kemampuan intelektual diketahui dari pengetahuan yang diperoleh peserta didik dan kemampuan analisis dalam menemukan pesan sejarah yang disampaikan penulis, sedangkan kemampuan emosi terlihat dari penghargaan terhadap sejarah bangsa sehingga bersungguh-sungguh belajar sejarah setelah mengetahui berbagai pesan sejarah bangsa dalam isi novel. pesan sejarah commit to user 272 berhasil membuat empati peserta didik terhadap kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan; 3 Sebagai alat untuk stimulus dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” adalah sebagai sumber pembelajaran pendamping buku teks menarik minat peserta didik karena bahasanya lebih mudah dipahami, tidak terlalu kaku dan ilmiah sehingga novel sejarah terkesan tidak membosankan untuk dibaca. Isinya memberikan gambaran peserta didik mengenai sisi kelam pembangunan Jalan Raya Pos dan sejarah kota-kota yang tidak diperoleh dari buku teks. Pengetahuan baru tentang sejarah kota seakan-akan membuat peserta didik diajak berjalan-jalan dan berkeliling di kota-kota antara Anyer sampai Panarukan. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” itulah yang menjadi daya tarik dan rangsangan bagi peserta didik untuk mengikuti pelajaran sejarah. Fungsi sumber novel sejarah dalam pembelajaran sejarah adalah sebagai media mempelajari budaya dan alat untuk mendidik manusia seutuhnya, membentuk pengembangan imajinasi pada peserta didik dengan pengisahan menjadi bagian dari pandangan tertentu. Fungsi tersebut sesuai dengan fungsi sosial novel sejarah yaitu ikut membina masyarakat menjadi manusia, yang memahami. Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” mempunyai fungsi sebagai media mempelajari budaya, budaya yang dimaksudkan adalah keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta struktur-struktur kemasyarakatan, keagamaan yang membentuk ciri-ciri khas sesebuah masyarakat. Novel ini juga dapat mendidik manusia seutuhnya commit to user 273 dengan pemahaman terhadap pesan-pesan sejarah yang disampaikan, peserta didik akan mempunyai penghargaan yang besar pada sejarah bangsanya. Peserta didik menjadi manusia yang memahami sejarah panjang bangsanya. Selain itu, novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” juga mempunyai fungsi pengembangan imajinasi peserta didik karena mampu membawa daya imajinasi ke kondisi peristiwa yang sebenarnya sehingga menumbuhkan empati kepada sejarah bangsa. Novel sejarah dapat dijadikan sebagai sumber belajar karena dapat memberikan kemudahan informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Novel sejarah dapat digunakan secara sendiri ataupun bersama- sama untuk memfasilitasi belajar baik secara langsung ataupun tidak langsung, sebagian pesan di dalam isinya atau keseluruhan isinya, sehingga dapat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran sejarah sebagai bagian dari kurikulum. Penggunaan novel sejarah oleh sebagai sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri kota Salatiga dapat menjadi wahana dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang mencakup ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan. Ranah pengetahuan yang dapat dicapai dengan penggunaan novel sejarah sebagai sumber pembelajaran sejarah adalah: 1 Menguasai pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas manusia waktu yang lampau baik aspek internal maupun eksternal; 2 Menguasai pengetahuan tentang fakta-fakta khusus dari peristiwa masa lampau sesuai dengan waktu, tempat dan kondisi pada waktu peristiwa tersebut terjadi; 3 Mengetahui pengetahuan tentang unsur-unsur commit to user 274 umum yang terlihat pada sejumlah peristiwa masa lampau; 4 Mengetahui pengetahuan tentang unsur perkembangan dari peristiwa masa lampau yang berlanjut yang menyumbangkan peristiwa masa lampau dengan masa kini; 5 Menumbuhkan pengertian hubungan antara fakta, keterkaitan fakta, pengaruh sosial dan kultural terhadap peristiwa sejarah dan sebaliknya. Novel sejarah “Jalan Raya pos, jalan Deandels” menyajikan informasi kesejarahan yang memiliki nilai-nilai atau pesan sejarah yang dikemas utuh dalam bentuk cerita perjalanan penulis dan deskripsi sejarah kota-kota yang dilalui Jalan Raya Pos. Sebuah jalan hasil dari kebijakan pemerintah kolonial Belanda pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels abad ke-19. Secara garis besar informasi kesejarahan dapat diklasifikasikan: 1. Pengetahuan yang dapat diperoleh tentang aktivitas manusia pada waktu lampau antara lain tentang pembuatan Jalan Raya Pos masa Daendels dengan mengerahkan kerja rodi rakyat pribumi, dalam pembangunan rakyat pribumi menderita karena harus bekerja dengan tanpa upah dan waktu yang tidak dibatasi dengan dihadapkan pada medan yang berat. 2. Pengetahuan tentang fakta‐fakta khusus dari peristiwa masa lampau sesuai pengetahuan dengan waktu, tempat dan kondisi pada waktu peristiwa tersebut terjadi. Contohnya adalah pengetahuan tentang perlawanan petani terhadap pemerintah kolonial Belanda dan para pemilik perkebunan swasta yang merebut tanah ‐tanah pertanian milik mereka pada akhir abad ke‐19 sampai awal abad ke ‐20. 3. Pengetahuan tentang unsur‐unsur umum yang terlihat pada sejumlah peristiwa masa lampau. Pengetahuan unsur ‐unsur umum yang diperoleh antara lain commit to user 275 tindakan sewenang ‐wenang dan kekejaman Daendels terhadap rakyat pribumi untuk memaksakan proyek pembangunan Jalan Raya Pos menyebabkan munculnya perlawanan rakyat. 4. Pengetahuan tentang unsur perkembangan dari peristiwa masa lampau yang berlanjut yang menyumbangkan peristiwa masa lampau dengan masa kini. Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” mengandung pengetahuan masa lampau yang berguna bagi kehidupan masa kini. Pengetahuan tersebut terlihat dari dampak yang ditimbulkan dari pembanguanan Jalan Raya Pos. Perkembangan sarana transportasi di pulau Jawa akibat pembangunan Jalan Daendels memberikan sumbangan terhadap peristiwa masa lampau baik positif maupun negatif. 5. Pengetahuan hubungan antara fakta, keterkaitan fakta, pengaruh sosial dan cultural terhadap peristiwa sejarah dan sebaliknya. Pengetahuan ini dapat dilihat dari pesan sejarah antara lain, pembangunan Jalan Raya Pos dilatarbelakangi kebijakan Daendels untuk memperlancar mobilisasi pasukan Belanda ketika perang dengan Inggris atau pembangunan Jalan Raya Pos telah menyebabkan banyaknya korban jiwa penduduk pribumi. Semua kriteria dari ranah pengetahuan yang beragam dari sebuah novel sejarah sudah ada dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, sehingga dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, beragamnya pengetahuan sejarah menjadikan isi novel tidak fokus pada satu Standar Kompetensi SK atau Kompetensi Dasar KD tertentu. Sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, maka pengetahuan commit to user 276 sejarah relevan dengan Standar Kompetensi SK “Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”. Sedangkan Kompetensi Dasar KD yang relevan adalah “Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia di bawah penjajahan: dari masa VOC, Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai Pemerintahan Pendudukan Jepang”. Relevan dengan SK dan KD menjadikan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah pada materi ajar tentang “Pemerintahan Daendels di Indonesia”. Pengetahuan sejarah yang lain tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, namun tetap relevan dengan dua Standar Kompetensi SK dan enam Kompetensi Dasar KD. Standar Kompetensi SK tersebut adalah “Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan, hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” dan “Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru”. Sedangkan Kompetensi Dasar KD antara lain, a Menganalisis perkembangan negara tradisional Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia; b Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia di bawah penjajahan: dari masa VOC, Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai Pemerintahan Pendudukan Jepang; c Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme Indonesia; d Menganalisis terbentuknya negara Kebangsaan Indonesia; e Merekonstruksi commit to user 277 perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin; f Menganalisis pergantian pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru. commit to user 278

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara prinsip novel “Jalan Raya Pos, Jalan daendels” dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Novel ini mempunyai banyak pesan sejarah yang berusaha disampaikan, pesan sejarah yang paling utama adalah sejarah Hindia Belanda pada masa Daendels dengan salah satu kebijakannya membangun Jalan Raya Pos. Cerita novel menyampaikan bagimana sisi-sisi kelam ketika pembangunan Jalan Raya Pos yang mengakibatkan ribuan rakyat Pribumi menderita bahkan tewas akibat eksploitasi tenaga kerja oleh Daendels. Praktek eksploitasi terhadap tenaga kerja Pribumi bukan hanya dilakukan oleh Daendels tetapi juga oleh para pembesar-pembesar Pribumi yang hanya menuruti perintah atasan demi kepentingan mereka sendiri tanpa mempedulikan nasib rakyat. Secara lebih luas pesan sejarah yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” adalah sejarah kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos meliputi sejarah pertumbuhan dan perkembangan kota dari masa ke masa dengan periodisasi dan kronologis yang sangat luas dari abad ke-14 sampai abad ke-20, dan sejarah perlawanan rakyat pribumi dan pemimpin lokal terhadap penjajahan bangsa asing. Penggunaan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran merupakan hal yang baru di kalangan guru-guru sejarah di Sekolah Menengah Atas kota Salatiga. Penggunaan sumber yang sebelumnya belum